Senin, 18 Februari 2013

Puluhan Bangunan Liar di Penjaringan Dibongkar

JAKARTA (Suara Karya): Upaya meminimalisasi banjir terus dilakukan Pemprov DKI Jakarta seperti normalisasi Kali Pakin di Penjaringan, Jakarta Utara, sepanjang 400 meter.

Dalam normalisasi itu, sebanyak 40 bangunan liar di bantaran kali tersebut dibongkar petugas. Petugas juga berhasil mengumpulkan sekitar 200 meter kubik lumpur.

Koordinator Pelaksanaan Paska Darurat Banjir Waduk Pluit, Heryanto mengatakan, sebelumnya kondisi Kali Pakin memang memprihatinkan, bahkan menyebabkan banjir hingga setinggi 1,5 meter karena kali tersebut tak mampu lagi menampung debit air saat banjir Januari. "Keberadaan bangunan liar di bantaran kali ini sangat mengganggu makanya kita bongkar. Sudah ada 40 bangunan yang kami bongkar," ujar Heryanto, Minggu (17/2).

Pihaknya, kata Heryanto, mengerahkan sebanyak 8 unit eskavator, 10 unit truk dan 4 beko. "Kami juga sudah menyosialisasikan normalisasi kali ini termasuk kepada para pemilik bangunan liar di sepanjang bantaran kali yang ditertibkan. Saat ini, sebagian penghuni bangunan liar itu sudah pindah ke Rusun Marunda," katanya.

Proyek ini, kata Heryanto, merupakan normalisasi paska banjir dan ini merupakan perintah langsung dari Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang mulai dikerjakan sejak 21 Januari hingga 21 April 2013.

"Kali ini sudah dinormalisasi sepanjang 200 meter, dan rencananya akan ditata hingga sepanjang 400 meter. Kedalaman kali ini baru 1,5 meter dan seharusnya 5 meter. Anggaran untuk normalisasi ini tidak masuk dalam APBD, dana ini dari pak gubernur dan pak wagub langsung," tuturnya seperti dikutip Beritajakarta.com.

Seperti diketahui, Kali Pakin menghubungkan ke tiga aliran, yaitu aliran pertama dari Pasar Ikan, Beos, Lintoves, Gajah Mada, Hayam Wuruk, Istiqlal, Ciliwung. Aliran kedua, Pasar Ikan, Hotel Omni Batavia, Kali Krukut, Kali Cideng, dan bundaran HI.

Lalu, aliran ketiga, Pasar Ikan, Jl Kopi, Jembatan Lima Asemka, dan Tubagussangke. "Ketiga aliran itu semuanya mengalir ke laut yang disedot melalui 11 pompa di waduk Pluit. Banjir Jakarta kemarin pengaruh dari sini juga, karena jebolnya tanggul Latuharhary menambah beban air di sini, makanya banjir di Pluit sampai 2 meter," katanya.

Selain melakukan normalisasi, lanjut Heryanto, pihaknya juga telah membangun jalan di Kali Inspeksi sepanjang 200 meter dengan lebar masing-masing sisi kiri dan kanan kali 7,5 meter. Jalan inspeksi kali ini dibangun dari dukungan PT Jakarta Propertindo BUMD.

Pihaknya, kata Heryanto, juga tengah menormalisasi Waduk Pluit dengan menggunakan 4 eskavator apung (ponton), dan telah membongkar sebanyak 17 rumah semi permanen.

Aliyus (37), warga RT 21/07 Penjaringan mendukung program normalisasi Kali Pakin meski kegiatan itu turut membongkar bangunan miliknya. "Saya dukung program ini, tapi saya juga harus dapat tempat tinggal penggantinya. Pindah ke rusun juga nggak apa-apa tapi tetap harus ada uang ganti rugi," tandasnya. Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menyerahkan bantuan bagi warga di RW 03 Kelurahan Cipinangmelayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Minggu (17/2). Bantuan yang diberikan antara lain, 2 ton beras, 8 dus buku tulis, 250 stel seragam sekolah serta 200 tas sekolah.

Acung, warga RT 03/03 Cipinangmelayu berharap, kedatangan Jokowi dapat menyelesaikan masalah banjir di kawasan tersebut. "Permasalahan yang terjadi akibat adanya galian menyerupai waduk yang saat banjir menerjang Ibu Kota pada Januari lalu jebol dan sempat menggenangi pemukiman warga," ujar Acung.

Ketua RW 03, Muchtar Usman mengatakan, pihaknya juga merasa khawatir dengan keberadaan waduk yang dibuat pihak TNI AU akan meluber saat hujan deras sehingga akan merendam pemukiman warga.

Setelah mendengarkan apa yang dihadapi warganya, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo menuturkan, pihaknya akan mempertemukan warga dan TNI AU untuk mencari solusi terbaik. "Sengketa antara warga dengan Pihak TNI AU dalam waktu dekat akan kita selesaikan. Nanti wali kota yang akan menyelesaikan," kata Jokowi.

Wali Kota Jakarta Timur, HR Krisdianto yang turut serta dalam kunjungan gubernur menambahkan, pihaknya saat ini tengah mengupayakan mediasi antara warga dengan pihak TNI AU agar mendapat solusi terbaik. "Kita sedang rapatkan dengan TNI AU dengan mengundang warga untuk kita carikan solusi yang terbaik buat semua," katanya. (Dwi Putro AA)

Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=321479
Related Posts : aliran , au , bangunan liar , banjir , bantaran , gubernur , heryanto , jakarta , joko , jokowi , kali , meter , normalisasi , pakin , pluit , tni , waduk , warga

Tidak ada komentar :

Posting Komentar