Kamis, 26 Juli 2012

Setiap hari, 6 ribu kendaraan baru perparah macet Jakarta

Makin hari kemacetan di Jakarta semakin parah. Hal ini tidak sebanding dengan pertumbuhan ruas jalan.

Salah satu penyebab kemacetan karena dewasa ini warga semakin mudah memperoleh kendaraan roda dua maupun roda empat. Berbagai perusahaan leasing pun turut membuka jalan dengan menawarkan down payment (DP) dengan angsuran yang rendah. Alhasil, masyarakat kalangan menengah ke atas semakin sulit merubah kebiasaan untuk beralih ke angkutan umum.

Kabag Pembinaan Operasional Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto pun membenarkan lalu lintas Jakarta kini semakin kacau. Tak hanya di ruas-ruas jalan protokol, jalan lingkungan pun kemacetan sudah tak bisa dihindari.

"Iya memang benar, sekarang masyarakat lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada angkutan umum," kata Budiyanto saat dihubungi saat dihubungi wartawan, Kamis (26/7).

Budiyanto menambahkan, setiap harinya Ditlantas Polda Metro menerbitkan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) hingga enam ribu lebih. Dengan jumlah STNK yang paling banyak terbit adalah untuk kendaraan roda dua.

"Seribu roda empat dan lima ribu roda dua," tambahnya.

Ditlantas Polda Metro Jaya pun akan berusaha membujuk warga untuk bisa beralih ke kendaraan umum seperti Transjakarta.

"Fungsi busway itu kan salah satunya agar masyarakat beralih untuk menggunakan angkutan umum daripada kendaraan pribadi, jadi bisa mengurangi kemacetan," kata Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Wahyono, beberapa waktu lalu.

Salah satu langkah untuk mengurangi kemacetan di Jakarta yang tengah dikaji Ditlantas adalah terus berupaya melakukan sterilisasi jalur bus Transjakarta dan meninggikan separator 50 sentimeter agar tidak ada lagi yang menerobos jalur khusus itu.

"Jadi kan kalau separator tinggi tidak ada yang menerobos masuk jalur busway, nah kan ruas jalan di sampingnya terjadi penumpukan kendaraan pribadi. Mudah-mudahan melihat jalur pribadi yang macet sedangkan jalur busway tidak, jadi masyarakat akan beralih untuk menggunakan angkutan umum lagi," terang Wahyono.

Sumber : http://www.merdeka.com/jakarta/setiap-hari-6-ribu-kendaraan-baru-perparah-macet-jakarta.html
Related Posts : budiyanto , busway , ditlantas , jakarta , jalan , kemacetan , kendaraan , lintas , masyarakat , menerobos , metro , salah , separator

Tidak ada komentar :

Posting Komentar