Kamis, 01 November 2012

Kanal Banjir Timur, Sampahmu Terancam Abadi...

JAKARTA, KOMPAS.com - Timbunan sampah yang menumpuk di sepanjang aliran Kanal Banjir Timur (BKT) dipastikan sulit diatasi. Selain karena sulitnya mengubah perilaku warga yang kerap membuang sampah di sembarang tempat, anggaran pemerintah untuk mengatasi timbunan sampah pun tergolong minim.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Banjir Kanal Timur Monang Ritonga mengatakan, pemerintah hanya menggelontorkan dana sebesar Rp 3 miliar per tahunnya untuk mengangkut sampah yang berada di aliran kanal. Jika dikalkulasikan, anggaran tersebut tidak mencukupi untuk mengatasi sampah di kanal sepanjang 23,5 km.

"Anggaran kami cuma Rp 3 miliar per tahunnya untuk bersih-bersih. Itu juga tidak hanya untuk bersih-bersih sampah, tapi ada juga eceng gondok, kangkung-kangkungan dan teknis operasional lainnya," ujar Monang saat dihubungi wartawan, Rabu (31/10/2012).

Monang menyebutkan, masalah sampah di KBT sudah pada tahap mengkhawatirkan. Bayangkan saja, 34 meter kubik sampah mengepung KBT setiap harinya. Jika dikalkulasikan, itu berarti terdapat 1.020 meter kubik sampah tiap bulan atau 12.240 meter kubik tiap tahunnya.

Timbunan berbagai jenis sampah tersebut, lanjut Monang, sebagian besar memang tidak dibuang ke KBT secara langsung oleh warga. Namun, warga membuang sampah ke kali yang terhubung dengan kanal yang selanjutnya mengalir ke kanal sepanjang 23,5 kilometer. Sisanya, teronggok di tepi-tepi kanal sehingga membuat pemandangan semakin tak sedap.

"Sampah-sampah ini kebanyakan berasal dari kali-kali yang ada di hulu Kanal Banjir Timur, yaitu Kali Buaran, Kali Cipinang, Kali Sunter, Kali Cakung, dan Kali Kramat," tutur Monang.

Meski menghadapi kondisi sulit, pihak UPT tak menyerah. Pihaknya tetap memaksimalkan tiga unit ekskavator dan tiga truk untuk melakukan pengerukan sampah di sepanjang kanal yang berhulu di Cipinang Besar Selatan, Jakarta Timur, dan bermuara di Marunda, Jakarta Utara itu.

Kondisi memprihatinkan KBT akibat kepungan sampah memang patut menjadi sorotan. Sebagai kanal raksasa penanggul banjir Ibu Kota, KBT selayaknya bersih dari sampah. Jangan sampai pembangunan megaproyek KBT senilai ratusan triliun tersebut malah menjadi masalah baru.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2012/10/31/16205428/Kanal.Banjir.Timur.Sampahmu.Terancam.Abadi
Related Posts : aliran , besar , cipinang , dikalkulasikan , jakarta , kanal , kubik , meter , pemerintah , timur

Tidak ada komentar :

Posting Komentar