Selasa, 24 April 2012

Jakarta Harus Punya Jaringan Pipa Gas

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berharap konversi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar gas (BBG) untuk angkutan umum rampung dalam beberapa tahun mendatang. Untuk itu, Jakarta membutuhkan jaringan pipa gas yang dapat menjangkau seluruh area.

"Yang penting, dalam beberapa tahun ke depan kita bisa menggunakan jaringan pipa gas. Jangan seperti sekarang ini, menggunakan kontainer-kontainer yang bergerak," kata Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo kepada wartawan di Balai Kota, Jakarta, Senin, 23 April 2012.

Selama ini, penggunaan BBG untuk angkutan umum di ibukota masih terbatas. Angkutan umum yang memanfaatkan gas di antaranya Transjakarta, taksi, mikrolet/KWK bertrayek tertentu.

Penggunaan BBG tidak signifikan karena ketersediaan bahan bakar tersebut. Selain membutuhkan alat khusus, pengisian gas hanya dapat dilakukan di beberapa SPBU di Jakarta.

"Mereka (pengendara angkutan umum) selalu beralasan gasnya di mana? Gasnya tidak tersedia," katanya.

Pemerintah Jakarta telah mengeluarkan ijin ke sejumlah SPBG untuk bekerjasama dengan Pertamina. Diharapkan, konversi bahan bakar tersebut tak lagi terhambat ketersediaan gas.

Dengan adanya komitmen itu maka peraturan bisa dijalankan. Sehingga, konversi gas secara bertahap bisa diwujudkan pada angkutan umum bertrayek lain. Pelaksanaan konversi gas bisa dimulai dari Jakarta. Nantinya, Indonesia menjadi negara pengguna bahan bakar gas seperti India yang telah menjalankan konversi bahanbakar. "Kalau India bisa, masa Indonesia tidak," ujarnya. (adi)

Sumber : http://metro.vivanews.com/news/read/307011-jakarta-harus-punya-jaringan-pipa-gas
Related Posts : bakar , bertrayek , india , indonesia , jakarta , ketersediaan , penggunaan

Tidak ada komentar :

Posting Komentar