Rabu, 07 Maret 2012

Bursa Calon Gubernur DKI Jakarta Memanas

VIVAnews – Pertarungan memperebutkan kursi DKI Jakarta 1 semakin dekat. Hawa politik di Ibukota RI itu pun semakin panas, sepanas kota yang pengap terperangkap asap kendaraan. Partai-partai besar mulai memunculkan jago-jagonya.

Tinggal menghitung waktu sebelum mereka mengumumkan calon resmi yang hendak mereka usung menjadi calon gubernur DKI Jakarta periode lima tahun ke depan. Siapa sajakah figur-figur di DKI yang saat ini mengemuka dari kalangan partai politik?

Foke dan Nachrowi

Mari kita mulai dari figur yang digadang-gadang oleh Partai Demokrat. Partai yang dilahirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini memiliki dua calon potensial guna dimajukan ke pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012. Kedua calon itu adalah gubernur incumbent Fauzi Bowo dan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat DKI Jakarta Nachrowi Ramli.

SBY secara pribadi merestui Fauzi Bowo alias Foke maju kembali menjadi cagub DKI Jakarta. “SBY mendukung Fauzi Bowo sejak lama,” kata anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok. Menurutnya, ada dua alasan kuat mengapa SBY menjatuhkan pilihannya kepada gubernur berkumis tebal yang telah lima tahun memimpin DKI Jakarta itu.

Alasan pertama, Foke adalah kader Demokrat. “Dia juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat,” kata Mubarok. Dewan Pembina Partai Demokrat sendiri diketuai oleh SBY. Sementara alasan kedua, hasil survei eksternal maupun internal Demokrat menunjukkan perolehan suara Foke masih relatif lebih tinggi dibanding figur-figur lainnya.

Foke sendiri mengakui sudah mendapat restu dari SBY. “Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat menyampaikan bahwa amanah Partai Demokrat untuk maju dalam Pilkada mendatang di Jakarta diberikan kepada saya,” kata Foke di acara Rapat Koordinasi Nasional PKS di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin 5 Maret 2012.

Namun restu SBY yang turun kepada Foke tidak lantas berarti dia tidak mempunyai rival di tingkat internal partai. Sebab, selang dua hari sebelumnya Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyatakan dukungannya secara terbuka terhadap Nachrowi Ramli.

“Saya sama Pak Nachrowi punya hubungan lahir batin. Dia jadi calon presiden saja saya dukung,” tegas Anas dalam pelantikan Dewan Pengurus Cabang Partai Demokrat DKI Jakarta di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu 3 Maret 2012. Lantas siapa yang kemungkinan bakal lolos menjadi calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Demokrat, Foke atau Nachrowi?

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Syarief Hasan, memberikan jawaban lugas. Menurutnya, Foke berpeluang lebih besar untuk diusung Demokrat. “Foke kan incumbent dari Demokrat dan anggota Dewan Pembina Demokrat,” kata Syarief di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa 6 Maret 2012.

Foke sendiri tampak hadir di Rakornas Partai Keadilan Sejahtera, Senin kemarin. Meski Foke dan PKS menampik kehadiran Foke di sana merupakan bagian dari pendekatan politik, namun banyak pihak mau-tak mau mengait-ngaitkannya.

Pasalnya, PKS saat ini sedang mencari pasangan bagi calonnya sendiri yang akan diusung di pilkada DKI, yakni Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana. PKS sebelumnya sempat mengatakan Triwisaksana alias Bang Sani tidak diplot khusus menjadi calon gubernur atau wakil gubernur DKI Jakarta. Artinya, posisinya fleksibel sehingga terbuka kemungkinan untuk dipasangkan dengan calon dari partai lain.

Kembali ke Foke, pada akhirnya keputusan mengenai siapa yang akan dimajukan Demokrat menjadi cagub DKI Jakarta berada di tangan Majelis Tinggi Partai Demokrat. “Itu otoritas Majelis Tinggi yang di dalamnya antara lain ada Pak SBY, Marzuki Alie, Andi Mallarangeng, Amir Syamsuddin, Anas Urbaningrum, Ibas Yudhoyono,” kata Wakil Sekjen Demokrat Saan Mustopa.

Alex Noerdin dan Tantowi Yahya

Kita beralih ke calon-calon dari Partai Golkar. Partai berlambang beringin ini juga mempunyai dua jagoan yang berpotensi diusung menjadi calon gubernur DKI Jakarta 2012. Mereka adalah Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan anggota Komisi I DPR Tantowi Yahya.

Alex Noerdin selangkah lebih maju dari Tantowi dengan bermanuver mendekati Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Meski belum resmi menjadi calon Golkar, Alex hadir di Musyawarah Khusus Dewan Pimpinan Wilayah PPP DKI Jakarta, Minggu kemarin. Ia mengaku hadir dalam kapasitasnya selaku individu, bukan wakil Partai Golkar.

Dalam Musyawarah PPP itu, Alex memaparkan visi, misi, serta program-programnya guna mengatasi berbagai permasalahan di Jakarta. Ia berpidato persis layaknya sedang berkampanye. Salah seorang kader PPP lalu bertanya kepada Alex, “Kami menyediakan calon ‘istri’ yang sangat berkualitas. Apa yang mau diberikan Pak Alex kepada PPP?”
Alex pun sigap bertanya balik, “Apa maunya PPP?”

Manuver Alex Noerdin itu tidak membuat berang Golkar. Sebaliknya, Golkar mempersilakan Alex meneruskan upayanya. “Komunikasi semacam itu dibenarkan. Silakan saja seluruh kandidat terbaik Golkar melakukan lobi supaya kemudian ada persenyawaan yang memungkinkan tumbuhnya benih-benih koalisi untuk mengusung calon gubernur,” kata Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Priyo Budi Santoso.

Golkar juga punya alasan tertentu sehingga mereka tak berkeberatan atas manuver Alex tersebut. “Posisi Golkar di DKI Jakarta memang tidak bisa mengusung calon gubernur sendirian. Harus berkoalisi,” kata Priyo.
Golkar selanjutnya mengakui kemungkinan mereka memang akan berkoalisi dengan PPP.

Namun keputusan final Golkar mengenai calon yang hendak mereka usung baru akan diumumkan Kamis pekan ini, 8 Maret 2012. Satu hal sudah pasti, Golkar tak akan lagi mengusung calon dari partai lain, termasuk Fauzi Bowo, calon yang mereka dukung pada pemilihan lima tahun silam.

Golkar menepis bila dikatakan kini berpaling dari Foke. “Justru Foke yang meninggalkan kami. Tadinya kan Foke di Golkar, setelah itu pindah ke partai lain,” kata Ade Komaruddin, Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa I Partai Golkar.

Fauzi Bowo memang sempat mengikuti Konvensi Partai Golkar pada tahun 2007. Ia merupakan satu-satunya peserta Konvensi Golkar yang kemudian diusung untuk jabatan gubernur. Namun belakangan setelah menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Foke menyeberang ke Partai Demokrat.

“Kami akan mencalonkan kader sendiri yang bisa menyelesaikan persoalan kemacetan dan banjir di Jakarta,” ucap Ade. Senada dengan Ade, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie sehari sebelumnya juga megatakan, dengan nada diplomatis, “Kalau gubernur sekarang baik, cari yang lain yang juga baik."

Jokowi dan Prijanto

PDIP secara resmi menggelar uji kepatutan dan kelayakan calon gubernur DKI Jakarta mulai 6 Maret 2012. Para calon yang mengikuti tes cagub DKI itu antara lain Walikota Solo Joko Widodo, mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Nono Sampono, anggota DPRD DKI Jakarta dari PDIP yang juga putra mantan Gubernur DKI Ali Sadikin, Boy Bernardi Sadikin, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto.

Sejauh ini, Jokowi dan Prijanto yang mendapat sorotan utama. Walikota Solo Joko Widodo menyatakan siap jika dia dipilih PDIP menjadi calon Gubernur DKI Jakarta dari partai banteng itu. “Saya siap tarung,” tegas Jokowi di kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Sementara Prijanto tampak malu-malu ketika ditanya soal kesiapannya menjadi cagub DKI Jakarta. Prijanto yang pada hari yang sama menghadapi sidang paripurna DPRD DKI mengenai pengunduran dirinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, mengaku tidak tahu apabila PDIP mengincar dirinya untuk diusung menjadi cagub DKI periode mendatang. “Saya tidak tahu. Baru dengar kabarnya,” kata dia, berkelit.

PDIP termasuk salah satu partai yang juga mengusung Fauzi Bowo dalam Pilgub DKI lalu. Kini, mereka mengaku belum memutuskan apakah hendak menggandeng Foke kembali atau tidak. “Kami lihat hasil tes cagub hari ini dulu. PDIP tidak mau asal punya calon,” tegas Tjahjo Kumolo.

Triwisaksana

Pria yang akrab disapa Bang Sani ini adalah calon yang pertama kali dideklarasikan oleh partai politik. PKS mengumumkan mengusung Bang Sani sebagai calon gubernur DKI Jakarta di hadapan ribuan kader dan simpatisan PKS pada Minggu kemarin di Sportmall Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Meski sudah resmi maju menjadi calon dari PKS, namun PKS belum memutuskan apakah Bang Sani akan diusung sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur. Keputusan soal itu akan disampaikan PKS menjelang penutupan pendaftaran pilkada DKI pada 19 Maret 2012.

Bang Sani sendiri mengaku siap menjadi gubernur ataupun wakil gubernur. “Saya sangat siap dicalonkan pada pilkada tahun ini,” kata dia. Menjadi calon gubernur atau wakil gubernur, ujarnya, sama saja. Dia pun siap berdampingan dengan siapa saja asal visi dan programnya cocok.

Menurutnya, pasangannya tidak harus berasal dari partai berbasis Islam. PKS saat ini sudah berkomunikasi dan bertemu dengan semua tokoh dari berbagai partai politik, termasuk dengan Gubernur DKI Fauzi Bowo yang digadang-gadang Demokrat untuk dimajukan lagi dalam pemilihan gubernur DKI.

Wanda Hamidah

Walaupun belum resmi diusung Partai Amanat Nasional yang menaunginya sebagai Cagub DKI Jakarta, namun Wanda telah mendeklarasikan dirinya. Ia juga memimta dukungan dari segenap jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat PAN untuk maju ke pertarungan DKI 1.

“Saya tidak bisa maju tanpa dukungan,” kata Wanda dalam acara Silaturahmi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dari PAN, di Jakarta Selatan, Selasa 28 Februari 2012 lalu. Wanda yang saat ini menjabat sebagai anggota DPRD DKI Jakarta mengaku cukup menguasai permasalahan kota Jakarta.

“Saya adalah anak Betawi. Ada banyak kandidat lain yang lahir dan besar bukan di Jakarta. Saya lahir dan besar di Jakarta. Jadi ini saatnya saya membalas budi dengan memperbaiki ibukota tercinta,” tutur istri Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Cyril Raoul Hakim itu.

Wanda yang merupakan mantan model dan pembaca berita di salah satu stasiun televisi swasta itu juga yakin pengalamannya di organisasi dan DPRD DKI Jakarta tidak kalah dari kandidat lainnya. “Insya Allah saya tidak punya track record yang tidak baik,” katanya, hakulyakin. (kd)

Sumber : http://metro.vivanews.com/news/read/293941-bursa-calon-gubernur-dki-jakarta-kian-memanas
Related Posts : demokrat

Tidak ada komentar :

Posting Komentar