TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jokowi-Basuki, menyatakan bakal mencoba membangun Mass Rapid Transit (MRT) dan monorail.
Namun, jika harus memilih, pasangan ini lebih memilih membangun monorail ketimbang MRT.
Menurut pengamat transportasi dari Universitas Indonesia Alvinsyah, pembangunan MRT bisa menjawab solusi tranportasi massal di Jakarta. Karena, moda transportasi yang ada di Jakarta saat ini belum bisa melayani masyarakat dengan baik.
"Bahkan, perlu ada empat koridor MRT untuk bisa mengatasi kemacetan di Jakarta. Dalam rancangan pembangunannya, MRT di tahun ketiga mampu membawa 412 ribu penumpang per hari. Sedangkan monorail, seharinya diperkirakan hanya mampu membawa 39.400 penumpang," ujar Alvinsyah, Rabu (17/10/2012).
Mengenai isu penundaan bahkan pembatalan proyek MRT, Alvinsyah berpendapat bahwa Jokowi-Basuki tidak bisa begitu saja membatalkan pembangunan MRT di Jakarta.
Sebab, pembangunan MRT sudah terikat dalam perjanjian hukum antara Japan International Corporation Agency (JICA) dengan Pemprov DKI dan pemerintah pusat.
Bila dibatalkan, lanjutnya, harus dipastikan tidak ada denda penalti yang akan memberatkan APBD DKI Jakarta.
Dikatakannya, jika gubernur akan menunda pembangunan MRT karena melanjutkan monorail, maka harus dilihat dulu peluang pembatalan tersebut. Sebab, pembangunan MRT menggunakan pinjaman dari JICA.
"Di dalam pinjaman itu terdapat perjanjian antara sejumlah stakeholder. Bila ada peluang untuk menunda atau sampai membatalkan, tidak masalah dilakukan. Jika tidak ada peluang, maka pembangunan ini harus tetap dilaksanakan," paparnya.
Alvinsyah pun sangat menyayangkan jika proyek MRT di Jakarta terancam batal. Menurutnya, Jakarta sudah sangat butuh moda transportasi massal setingkat MRT.
Kondisi Jakarta saat ini yang penuh dengan kemacetan panjang akibat penggunaan kendaraan pribadi, harus disikapi dengan penyediaan fasilitas transportasi publik dengan kapasitas tinggi.
"Kemudian soal dana. Dana yang digunakan untuk membangun MRT sudah jelas menggunakan pinjaman dari JICA. Pinjaman itu akan dibayar oleh Pemprov DKI bersama pemerintah pusat. Sedangkan pembangunan monorail belum diketahui sumber dananya," jelasnya. (*)
Sumber : http://jakarta.tribunnews.com/2012/10/17/butuh-empat-koridor-mrt-untuk-atasi-kemacetan-jakarta
langkahmu cepat seperti terburu.. berlomba dengan waktu.. apa yang kau cari belumkah kau dapati.. di angkuh gedung gedung tinggi.. (courtesy of Iwan Fals)
- jakarta
- dki
- kemacetan
- banjir
- jalan
- sampah
- transportasi
- kendaraan
- pemprov
- ahok
- jokowi
- warga
- dinas
- pembangunan
- ibu kota
- lalu lintas
- proyek
- basuki
- bus
- kebersihan
- macet
- rp
- air
- masyarakat
- mrt
- kota
- transjakarta
- pemerintah
- sungai
- kawasan
- jalur
- tjahaja
- mobil
- sistem
- aplikasi
- pengguna
- program
- waduk
- balai kota
- busway
- jam
- angkutan
- pt
- penumpang
- ribu
- anggaran
- indonesia
- kelurahan
- petugas
- kali
- rencana
Kamis, 18 Oktober 2012
Butuh Empat Koridor MRT untuk Atasi Kemacetan Jakarta
Related Posts :
alvinsyah
,
jakarta
,
kemacetan
,
membatalkan
,
monorail
,
pembangunan
,
pembatalan
,
pemerintah
,
penumpang
,
perjanjian
,
transportasi
Label:
alvinsyah
,
jakarta
,
kemacetan
,
membatalkan
,
monorail
,
pembangunan
,
pembatalan
,
pemerintah
,
penumpang
,
perjanjian
,
transportasi
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar