Kamis, 12 September 2013

Ridwan Saidi: Jalan Medan Merdeka Memiliki Peradaban Sejarah, Jangan Diubah-Ubah

[JAKARTA] Budayawan Betawi, Ridwan Saidi meminta Tim 17 atau para penggagas usulan menggantikan nama Jalan Merdeka Barat atau Jalan Merdeka Timur sebaiknya menyerah ketika rakyat menolak.

Karena semua jalan di ibukota negara ini memiliki peradaban sejarah yang tidak semudah itu diubah-ubah.

Selain itu, jalan-jalan di Jakarta ini memiliki spiritualitas yang tinggi, sehingga jangan main-main kalau nanti ada yang mati tanpa kelihatan kuburannya.

“Jalan-jalan di Jakarta ini memiliki sejarah peradaban dan spiritualitas yang tinggi. Jadi, jangan mentang-mentang AM Fatwa sebagai politisi, lalu menyatakan akan berjalan terus mengubah nama jalan Medan Merdeka itu. Kalau terbukti idenya ditolak keras masyarakat, ya menyerahlah. Itu sportif namanya. Jangan ngotot mau jalan terus,” kata Ridwan Saidi dalam diskusi bersama sejarahwan LIPI Asvi Warman Adam dan AM Fatwa di Gedung DPD/DPR RI Jakarta, Rabu (11/10).

Ridwan pun meminta AM Fatwa rendah hati bahwa orang Betawi berikut jalan-jalannya memiliki sejarah peradaban panjang dan spiritualitas sendiri.

“Ini masalah peradaban, bukan politik. Tapi, kalau kuat silakan iseng-iseng mengganti nama Jl Medan Merdeka Barat. Nanti kalau mati tidak akan diketemukan kuburannya,” katanya.

Ridwan Saidi mengatakan, spiritualitas Medan Merdeka sangat tinggi. Dulu, kata dia, ada sekumpulan orang hendak melaksanakan salad di sana, tiba-tiba hujan deras turun.

Munarman, juru bicara FPI juga ketika berbuat ulah di sana, langsung kena batunya. “Jadi hati-hati mengganti nama Medan Merdeka itu,” katanya.

Sebelumnya, AM Fatwa dan Tim 17 yang dibentuk secara informal mengusulkan perubahan jalan di Jakarta.

AM Fatwa mengatakan, dalam usulan mereka, nama Jalan Merdeka Utara berubah menjadi Jalan Soekarno.

Jalan Medan Merdeka Selatan menjadi Jalan M Hatta. Lalu, Jalan Medan Merdeka Timur dan Medan Merdeka Barat diubah menjadi Jalan Soeharto dan Jalan Ali Sadikin.

Sejarahwan Asvi Warman mengatakan, untuk mengubah nama Jalan Soekarno dan Jalan M Hatta tidak masalah, semua orang sepakat.

“Tetapi tapi begitu masuk Jalan Soeharto, ya kita harus pikir-pikir karena mayoritas masyarakat menolak. Ini mengundang kontroversi,” katanya.

Sumber : http://www.suarapembaruan.com/home/ridwan-saidi-jalan-medan-merdeka-memiliki-peradaban-sejarah-jangan-diubah-ubah/41654
Related Posts : am , asvi , betawi , fatwa , jakarta , jalan , jalan-jalan , kuburan , medan , merdeka , nama , peradaban , ridwan , saidi , sejarah , sejarahwan , soekarno , spiritualitas , warman

Tidak ada komentar :

Posting Komentar