Senin, 20 Januari 2014

Kerugian Banjir di Jakarta Utara Rp 100 M per Hari

TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengatakan, kerugian akibat banjir yang melanda Ibu Kota sejak Minggu, 13 Januari 2014 lalu ditaksir telah menelan kerugian hingga ratusan miliar rupiah. "Jika dilihat dari sebaran lokasi banjirnya, banyak kawasan bisnis dan industri yang lumpuh sehingga kerugian yang ditimbulkan sangat besar," ujarnya kepada Tempo, 19 Januari 2014.

Sebetulnya, kata Sarman, sewaktu banjir mulai melanda pada akhir pekan lalu, hanya wilayah pemukiman penduduk yang tergenang. Namun memasuki hari ketiga, intensitas hujan yang terus meningkat ditambah air kiriman dari daerah lain di luar Jakarta mengakibatkan titik sebaran banjir semakin banyak. "Kawasan bisnis dan industri pun kena sehingga aktivitas ekonomi lumpuh."

Salah satu wilayah dengan titik banjir yang berdampak pada terhambatnya kegiatan industri dan bisnis adalah Jakarta Utara. "Di sana ada 3 titik kawasan bisnis yang kami anggap paling parah terkena banjir yakni Tanjung Priok, Kelapa Gading, dan kawasan Mangga Dua." Sarman memperkirakan, setiap hari kerugian yang ditimbulkan akibat terhentinya aktivitas ekonomi di ketiga titik itu mencapai Rp 100 miliar rupiah.

Di kawasan Mangga Dua, kata Sarman, terdapat ribuan pedagang dan pengusaha yang terpaksa menutup toko ataupun kantornya karena banjir. "Penutupan ini menimbulkan kerugian berupa berkurangnya omzet." Berdasarkan pemantauan selama sepekan, dia menilai jumlah kerugian di Kawasan Mangga Dua yang memiliki 6 pusat perdagangan mencapai Rp 50 miliar per hari. "Asumsinya, ada 20 ribu toko dengan omzet rata-rata Rp 5 juta per hari." Nilai perkiraan kerugian yang sama juga dialami para pengusaha di wilayah Kelapa Gading.

Sedangkan, banjir yang menggenangi kawasan Tanjung Priok dan daerah lain yang menjadi akses menuju pelabuhan dinilai menimbulkan kerugian dari sisi logistik sebesar Rp 9 miliar per hari. "Akibat banjir, lalu lintas dari dan menuju pelabuhan Tanjung Priok macet parah maka cost yang ditanggung pengusaha logistik menjadi semakin besar."

Tidak hanya biaya logistik yang membengkak, banjir pun membuat aktivitas perekonomian di daerah lain terganggu. "Tanjung Priok kan pintu ekspor, impor, dan distribusi barang domestik terbesar, karena terhambat banji pasti dampaknya merembet dan kerugian jauh lebih besar," kata Sarman. "Nilainya bisa triliunan."

Meski demikian, nilai perkiraan kerugian ini barulah taksiran sementara. "Kami belum menerima ada laporan dari para pengusaha soal jumlah kerugian," ujar Sarman. Selain kerugian omzet yang menurun, dia menambahkan, banjir pun tentunya merusak fasilitas usaha.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/01/20/083546419/Kerugian-Banjir-di-Jakarta-Utara-Rp-100-M-per-Hari
Related Posts : aktivitas , banjir , bisnis , industri , jakarta , kawasan , kelapa gading , kerugian , logistik , lumpuh , mangga , omzet , pengusaha , priok , rp , sarman , sebaran , tanjung , titik

Tidak ada komentar :

Posting Komentar