Jumat, 29 Mei 2015

Kurangi Macet, Jalan Tol di Jakarta Akan Dibuat dengan Sedikit Pintu

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Jakarta Tollroad Development Frans Sunito berjanji, enam ruas jalan tol yang nantinya akan beroperasi di Jakarta akan berbeda dari jalan tol yang ada saat ini. Sebab, jalan tol tersebut tidak akan memiliki banyak pintu masuk dan keluar.

Tujuannya, kata Frans, agar jalan tol tersebut tidak menimbulkan titik-titik kemacetan. Sebab, ia menilai bahwa selama ini pintu masuk dan keluar tol merupakan salah satu penyebab kemacetan. [Baca: "Sudah Rasio Jalan Cuma 6 Persen, Sarana Transportasinya Juga Jelek"]

"Kalau jalan tol dalam kota yang sekarang ini kan sedikit-sedikit pintu masuk atau keluar, rata-rata tiap 7 kilometer ada. Dari Grogol ke Slipi saja ada berapa. Kalau yang ini (enam ruas jalan tol) enggak seperti itu karena tol-nya cuma untuk orang yang jarak jauh, misalnya dari Grogol ke Bekasi," kata dia di Balai Kota, Selasa (19/5/2015).

Frans yakin, keberadaan enam ruas jalan tol tidak hanya akan dapat memperlancar arus lalu lintas, tetapi juga memperlancar arus distribusi logistik yang akan menghubungkan kawasan timur dan barat Ibu Kota.

Tidak hanya itu, lanjut Frans, enam ruas jalan tol nantinya juga akan dilengkapi dengan layanan bus ulang alik, yakni bus yang beroperasi di atas jalan tol.

"Kami akan sediakan tempat-tempat pemberhentian bus ulang alik. Bus ini akan modar-mandir di jalan tol dari ujung ke ujung," ujar dia.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2015/05/19/18313481/Kurangi.Macet.Jalan.Tol.di.Jakarta.Akan.Dibuat.dengan.Sedikit.Pintu

Kamis, 21 Mei 2015

Berapa yang Dirogoh Warga Jakarta Jika Naik LRT?

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah‎ berencana memulai pembangunan sarana transportasi Light Rail Transit (LRT) mulai 17 Agustus 2015. Pada pengerjaan tahap awal, akan dibangun untuk rute Bogor-Cawang-Dukuh Atas.

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Kiswodharmawan mengungkapkan nantinya tarif yang dikenakan kepada masyarakat sebesar Rp 1.000 per kilometer (km).

"Berarti kalau dari Cibubur – Cawang – Dukuh Atas kurang lebih 30 km ya Rp 30.000,”‎ kata Kiswo seperti yang dikutip dari laman Setkab, Kamis (21/5/2015).

Dengan tarif sebesar itu, bagi masyarakat sekitar Jakarta yang ingin memanfaatkan LRT sebagai armada transportasi setiap harinya, di mana hitungan satu bulan hari kerja sebanyak 22 hari, maka mereka harus merogoh kocek kurang lebih Rp 1,3 juta per bulan.

‎Soal apakah harga tersebut sudah ekonomis, Kiswo mengingatkan jika proyek pembangunan LRT ini adalah investasi biasa, jadi harus masuk kategori bankable.

Sementara mengenai pendanaan, menurut Kiswo, sumbernya berasal dari korporasi dan sebagian dari Penyertaan Modal Negara (PMN). Adapun pendanaan Adhi Karya sendiri 30 persen berasal dari dana internal perusahaan, sedang 70 persen sisanya merupakan pinjaman.

Kiswo mengaku, Adhi Karya sampai sejauh ini belum membentuk konsorsium untuk pembangunan LRT itu. Namun diharapkan segera terbit payung hukum dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) untuk mulai pembangunan LRT itu. Diharapkan Mei ini, Perpres dimaksud sudah keluar.

“Kita berharap ada Perpres penugasan setelah itu baru kita masuk technical aspect sama financial aspect,” pungkas Kiswodarmawan.

Sementara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono menambahkan pembangunan jalur LRT itu tidak memerlukan pembebasan lahan karena akan memakai jalur tol, dari Bogor – Cawang, Cawang – Dukuh Atas, kemudian Bekasi – Cawang, Cawang – Dukuh Atas.

Basuki juga menegaskan, pembangunan LRT ini tidak menggunakan konsorsium, namun ditugaskan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Adhi Karya (Persero), dan akan dilaksanakan hingga pembangunannya tuntas atau dapat dioperasikan pada tahun 2018 mendatang.‎

Sumber : http://bisnis.liputan6.com/read/2236634/berapa-yang-dirogoh-warga-jakarta-jika-naik-lrt

Rabu, 20 Mei 2015

Dijadikan Air Baku, BKB Tinggi Polusi

WARTA KOTA, TANAH ABANG -- Sadar akan tingginya kebutuhan pasokan air baku, PT Palyja secara resmi akan memanfaatkan sumber air yang mengalir dari Kanal Banjir Barat (KBB), terhitung sejak hari ini, Selasa (19/5/2015).

Walau dinilai berlimpah, pasokan air yang berasal dari Kali Pesanggrahan tersebut justru memiliki kadar polusi tinggi yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Salah satu polusi berbahaya tersebut adalah ammonia.

Staf Water Resource Development PT Palyja, Kusitarini Trishanti mengatakan, berdasarkan data uji laboratorium yang dihimpun pihaknya, tercatat sebanyak 15 miligram (mm) per liter air BKB mengandung zat berbahaya tersebut.

Padahal, lanjutnya, batas toleransi yang ditentukan pada air normal layak konsumsi diketahui hanya sebanyak 1 miligram per liter.

Merunut hal tersebut, PT Palyja pun menerapkan sistem pemisahan partikel bernama Moving Bed Bio-film Reactor (MBBR) dalam pengolahan air bakunya.

Alat yang diklaim batu digunakan di wilayah Asia Tenggara itu dikatakannya dapat mengurai kandungan tinggi ammonia.

"Sistem pengolahannya sederhana, air dari BKB yang masuk ke dalam penampungan akan diolah ke dalam kolam berisi partikel meteor, fungsinya untuk mengurai kandungan ammonia. Selanjutnya, air tersebut akan dikirim ke instalasi pengolahan air Pejompongan untuk diolah menjadi air baku dan menjadi air minum," jelasnya kepada Warta Kota di kantor PT Palyja, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/5/2015).

Sementara itu, usai dipisahkan dengan air baku, ammonia yang terpadatkan tersebut akan diproses menjadi gas dan dilepas ke udara. Pada titik tersebut, ammonia yang dilepaskan tidak berbahaya pada manusia ataupun lingkungan.

Sejurus dengan keterangan Kusitarini, pemandangan aliran air BKB yang masuk ke dalam penampungan air milik PT Palyja memang terlihat kotor dan penuh sampah. Air keruh berwarna kecoklatan tersebut terlihat mengalir lambat tersaring dari berbagai jenis sampah memasuki bak penampungan air yang berada di bagian belakang kantor PT Palyja.

Sembari menunjukan alur kerja mesin MBBR, Presiden Direktur Palyja Jacques Manem yang mendampingi Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama pun memaparkan kalau penggunaan teknologi MBBR sangat tepat. Sebab, diketahui, perkembangan bakteri ammonia di kawasan tropis jauh lebih cepat dibanding kawasan sub-tropis seperti Eropa, Jepang ataupun Amerika.

"Pertumbuhan bakteri ammonia sangat dipengaruhi oleh suhu, karena wilayah tropis memiliki suhu udara yang tinggi, perkembangan biakan ammonia pun lebih cepat dibandingkan dengan kawasan beriklim dingin. Jadi lewat teknologi MBBR ini, saya pastikan dapat mengurai hingga sebanyak 98 persen amoniak dari air," jelasnya.

Sumber : http://wartakota.tribunnews.com/2015/05/19/dijadikan-air-baku-bkb-tinggi-polusi

Selasa, 19 Mei 2015

Ahok yakin LRT jadi solusi atasi kemacetan Jakarta

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana membangun Light Rail Transit (LRT). Namun, belum direalisasikan sudah mendapatkan penolakan dari beberapa pihak.

Menanggapi adanya penolakan itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin permasalahan kemacetan di Jakarta bisa diurai dengan adanya LRT, karena transportasi massal ini berbasis rel.

"Kan sudah disebut makro transportasi untuk mengatasi kemacetan harus transportasi massal berbasis rel. Trasenya gimana? trase jalan kami pakai," ungkapnya usai meresmikan Moving Bed Bio-film Reactor (MBBR) di Gedung Logistik PT Palyja, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (19/5).

Dia mengungkapkan, pembangunan 7 koridor LRT ini akan dilakukan oleh pemerintah daerah. Sedangkan pemerintah pusat, melalui PT Adhi Karya siap untuk membangun satu koridor menuju Bandara Soekarno Harta.

"Pemerintah pusat akan bangun dari Bogor, Cibinong, Cibubur sampai bandara itu mungkin Adhi Karya. Saya tidak tahu sampai mana. Kami sendiri akan bangun tujuh koridor, jadi enggak beda dengan Chicago," tutupnya.

Sebelumnya, Basuki atau akrab disapa Ahok mengatakan, pihaknya tengah membentuk Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang mengurusi LRT. Karena saat ini dia telah melakukan kajian-kajian termasuk dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Sedangkan, lelang pembangunan infrastruktur akan dilakukan setelah BLUD dibentuk. Kemudian, Pemprov DKI Jakarta akan menggelar lelang khusus untuk sistem pengoperasian kereta dalam kota ini.

Pembentukan BLUD ini dilakukan untuk mengurusi pembangunan infrastruktur dan sistem LRT. Sebab, walaupun bekerja sama dengan pihak swasta, Pemprov tetap harus menanggung 70 hingga 80 persen pembangunan infrastruktur.

Pembangunan moda transportasi berbasis rel ini rencananya akan dibagi menjadi tujuh koridor. Total panjang rel mencapai 70 kilometer. Suami Veronica Tan ini mengungkapkan, untuk pembangunan rel memerlukan dana sekitar Rp 35 triliun.

Dia menambahkan, pembangunan ini tidak akan melibatkan pemerintah pusat sebagai mana dilakukan dalam proyek Mass Rapid Transit (MRT). Dan pendanaan LRT ini akan diajukan dalam APBD Perubahan 2015.

"Kita cukup kok. UPS bisa sampe 1,2 triliun aja cukup," katanya.

Sumber : http://www.merdeka.com/jakarta/ahok-yakin-lrt-jadi-solusi-atasi-kemacetan-jakarta.html

Rabu, 13 Mei 2015

Masuk Bursa Kandidat Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil Resah

TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil resah setelah namanya masuk dalam bursa kandidat Gubernur DKI Jakarta periode berikutnya.

Menurut Ridwan Kamil, setelah muncul isu yang berkaitan dengan bursa kandidat Gubernur DKI Jakarta, warga Bandung santer memperbincangkannya. Bahkan ada di antaranya yang menilai negatif kepada dirinya.

“Orang-orang yang awalnya biasa saja, sekarang jadi menilai saya negatif. Terus ujung-ujungnya menjelek-jelekkan saya di sosial media,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat ditemui di Pendopo Wali Kota Bandung, Senin, 11 Mei 2015.

Saat ini, kata Ridwan Kamil, banyak orang yang menganggapnya berambisi menduduki jabatan gubernur DKI Jakarta, berebut dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Selain itu, banyak yang menilai Ridwan Kamil tidak amanah menjaga kepercayaan warga Bandung.

Ridwan Kamil meminta warga Bandung untuk tidak menilai seenaknya terkait dengan isu tersebut. “Di zaman Internet seperti ini, semua isu bisa dibuat. Saya juga enggak tahu siapa yang bikin isu itu,” ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan hubungannya dengan Ahok masih berjalan baik. Ahok, kata Ridwan Kamil, adalah teman baiknya di Jakarta, yang sering diajaknya bertukar pengalaman. Ridwan Kamil khawatir isu itu akan mengganggu hubungannya dengan Ahok.

Menurut Ridwan Kamil, dia tak mendalami isu itu. “Saya enggak mau buang-buang energi untuk cari sumber info itu. Jadi, tolong polemik ini disudahi, ya,” ucap Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menilai Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini lebih cocok menjadi calon gubernur DKI Jakarta selanjutnya. Alasannya, tugas Risma memimpin Kota Surabaya sebentar lagi rampung. Sementara Ridwan Kamil baru 18 bulan memimpin Kota Bandung.

Sebelummnya, survei yang dilakukan Cyrus Network menempatkan Ahok di posisi pertama sebagai orang yang layak memimpin DKI Jakarta pada pemilihan kepala daerah DKI Jakarta mendatang.

Ahok memperoleh dukungan 35,5 persen dari survei pada 42 kecamatan di DKI Jakarta. Posisi Ahok diikuti oleh Tri Rismaharini (37,2 persen) dan Ridwan Kamil (10,4 persen).

Survei dilakukan terhadap 1.000 responden dengan umur sekitar 17 tahun di seluruh kelurahan di Jakarta. Responden yang terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Tingkat kepercayaan dari survei ini mencapai 95 persen, dengan margin eror sekitar 3,1 persen.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/05/12/058665551/Masuk-Bursa-Kandidat-Gubernur-Jakarta-Ridwan-Kamil-Resah

Selasa, 12 Mei 2015

APTB Dilarang Masuk Jakarta, Penumpang Protes

TEMPO.CO , Jakarta: Pegiat akun Twitter @NaikUmum, Andreas Lucky Lukwira, mengatakan kebijakan Angkutan Perbatasan Terintegrasi Busway (APTB) yang dilarang tidak boleh masuk ke Jakarta menyulitkan penumpang. Alasannya, APTB merupakan salah satu opsi moda transportasi jika jarak kedatangan bus atau headway Transjakarta jauh.

"Kami berharap APTB tetap ada untuk menambah pilihan angkutan," ujar Andreas, Rabu, 6 Mei 2015.

Kelak bus APTB hanya diizinkan mengangkut penumpang hingga daerah perbatasan. Musababnya, PT Transportasi Jakarta dan pengelola APTB gagal mencapai kesepakatan bergabung ke badan usaha milik DKI itu dengan pembayaran per kilometer. Operator APTB meminta pembayaran Rp 18 ribu per kilometer, sedangkan PT Transportasi Jakarta menawarkan Rp 14-15 ribu.

Andreas menuturkan, pelayanan APTB sudah memadai jika dibandingkan dengan bus Transjakarta. Dari segi headway, ia berujar, APTB juga lebih unggul ketimbang Transjakarta. Hal ini bisa dibuktikan terutama pada rute yang melintas di koridor IX Pinang Ranti-Pluit. Kedatangan Bus APTB lebih sering dibandingkan bus Transjakarta.

Andreas mengatakan penumpang kesulitan mengandalkan bus Transjakarta di jam sibuk. Dari pengalamannya, dalam lima tahun terakhir penerapan rupiah per kilometer justru membuat pengemudi tak berorientasi kepada penumpang. "Seringkali saya melihat TJ istirahat atau isi BBG di jam sibuk, padahal shelter sedang padat," ujar Andreas.

Dwi Satria Utama, 26 tahun, juga melayangkan protes. Penumpang APTB rute Bekasi-Tanah Abang ini mengatakan larangan APTB masuk ke Jakarta merugikan penumpang lantaran waktu tempuh yang semakin lama dan ongkos yang semakin mahal karena membayar tiket sebanyak dua kali.

Sebagai gambaran, penumpang APTB dari Bekasi akan turun di daerah Cawang untuk beralih ke bus Transjakarta. Untuk melanjutkan perjalanan ke Tanah Abang, penumpang juga harus transit lagi di Halte Semanggi. "Waktu tempuh yang semakin lama itu sangat merugikan," kata dia.

Rio, sapaan Dwi, menyarankan Pemerintah DKI mempertimbangkan kembali larangan itu. Alasannya, APTB merupakan salah satu moda transportasi bagi para penglaju. "Transjakarta sampai saat ini juga belum bisa diandalkan," kata Rio.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/05/07/083664207/APTB-Dilarang-Masuk-Jakarta-Penumpang-Protes

Senin, 11 Mei 2015

APTB Dilarang Masuk Jakarta, Jumlah Penumpang dan Pendapatan Bakal Merosot

JAKARTA, KOMPAS — KEBIJAKAN GUBERNUR DKI JAKARTA BASUKI TJAHAJA PURNAMA YANG MELARANG BUS ANGKUTAN PERBATASAN TERINTEGRASI BUS TRANSJAKARTA BEROPERASI DI IBU KOTA DIKHAWATIRKAN MENURUNKAN PENDAPATAN PARA PETUGAS APTB KARENA JUMLAH PENUMPANG MEROSOT. GUBERNUR PUN DIMINTA MEMPERTIMBANGKAN KEMBALI KEPUTUSANNYA.

Madli (56), asisten pengemudi APTB jurusan Cibinong-Grogol, Sabtu (9/5), mengatakan, apabila kebijakan penghapusan APTB diterapkan, jumlah penumpang diprediksi turun. Penurunan itu disebabkan ketaknyamanan mereka karena harus berpindah-pindah bus. "Penumpang pasti mengeluh karena tidak diturunkan di tempat tujuan," ujarnya.

Selama ini, APTB menjadi salah satu pilihan penumpang untuk menembus kemacetan Jakarta. Pasalnya, bus APTB dapat melewati jalur bus transjakarta. Namun, jika APTB dilarang menggunakan jalur bus transjakarta, hal itu tentu akan berdampak pada menurunnya minat masyarakat.

Penumpang pun akan beralih ke moda transportasi lain, seperti bus umum antarkota ataupun kendaraan pribadi. Kemungkinan itu bisa terjadi karena kebanyakan penumpang APTB berasal dari luar kota Jakarta yang bekerja di Ibu Kota. "Kebanyakan penumpang naik dari Cibinong. Penumpang yang naik dari halte dalam kota Jakarta hanya beberapa orang," kata Madli.

Kebijakan tersebut akan mempengaruhi pendapatan pegawai APTB. "Jumlah pendapatan bakal tidak menentu dan bergantung pada jumlah penumpang yang ada. Semakin banyak karcis yang didapat, pendapatan semakin tinggi," ungkapnya.

Di perusahaannya, petugas bus dibayar dengan menggunakan sistem komisi. Sistem ini berbeda dengan bus umum yang menggunakan sistem setoran. Untuk sistem komisi, satu bus yang terdiri dari pengemudi dan asistennya mendapat komisi sebesar 5 persen dari pendapatan yang diterima. "Misalnya satu hari kami mendapatkan Rp 2 juta, berarti komisi yang didapat, Rp 100.000 itu, dibagi dua dengan pengemudi. Itu belum termasuk uang makan. Lumayanlah untuk makan sehari-hari," tutur pria yang sudah bekerja di bidang ini selama 20 tahun.

Berharap solusi yang tepat

Madli pun berharap pembatasan APTB tidak diterapkan. "Mudah-mudahan para atasan bisa berdiskusi dengan pemerintah untuk mencari solusi yang tepat," ucapnya.

Namun, jika solusi itu tidak ditemukan, Madli memilih kembali ke profesi lamanya sebagai asisten pengemudi di bus antarkota kovensional. "Ya, terpaksa saya kembali lagi ke bus lama yang pembayarannya pakai sistem setoran," ucapnya.

Pendapat serupa juga diutarakan Andri (27), asisten pengemudi APTB jurusan Bogor-Grogol. Menurutnya, apabila rute APTB dibatasi, hal itu akan berdampak pada berkurangnya penumpang dan jumlah pendapatan.

Selama ini, pendapatannya sebagai asisten pengemudi hanya sekitar Rp 70.000 per hari. Jumlah itu diambil dari setiap penumpang yang naik ke busnya. Dari penumpang yang naik dari terminal luar kota, dia mendapat jatah Rp 400 per penumpang, sedangkan untuk penumpang dalam kota dia mendapat jatah Rp 100 per penumpang.

Pendapatan berbeda diperoleh pengemudi. Perusahaan mematok komisi Rp 750 per penumpang, sedangkan untuk dalam kota Jakarta pengemudi mendapat jatah Rp 200 per orang.

Dari penumpang yang naik dari halte dalam kota Jakarta, petugas APTB mematok harga Rp 5.000 per orang. "Jadi, kalau bus APTB tidak bisa masuk ke Jakarta, otomatis pendapatan kami jauh berkurang," kata Andri.

Sumber : http://print.kompas.com/baca/2015/05/09/APTB-Dilarang-Masuk-Jakarta%2c-Jumlah-Penumpang-dan

Jumat, 08 Mei 2015

Ini Rute-rute Bus APTB yang Bakal Dilarang Masuk Jakarta

TEMPO.CO , Jakarta: Transportasi umum Angkutan Perbatasan Terintegrasi Bus Transjakarta (APTB) terancam tak bisa lagi melalui jalur Transjakarta. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melarang bus berwarna biru ini setelah pihak operator APTB dan PT Transportasi Jakarta gagal sepakat soal besaran pembayaran tarif per kilometer.

APTB pertama kali beroperasi sejak 2012. Kendaraan ini beroperasi untuk melayani pengangkutan penumpang dari wilayah perbatasan Jakarta seperti Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi. Transportasi ini pun diproyeksikan agar dapat mengurangi kendaraan bermotor yang masuk ke Jakarta.

Beroperasi sejak pukul 05.00 hingga 22.00 WIB, bus APTB membantu masyarakat dari kawasan kota mitra yang bekerja atau berpergian menuju kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Berikut ini adalah rute-rute bus APTB dari kawasan kota Mitra menuju Jakarta yang bakal terkena imbas larangan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama:

1. Rute APTB Bekasi -Tosari:
Terminal Bekasi - Jl. Ir. H. Juanda- Jl. H. Mulyadi Joyomartono- Jalan Tol Jakarta-Cikampek -Halim PK -Jl. MT. Haryono- Koridor 9 (BNN, arah Bekasi) -Cawang Ciliwung - Cikoko St.Cawang- Tebet BKPM -Pancoran Tugu- Pancoran Barat - Tegal Parang - Kuningan Barat -Gatot Subroto Jamsostek - Gatot Subroto LIPI - Semanggi (arah Bundaran HI)- Koridor 1 (Bendungan Hilir -Karet - Setiabudi - Dukuh Atas - Tosari)

2. Rute APTB Bekasi - Tosari:
Mega Bekasi Hypermall - Jl. Jend A. Yani - Jalan Tol Jakarta-Cikampek - Halim PK - Jl. MT. Haryono -Koridor 9 (BNN (arah Bekasi) - Cawang Ciliwung - Cikoko St.Cawang -Tebet BKPM - Pancoran Tugu - Pancoran Barat - Tegal Parang - Kuningan Barat - Gatot Subroto Jamsostek -Gatot Subroto LIPI -Semanggi (arah Bundaran HI)) - Koridor 1 (Bendungan Hilir - Karet 2 - Dukuh Atas - Tosari)

3. Rute APTB Bekasi - Tanah Abang (via Bekasi Timur):
Terminal Bekasi - Jl. Ir. H. Juanda - Jl. H. Mulyadi Joyomartono -Jalan Tol Jakarta-Cikampek - Halim PK - Jl. MT. Haryono - Koridor 9 (BNN (arah Bekasi) -Cawang Ciliwung - Cikoko St.Cawang - Tebet BKPM - Pancoran Tugu - Pancoran Barat - Tegal Parang- Kuningan Barat - Gatot Subroto Jamsostek - Gatot Subroto LIPI - Semanggi (arah Tanah Abang))- Koridor 1 (Bendungan Hilir - Karet 2 - Dukuh Atas - Tosari -Sarinah) - Jl. Kebon Sirih - Jl. Fachrudin - Jl. KH Mas Mansyur -Jl. Jatibaru - Tanah Abang.

4. Rute APTB Bekasi - Tanah Abang (via Bekasi Barat):
Terminal Bekasi - Jl. Ir. H. Juanda- Jl. Cut Meutia - Jl. Jend. A. Yani - Jalan Tol Jakarta-Cikampek - Halim PK - Jl. MT. Haryono - Koridor 9 (BNN (arah Bekasi) -Cawang Ciliwung - Cikoko St.Cawang -Tebet BKPM - Pancoran Tugu - Pancoran Barat - Tegal Parang -Kuningan Barat - Gatot Subroto Jamsostek - Gatot Subroto LIPI - Semanggi (arah Tanah Abang)) - Koridor 1 (Bendungan Hilir - Karet 2 - Dukuh Atas - Tosari - Sarinah) - Jl. Kebon Sirih - Jl. Fachrudin - Jl. KH Mas Mansyur - Jl. Jatibaru -Tanah Abang.

5. Rute APTB Cikarang - Kalideres:
Terminal Cikarang - Jl. Teuku Umar - Jl. Akses Tol Cibitung - Jalan Tol Jakarta-Cikampek - Halim PK - Jl. MT. Haryono - Koridor 9 (BNN (arah Cikarang) -Cawang Ciliwung - Cikoko St.Cawang - Tebet BKPM - Pancoran Tugu- Pancoran Barat -Tegal Parang - Kuningan Barat - Gatot Subroto Jamsostek - Gatot Subroto LIPI - Semanggi - Senayan JCC - Slipi Petamburan - Slipi Kemanggisan -RS. Harapan Kita - S. Parman Podomoro City - Grogol 2) -Koridor 3 (Jelambar -Indosiar - Taman Kota - Jembatan Gantung - Dispenda Samsat Barat - Jembatan Baru - Rawa Buaya - Sumur Bor - Pesakih - Kalideres).

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/05/08/083664522/Ini-Rute-rute-Bus-APTB-yang-Bakal-Dilarang-Masuk-Jakarta

Rabu, 06 Mei 2015

Waze Laporkan Kemacetan Jakarta di Twitter

KOMPAS.com - Waze memiliki cara baru untuk menginformasikan kemacetan di sebuah kota. Kini, layanan peta digital tersebut mulai menggunakan Twitter untuk menginformasikan lalu lintas yang tidak biasa di beberapa kota besar dunia, termasuk Jakarta.

Waze menamakan program informasi lalu lintas melalui Twitter ini sebagai Waze Unusual Traffic.

Seperti KompasTekno kutip dari The Next Web, Kamis (30/4/2015), pengguna Twitter bisa mengikuti atau follow beberapa akun Waze dari beberapa kota besar untuk mendapatkan informasi kemacetan tersebut.

Kicauan-kicauan dari akun Twitter tersebut akan terdiri dari foto dari situasi lalu lintas saat itu, penyebab kemacetan (jika ada), gambar situasi dari pengguna Waze, dan sebuah tautan yang berisi jalur alternatif untuk menghindari kemacetan.

Sudah ada lebih dari 50 akun Waze Unusual Traffic yang tersebar di seluruh dunia. Sebagian besar dari akun tersebut mencakup kota-kota besar di AS.

Menariknya, kota Jakarta sudah masuk ke daftar tersebut. Menurut penelusuran KompasTekno, akun Waze Unusual Traffic untuk kota Jakarta bisa diakses melalui @WazeTrafficJKT.

Akun ini sendiri tampaknya baru mulai beroperasi. Jumlah kicauannya, hingga berita ini ditulis, baru berjumlah 345 tweet. Followernya pun baru menyentuh angka 599.

Selain itu, belum ada logo centang berwarna biru, yang menandakan bahwa akun Twitter ini masih belum diakui menjadi official account.

Selama ini, pengguna sebenarnya sudah bisa memantau kemacetan langsung melalui aplikasi Waze. Melalui program Unusual Traffic, layanan yang telah dimiliki oleh Google tersebut terlihat ingin menyebarkan informasi dengan lebih luas lagi dengan memanfaatkan media sosial.

Informasi yang disebarkan melalui akun Twitter tersebut memang hanya terbatas di beberapa kota besar saja. Akan tetapi, informasi tersebut tentunya bisa sangat berharga apabila seorang pengguna sedang mengunjungi kota.

Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2015/04/30/15172077/Waze.Laporkan.Kemacetan.Jakarta.di.Twitter

Selasa, 05 Mei 2015

Macet, Jakarta Jadi Kota Berdesain Terburuk di Dunia

Jakarta, CNN Indonesia -- Semua kota di dunia berlomba-lomba untuk berkembang. Lihat saja Jakarta. Pembangunan digalakkan di jalan-jalan. MRT, jalan layang, sampai jalan khusus bus TransJakarta. Gedung demi gedung pun diajak "mencakar langit".

Namun upaya Jakarta itu sepertinya tidak ada apa-apanya di mata perancang kota urban dunia. Menurut beberapa perancang yang dihubungi Huffington Post, Jakarta adalah kota dengan desain terburuk di dunia. Ada pula delapan kota lainnya, dengan alasan yang beragam.

Ada yang karena penduduknya duduk terlalu lama di dalam kemacetan, ada pula yang disebabkan jalanan yang terlalu disesaki mobil pribadi.

Mengutip Huffington Post, mereka menghubungi beberapa pakar perancangan kota untuk mengomentari pembangunan di kota-kota besar dunia. Hasilnya, ada sembilan kota yang dianggap terburuk. Berikut lima di antaranya.

Jakarta, Indonesia

Transportasi umum yang mengangkut lebih banyak orang di Jakarta kalah jauh dibanding mobil-mobil yang dimiliki pribadi. Belum lagi fasilitas umumnya yang dianggap tidak memadai.

Alhasil, penduduk Jakarta menghabiskan 400 jam sehari untuk duduk dalam kemacetan. Rata-rata perjalanan harus dilakukan dalam waktu dua jam. Menurut pengamat, permasalahan adalah kontrak pembangunan yang diperbarui tiap tahun, jadi tidak ada rencana jangka panjang.

Dubai, Uni Emirates Arab

Meski menjadi kota dengan pertumbuhan ekonomi tercepat yang punya gedung tertinggi dunia, Dubai dianggap tidak ramah bagi pejalan kaki. Jalan-jalan utamanyanya terlalu lebar, gedung-gedungnya terlalu besar dan tinggi.

Selain itu, Dubai juga sangat kurang ruang publik. Tidak ada taman tempat warga berkumpul, kecuali resor ski di dalam mal atau museum Ferrari. Tapi, itu untuk orang berada.

Atlanta, Amerika Serikat

Sama seperti Jakarta, kemacetan di Atlanta juga sangat parah. Itu disebabkan popularitas kota yang melejit tahun 1980 atau 1990-an. Semua orang ingin tinggal di Atlanta. Sebenarnya itu bisa ditanggulangi transportasi massal. Namun, fasilitasnya juga buruk.

Belum lagi, rel kereta bawah tanah di Atlanta sering diblokir untuk kepentingan tertentu.

Boston, Amerika Serikat

Boston mungkin kota yang indah. Namun jangan tertipu penampilan semata. Kota itu dianggap paling sulit memberikan arah bagi siapa pun, karena bentuk jalanannya yang seperti labirin. Jalanan Boston tidak dikonsep sebelumnya.

Sao Paulo, Brasil

Sap Paulo adalah korban lainnya dari perencanaan yang tidak sama. Selama 20 abad, kota itu telah bertransformasi dari kecil, menjadi pusat urban, sampai kota metropolitan. Namu pembangunan tidak dikonsep secara matang. Banyak gedung tinggi yang berantakan, berdiri di antara permukiman masyarakat kecil.

Masyarakat Sao Paulo juga diizinkan punya helikopter. Kota itu menjadi kota terluas soal pemilik helikopter, per kapita. Sepertinya mereka tidak lagi butuh jalanan untuk darat.

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20150501123437-269-50499/macet-jakarta-jadi-kota-berdesain-terburuk-di-dunia/

Senin, 04 Mei 2015

Jakarta Barat 'Surga' Peredaran Narkoba di Ibu Kota

VIVA.co.id - Sejumlah tempat hiburan malam yang menjamur di wilayah Jakarta Barat ditengarai menjadi surga beredarnya narkoba di wilayah itu. Bahkan Jakarta Barat menduduki peringkat pertama dalam kasus narkoba di DKI Jakarta.

Badan Narkotika Nasional (BNN) merilis data penyalahgunaan narkoba di DKI Jakarta menempati peringkat tertinggi di Indonesia. Sebanyak 364.174 orang dari tujuh juta penduduk menjadi penyalahguna narkoba.

Dengan kata lain 4,74 persen dari total populasi adalah pengguna narkoba. Dari enam kota dan kabupaten di DKI Jakarta, Jakarta Barat menempati peringkat teratas dalam kasus narkoba.

Deputi Pemberantasan BNN Inspektur Jenderal Deddy Fauzi Elhakim mengatakan Jakarta Barat sebagai tempat paling rawan peredaran narkoba di Ibu Kota Jakarta.

"Saya tidak hapal data, tapi percaya saja dengan saya yang tukang menangkap, penangkapan di Jakarta Barat itu yang paling banyak," kata Deddy, Senin, 4 Mei 2015.

Menurutnya sabu dan ganja adalah barang haram yang paling sulit dikendalikan di Jakarta Barat. Peredaran barang haram itu semakin marak ketika tempat hiburan malam seperti diskotik dan pub yang menjamur.

Selain itu, pembangunan apartemen yang semakin pesat, lingkungan pemukiman yang sangat heterogen dan warga yang kurang peduli, menjadi tempat yang nyaman bagi kitchen lab (tempat pembuatan narkoba), bandar, pengedar dan pemakai narkoba beraktivitas.

Jakarta Barat disebut Fauzi sebagai surga karena menawarkan semua kenyamanan tersebut. Seiring laju pertumbuhan ekonomi, banyak rumah disulap menjadi indekos bebas yang menjadi tempat ideal bagi peredaran narkoba.

Seperti pada Kamis, 30 April lalu, seorang wanita paruh baya bernama Santi menjadi salah satu tersangka bersama 40 lainnya yang ditangkap aparat Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Barat.

Janda lima anak ini menjual ganja "door to door", bahkan sebutan "Mami" melekat pada dirinya di wilayah Cengkareng.

Dalam periode tanggal 20-29 April 2015, Polres Metro Jakarta Barat mengungkap 30 kasus narkoba dan mengamankan 41 orang tersangka.

Kasat Narkoba Polres Jakarta Barat, AKBP Parulian Sinaga, mengatakan kasus yang diungkap kali ini merupakan jaringan Jakarta-Karawang-Purwakarta. Diamankan barang bukti 7 kilogram ganja, serta 57 gram shabu.

"Mereka ini semua (tersangka) adalah bandar atau pengedar yang kita tangkap, usia mereka 20-40 tahun, akan kita kenakan pasal 112 UU No 35 tahun 2009 ancaman hukuman minimal 6 tahun penjara," ujar Parulian.

Kasus narkoba ini kurun waktu tersebut beromset 267 juta lebih. Sebagian besar bandar yang tertangkap adalah warga asal Aceh yang beroperasi di wilayah Jakarta Barat.

Sumber : http://nasional.news.viva.co.id/news/read/621393-jakarta-barat--surga--peredaran-narkoba-di-ibu-kota