Senin, 12 Maret 2012

"Tidak Layak Jakarta Jatuh ke Tangan Pemimpin yang Punya Potensi Masalah"

JAKARTA, Jaringnews.com - Partai Golkar secara resmi menetapkan Alex Noerdin sebagai calon gubernur yang akan diusung dalam Pilkada DKI Jakarta. Untuk memenuhi syarat pencalonan, Golkar pun memutuskan akan berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Damai Sejahtera. Pengumuman ini dirilis partai berlambang pohon beringin ini pada Kamis (8/3) lalu.

Namun, di hari yang sama keluarnya pengumuman tersebut, Alex juga menjalani pemeriksaan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus wisma atlet. Alex diminta KPK memberikan klarifikasi terkait dugaan keterlibatan dirinya dalam kasus ini.

Seperti diketahui, Alex sempat dikaitkan dengan kasus suap proyek wisma atlet. Alex disebut dijanjikan mendapat uang komisi atau commitment fee sebesar 2,5 persen oleh PT Duta Graha Indah yang memenangkan proyek pembangunan Wisma atlet. Namun fee yang dimaksud belum sampai ke tangan Alex.

Banyak pihak menyoroti pemanggilan Alex oleh KPK tersebut. Meski dirinya mengaku lega telah diperiksa KPK sehingga tak memiliki ganjalan lagi untuk maju dalam Pilkada DKI, namun tetap saja, hal ini akan cukup 'mengganggu' masyarakat Jakarta nantinya. Tak seharusnya, calon yang akan maju memperebutkan kursi DKI-1 terindikasi memiliki masalah.

Tak kurang Direktur Eksekutif Seven Strategic Studies Mulyana Wirakusumah pun menyoroti hal ini. Menurut dia, masyarakat Jakarta harus menelaah secara mendalam jejak panjang calon yang diajukan partai politik, termasuk jika calon tersebut memiliki masalah meski belum menjalani proses hukum.

"Calon yang terindikasi bermasalah meski belum menjalani proses hukum harus dipertimbangkan lagi. Tidak layak jika Jakarta dipertaruhkan ke tangan pemimpin yang berpotensi menimbulkan masalah di hari depan," sentil dia, Minggu (11/3).

Dalam kesempatan ini, dia menyebut empat aspek penting yang harus dimiliki seorang calon gubernur Jakarta, yakni Kualitas, popularitas, rekam jejak dan pengetahuan calon gubernur terhadap Jakarta.

Kualitas, lanjut dia, mencakup kualifikasi, kompetensi yang memadai, serta kapasitas birokratik dan manajerial pemerintahan. "Seorang calon gubernur harus memiliki kompetensi teknokratik, konseptual serta figur operasional yang mampu membangun Jakarta," lanjut dia.

"Untuk aspek popularitas, akan sangat sia-sia jika partai politik mengusung calon yang tingkat dukungan publiknya rendah. Sama halnya akan sia-sia jika yang rekam jejak calon yang diusung tidak kinclong," ungkap dia.

Tak lupa, dia menegaskan dan mengajak semua pihak untuk menyoroti masing-masing calon yang akan berlaga di pesta demokrasi Jakarta yang akan digelar 11 Juli 2012 ini.

"Semua pihak harus memperhatikan empat hal penting tersebut," pungkas dia.

Sumber : http://jaringnews.com/politik-peristiwa/umum/11465/-tidak-layak-jakarta-jatuh-ke-tangan-pemimpin-yang-punya-potensi-masalah-
Related Posts : kasus , kompetensi , masyarakat , menjalani , menyoroti , pembangunan , politik , popularitas , terindikasi

Tidak ada komentar :

Posting Komentar