Kamis, 27 September 2012

Proyek Pengelolaan Sampah Rp 1,3 Triliun Mangkrak

PEMBANGUNAN Intermediate Treatment Facilities (ITF) Sunter, Jakarta Utara terancam mangkrak. Pasalnya, pascapenundaan proses lelang beauty contest sejak awal September hingga kini, Dinas Kebersihan DKI Jakarta belum menjadwal ulang tender yang hanya diikuti tiga peserta itu.

Terhambatnya proses beauty contest mengindikasikan adanya dugaan bahwa ketiga peserta lelang tidak memiliki modal seperti diamanatkan dalam aturan pengikatan. Situasi dan kondisi tersebut bisa menjadi salah satu beban bagi Gubernur DKI Jakarta yang terpilih dalam Pilkada langsung.

"Kalau memang ketiga peserta lelang ITF tidak lolos verifikasi, ya harus ditender ulang," ujar Ketua Jakarta Procurement Monitoring (JPM), Ivan Parapat, Rabu (26/9).

Hingga kini, sambung Ivan, banyak pihak yang kawatir akan adanya permainan untuk meloloskan ketiga perusahaan peserta lelang kendati tidak memiliki kemampuan financial yang memadai. "Dikhawatirkan, apabila panitia lelang tetap memaksakan akan berdampak buruk buat cagub-cawagub terpilih. Jangan sampai kasus ini menyandera pemimpin baru Jakarta," tandasnya.

Ivan pun mengingatkan Dinas Kebersihan DKI agar tidak bermain-main dalam proyek pengelolaan sampah ini. Menurutnya, jangan sampai panitia lelang tidak melakukan pengecekan langsung persyaratan administrasi ketiga perusahaan peserta tender ITF Sunter sehingga ada jaminan bahwa prosesnya tidak cacat hukum.

Apalagi, proyek sampah modern ini merupakan barometer pengolahan sampah di Indonesia. Ketiga perusahaan yang berhak mengikuti beauty contest adalah PT Phoenix Pembangunan Indonesia (kerjasama dengan Singapura), PT Jakarta Green Initiatives (kerjasama dengan Jepang), serta PT Wira Gulfindo Sarana (kerjasama dengan India).

Sementara anggota Komisi D DPRD DKI M Sanusi mengungkapkan, ketiga perusahaan peserta lelang ITF diwajibkan mengantongi modal 30 persen atau Rp 390 miliar dari total investasi Rp1,3 trilliun. Sejauh ini disinyalir terdapat perusahaan peserta lelang yang tidak punya modal investasi yang mencukupi.

Kalaupun terdapat perusahaan yang memiliki modal dimaksud, kata Sanusi, DPRD DKI mendesak panitia lelang ITF Sunter untuk melakukan klarifikasi ke Bank Indonesia. Hal itu untuk memastikan keberadaan deposito tersebut asli atau tidak. "Walaupun seluruh perusahaan telah menyerahkan jaminan berupa bank garansi sebesar Rp 39 miliar," beber Sanusi.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kebersihan DKI Eko Bharuna mengaku serius menggarap proyek ITF Sunter. Diharapkan proyek tersebut tidak berhenti di tengah jalan. Pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu dalam kota itu dibangun dari dana investor, bukan berasal dari APBD DKI. (rul)

Sumber : http://www.jpnn.com/read/2012/09/27/141093/Proyek-Pengelolaan-Sampah-Rp-1,3-Triliun-Mangkrak-
Related Posts : beauty , contest , investasi , jakarta , kebersihan , modal , panitia , pengolahan , perusahaan , proses , sanusi , sunter , tender

Tidak ada komentar :

Posting Komentar