Jumat, 27 April 2012

Dari Zaman Meneer, Jakarta Sudah Banjir

BANJIR yang saban tahun menggenangi Jakarta, ternyata sudah berlangsung sejak berabad-abad. Berbagai upaya sudah ditempuh, namun nampaknya air bah belum mau enyah.

Affan masih belum melupakan peristiwa banjir besar di Jakarta, tahun 2007 lalu. Lelaki muda asal Bintaro ini susah payah meninggalkan rumahnya untuk bisa bekerja di kantornya, kawasan Dukuh Atas, Jakarta Pusat.

“Capek-capek berjuang melewati banjir dari rumah, eh sampai kantor malah lebih parah lagi. Nggak bisa masuk karena kawasan Dukuh Atas waktu itu dah kayak danau. Mau pulang lagi, juga susah,” ujarnya, mengenang kondisi saat itu.

Banjir besar di Jakarta bukan sekali itu saja terjadi. Sebelumnya, tahun 2002, Ibukota juga pernah dikepung banjir. Kenyataan ini pada akhirnya menimbulkan pendapatan orang tentang siklus banjir lima tahunan.

Dari zaman Belanda

Sah saja kalau kemudian banyak pihak berpendapat soal adanya siklus banjir besar lima tahunan. Namun yang pasti, sesungguhnya banjir di Ibukota bukanlah masalah baru.

Bahkan pada masa kolonial dulu, para meneer di pemerintahan kolonial sudah dipusingkan dengan banjir dan tata kelola air Jakarta, yang waktu itu masih bernama Batavia. Mereka juga membangun sistem pengendalian banjir dengan membuat banyak kanal.

Toh itu nggak mampu membendung air bah yang datang tanpa bisa dicegah pada tahun 1621. Akibatnya, sebagian besar Batavia kebanjiran. Ini banjir besar pertama yang dilaporkan terjadi di Jakarta pada masa kolonial. Banjir yang terjadi tentu saja merisaukan dewan kota yang kemudian memulai pembuatan sistem pengendalian. Bahkan mulai tahun 1913, pemerintah kolonial mengalokasikan dana 2 juta gulden untuk proyek mengatasi banjir.

Van Breen, meneer Belanda yang jadi ‘mandor’ proyek ini kemudian menggagas pembuatan kanal di bagian barat pintu air Manggarai sampai Muara Angke. Selain itu perubahan tata lahan kebun teh di kawasan Puncak, diantisipasi dengan mengubah area persawahan menjadi situ-situ.

Urusan Bersama

Hingga kini upaya untuk membebaskan Jakarta dari banjir terus dilakukan. Berbagai rencana dan pekerjaan telah dijalankan. Terakhir, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan dibantu Pemerintah Pusat, membangun kanal banjir timur.

Meski belum memuaskan, tapi upaya tersebut telah membuahkan hasil. Setidaknya sampai awal tahun 2012 Jakarta belum tergenang banjir bandang, dan semoga saja tidak.

Memang sih, di beberapa tempat tetap saja terjadi banjir hingga memaksa warga untuk mengungsi. Kenyataan ini pada sisi lain menyiratkan, mengatasi banjir bukan semata-mata urusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Warga Ibukota juga diharapkan mengambil peran serta. Mari.. [mah]

Sumber : http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1855039/dari-zaman-meneer-jakarta-sudah-banjir
Related Posts : belanda , besar , jakarta , kanal , pembuatan , pemerintah , sistem

Tidak ada komentar :

Posting Komentar