Kamis, 30 April 2015

Pengendara Go-Jek Terpusat di Ibu Kota, Sulit Didapatkan di Luar Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelanggan di luar Jakarta yang ingin mencoba jasa transportasi Go-Jek akan sedikit kesulitan. Sebab, pengendara atau driver Go-Jek banyak bekerja di wilayah Jakarta, terutama Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

Kompas.com sempat mencoba melakukan pemesanan jasa Go-Jek melalui aplikasi dari daerah Tangerang, tepatnya di Jalan Anyelir Raya, Kecamatan Periuk. Pemesanan dilakukan pada pukul 09.30 WIB, Selasa (28/4/2015).

Namun setelah menunggu hampir satu jam lamanya, belum ada konfirmasi maupun notifikasi yang melaporkan bahwa sudah ada driver yang menjemput. Sampai Kompas.com harus menelepon call center Go-Jek, di mana nomor tersebut tertera di dalam aplikasinya.

"Mohon ditunggu, Pak. Biasanya driver terdekat akan datang setengah jam dari waktu order," kata petugas call center tersebut.

Tidak beberapa lama setelah dihubungi oleh call center, nomor yang sama, yakni petugas call center, kembali menghubungi.

Petugas itu menginformasikan bahwa driver terdekat sedang ada tugas dan belum bisa dipastikan kapan bisa melaksanakan orderan lain.

"Mohon maaf, untuk wilayah Tangerang, Serpong, dan BSD, memang sedikit driver kita. Kalau ada yang lewat sana kebetulan baru bisa kita layani. Rata-rata di Jakarta," tutur petugas itu.

Akhirnya Kompas.com pun membatalkan pemesanan jasa transportasi itu.

Kondisi Go-Jek yang sulit ditemui di Tangerang dan daerah luar Jakarta lainnya juga diakui oleh salah satu driver, Muhammad Nizar (47).

"Kalau buat di luar Jakarta sedikit sekali. Orang kita kebanyakan di Jakarta. Driver-nya ada tiga ribu orang," ujar Nizar.

Pengakuan Nizar pun dialami oleh Kompas.com yang mencoba kembali memesan jasa Go-Jek di bilangan Jakarta Barat.

Tanpa harus menunggu lama, yakni tidak sampai setengah jam, driver pun datang lalu mengantar sampai tempat tujuan seperti yang telah dipesan sebelumnya.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2015/04/29/08410031/Pengendara.Go-Jek.Terpusat.di.Ibu.Kota.Sulit.Didapatkan.di.Luar.Jakarta

Rabu, 29 April 2015

Apa jadinya di Jakarta ada apartemen berisi PSK legal?

Merdeka.com - Rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuat lokalisasi di ibu kota dinilai tidak tepat. Pembentukan lokalisasi untuk mengurangi prostitusi tidak akan efektif.

"Yang paling benar adalah pemerintah dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Karena akar dari orang terjun menjadi PSK karena kondisi ekonomi," kata sosiolog dari UIN Jakarta, Musni Umar kepada merdeka.com, Selasa (28/4).

Musni berharap ide Ahok perlu dikaji ulang. Dengan rencana berdirinya lokalisasi baru itu justru akan memunculkan masalah baru di tengah masyarakat.

"Gagasan Pak Ahok itu bertentangan dengan Pancasila. Bertentangan juga dengan norma di tengah masyarakat. Karena siapapun yang memimpin tetap harus patuh dengan kehendak rakyat," ujarnya.

Dalam membangun Jakarta, Ahok tidak bisa bekerja sendirian. Pembangunan sebuah kota diperlukan partisipasi masyarakat. "Jika masyarakat menolak, ya jangan dibuat lokalisasi. Ini akan memunculkan pertentangan," katanya.

Ahok sebelumnya ingin membangun apartemen khusus PSK. Lokalisasi dibuat agar keberadaan mereka tersentral. Dengan demikian, akan mempermudah Pemprov DKI Jakarta melakukan pendataan.

"Kalau sudah di satu tempat akan mudah kami kontrol. Kami bisa kenali dengan baik siapa mereka. Dan kami bisa selalu tahu dia ada di mana," jelas Ahok.

Dengan tersentralnya lokasi prostitusi maka akan mempermudah melakukan pendekatan secara persuasif. Caranya dengan mengirimkan rohaniawan ke lokasi tersebut.

"Siangnya bisa dateng pendeta, pastur, kiai, atau guru vihara untuk membantu dia melakukan pertobatan," terang mantan Bupati Belitung Timur ini.

Jika mereka bertobat maka baru lah Dinas Sosial DKI bisa melaksanakan tugasnya memberi pelatihan dan pembinaan keterampilan kepada mereka. Cara yang ditempuh oleh Dinsos DKI selama ini dengan memberi pelatihan keterampilan dan pembinaan kepada para PSK yang terjaring dalam operasi tanpa memastikan para PSK itu telah bertobat sebelumnya adalah cara yang kurang tepat.

"Mereka biasa layani tamu dapat Rp 2 juta. Sekarang kita cuma latih mereka menjahit sama memasak, ya lari lagi mereka. Saya percaya profesi PSK itu baru bisa sadar saat mereka sudah ada pertobatan. Harus ada gerakan rohani yang membantu mereka bertobat," ujarnya.

Sumber : http://www.merdeka.com/jakarta/apa-jadinya-di-jakarta-ada-apartemen-berisi-psk-legal.html

Selasa, 28 April 2015

Ada Gelandangan dan Pengemis, Mengapa Ahok Fasilitasi PSK!

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog Musni Umar menentang rencana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang ingin memberikan sertifikat pada PSK. Menurut dia, itu tidak akan menyelesaikan masalah dan malah akan semakin merusak dan menambah masalah baru.

“Masalah sosial lain yang harus diselesaikan kan masih banyak, kayak gelandangan dan pengemis. Ngapain malah memfasilitasi PSK!” katanya dihubungi Republika, Selasa (28/04).

Dia juga meminta Ahok agar jangan mau mengurusi warga dari daerah lain. Menurutnya, Ahok lebih baik fokus mengurusi warganya. Itu terkait rencana kontroversinya yang ingin memberikan sertifikat bagi Pekerja Seks Komersial (PSK) di Jakarta.

“Itu kan yang menjadi PSK di Jakarta kebanyakan pendatang. Bukan warga asli Jakarta,” kata pria yang juga menjabat Wakil Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta. Seperti diberitakan sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana membuat sertifikat untuk para PSK di wilayah DKI. Sertifikat tersebut nantinya untuk memudahkan pekerjaannya di lapangan.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/04/28/nni4co-ada-gelandangan-dan-pengemis-mengapa-ahok-fasilitasi-psk

Senin, 27 April 2015

Ahok Ingin Buat Lokalisasi, MUI: Itu Sama dengan Legalisasi Pelacuran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyampaikan penolakan atas ide dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Ide yang ditolak itu adalah ide yang berkaitan dalam penanganan prostitusi di Jakarta.

Penasehat Majelis Ulama Indonesia DKI Jakarta Samsul Maarif mengatakan ide Ahok berpotensi mencederai masyarakat. Pasalnya, Ahok berencana untuk membuat lokalisasi prostitusi di Jakarta.

"Lokalisasi sama dengan legalisasi," katanya kepada Republika, Sabtu (25/4). Hal itulah yang kemudian membuat MUI tegas menolak ide tersebut.

Rencana untuk membuat lokalisasi merupakan tanggapan Gubernur DKI terkait persoalan sosial. Persoalan itu adalah penyalahgunaan rumah kos sebagai sarana prostitusi yang marak bertebaran di kawasan Jakarta.

Samsul menambahkan semestinya Ahok mendalami sejarah upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Gubernur DKI sebelumnya, Sutiyoso. Saat itu, Sutiyoso telah berhasil menghapus tempat prostitusi yang ada di Koja, Jakarta Utara.

Berkat kerja sama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan Ulama, kawasan bekas lokalisasi prostitusi itu berubah menjadi kawasan Islamic Centre dan masjid.

"Ahok menganalogikan prostitusi dengan kotoran manusia. Itu adalah adalah analogi yang kurang relevan," ucap dia. Samsul menyebut hal ini sebagai ini qiyas ma'al Fariq.

Menurutnya, dua hal diatas tidak bisa disamakan. Kotoran manusia adalah fitrah sedangkan prostitusi berlawanan dengan fitrah.

Apabila ide Ahok direalisasikan, lanjutnya, maka kejahatan yang dipelihara oleh Pemprov DKI akan bertambah. Jika sebelumnya Pemprov DKI mencoba melindungi keberlangsungan industri minuman keras, nantinya Ahok juga dinilai melegalkan prostitusi melalui adanya lokalisasi.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/04/25/nnd5fx-ahok-ingin-buat-lokalisasi-mui-itu-sama-dengan-legalisasi-pelacuran

Kamis, 23 April 2015

FOTO: Semrawutnya Jalan Jakarta yang Ditutup karena Tamu KAA

VIVA.co.id - Rabu pagi, 22 April 2015 kondisi jalan Jakarta bak jalur neraka. Dipenuhi kendaraan, suara klakson semakin sering didengar, tak ada ruang untuk bergerak.

Menumpuknya kendaraan ini lantaran polisi menutup jalur utama Jakarta seperti Sudirman, Thamrin dan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Lihat fotonya di sini.

Penutupan ini dikarenakan jalur tersebut harus steril mengingat akan dilintasi kepala negara peserta Konferensi Asia Afrika di JCC, Senayan.

Jalur tersebut ditutup sejak pukul 07.00 hingga 09.30 WIB. Imbasnya, bukan hanya kemacetan parah, banyak pekerja yang jalurnya ditutup terpaksa berjalan kaki agar bisa sampai ke kantornya.

Penutupan di jalur protokol ini juga bakal berlangsung Rabu sore ini tepatnya pukul 16.30 hingga 19.30 WIB. Jalan ditutup lantaran para tamu negara akan kembali ke tempat penginapan masing-masing.

Sumber : http://metro.news.viva.co.id/news/read/617181-foto--semrawutnya-jalan-jakarta-yang-ditutup-karena-tamu-kaa

Rabu, 22 April 2015

Imbas KAA, Pegawai Kantoran Terpaksa Jalan Kaki di Sudirman

TEMPO.CO, Jakarta - Penutupan ruas jalan dalam rangka peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika dilaksanakan pada hari ini, Rabu, 22 April 2015. Di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, penutupan ruas dilakukan mulai Jalan Sisingamangaraja. Arus kendaraan di perempatan lalu lintas CSW yang menuju Jalan Jenderal Sudirman dialihkan ke Jalan Trunojoyo.

Penutupan ruas jalan juga berimbas ke pengguna angkutan umum. Anindita Wijaya, 27 tahun, mengatakan bus APTB rute Bekasi-Tanah Abang hanya melayani hingga Semanggi. Dia melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menuju kantornya di gedung Wisma Nugra Santana, Dukuh Atas. "Lumayan jauh juga jaraknya," ujar Anindita kepada Tempo, Rabu 22 April 2015.

Pantauan Tempo, dari ruas Jalan M.H. Thamrin hingga Jalan Jenderal Sudirman lengang. Tak ada lagi kendaraan yang melintas di dua ruas itu. Meski begitu, kendaraan yang ingin menyeberang masih diperbolehkan. Contohnya, kendaraan yang datang dari arah Tanah Abang menuju Jalan Kebon Sirih dan dari Jalan Budi Kemuliaan menuju Jalan Medan Merdeka Selatan.

Sementara itu, sisi kiri dan kanan jalan dipenuhi pejalan kaki. Kebanyakan dari mereka merupakan penumpang Kereta Rel Listrik yang turun di Stasiun Sudirman. Bus Transjakarta juga tak beroperasi di wilayah itu. Yang tidak beroperasi akibat penutupan ruas jalan adalah bus koridor I rute Blok M-Kota, koridor II rute Pulogadung-Harmoni, dan koridor IX Pinang Ranti-Pluit.

Hal sama dialami Taufan Pramudito, 25 tahun. Karyawan swasta yang berkantor di Jalan Medan Merdeka Barat itu sengaja berangkat lebih pagi untuk meluangkan waktu berjalan kaki.

Pengguna KRL itu mengubah stasiun tempat turun dari Tanah Abang menjadi Gondangdia. Dia kemudian berjalan kaki melalui Jalan Kebon Sirih menuju kantornya. "Manajemen menginformasikan agar kami berangkat lebih pagi karena ada penutupan jalan," ujar Taufan.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/04/22/083659790/Imbas-KAA-Pegawai-Kantoran-Terpaksa-Jalan-Kaki-di-Sudirman

Selasa, 21 April 2015

KAA, Warga Jakarta: Haduh, Gimana Gue Berangkat Kerja?

TEMPO.CO, Jakarta - Eva Lisa, 24 tahun, geleng-geleng kepala setelah membaca berita di media online, televisi, dan cetak mengenai peralihan arus lalu lintas dalam rangka pengamanan Peringatan ke-60 Konferensi Asia-Afrika (KAA) yang akan dilakukan di Jakarta Convention Center, Senayan. "Haduh, gimana nanti gue berangkat kerja?" kata Eva yang berkantor di kawasan Tosari, Jakarta Pusat, Minggu, 19 April 2015.

Eva khawatir perjalanan ke kantor akan tersendat karena polisi membuat beberapa skenario rekayasa lalu lintas di sejumlah jalan protokol. Menurut wanita yang tinggal di Ciledug ini, setiap hari dia melewati JCC, tempat pelaksanaan peringatan KAA pada 22-23 April 2015, menuju Tosari. "Nanti mutar ke mana? Pasti orang pakai jalan alternatif. Jadi padat semua," katanya.

Pernyataan senada disampaikan Ryan Yoga, 25 tahun, yang bekerja di kawasan Kapten Tendean. Jalan itu juga menjadi jalur alternatif arus kendaraan dari Mampang menuju Rasuna Said. "Harus berangkat lebih pagi atau siap-siap lebih lama di dalam kendaraan," kata Ryan. "Belum lagi ada pembangunan jalan layang."

Sebelumnya, Kepala Subdirektorat Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Kepolisian Daerah Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Warsinem, mengatakan selain rekayasa lalu lintas, akan ada pengalihan jalan di mana tamu kenegaraan itu menginap.

Beberapa jalan protokol dari Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma, jalur di sejumlah hotel yang menjadi tempat tamu KAA menginap, serta JCC, akan disterilkan atau dilakukan buka-tutup. "Di setiap persimpangan atau traffic light di jalan itu, kendaraan akan diberhentikan sejauh 20 meter dari traffic light," ujarnya, Sabtu, 18 April 2015.

Beberapa jalan dari atau ke JCC, Hotel Borobudur, Kuningan, Semanggi, dan Sudirman, juga akan diberlakukan buka-tutup. "Sifatnya situasional, kalau Semanggi padat, kami tutup," ujarnya.

Ada juga jalan yang akan ditutup yakni dari Gerbang Pemuda ke arah Hotel Mulia tidak dapat memutar di TVRI. "Akan dialihkan naik flyover atau melewati DPR," kata Warsinem.

Menurut dia, jika Jalan Gatot Subroto (Semanggi) tidak bergerak, kendaraan akan dialihkan ke arah Blok M dan melewati Jalan Asia Afrika. Kendaraan dari Cawang menuju Pancoran atau Semanggi, juga diimbau untuk melewati Jalan Otista.

Warsinem meminta masyarakat yang ke arah Semanggi, Senayan, SCBD, dan Gatot Subroto untuk melewati Casablanka. "Atau bisa berangkat lebih awal sebelum jam 06.00 atau lebih siang setelah jam 10.00," ujarnya.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/04/19/078658928/KAA-Warga-Jakarta-Haduh-Gimana-Gue-Berangkat-Kerja

Kamis, 09 April 2015

Izin Reklamasi 17 Pulau di Teluk Jakarta Dinilai Tidak Gratis

JAKARTA, KOMPAS.com — Koordinator Komite Indonesia Bangkit (KIB) mempertanyakan keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang memberikan izin kepada perusahaan properti dalam proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta. Izin dikeluarkan melalui Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 2238 Tahun 2014 tertanggal 23 Desember 2014.

Meski mengaku tidak mengetahui secara persis, Adhi menjamin ada keuntungan pribadi yang didapat Ahok dari pemberian izin kepada PT Muara Wisesa Samudera, anak perusahaan PT Agung Podomoro.

"Izin yang diberikan kepada pengembang swasta untuk reklamasi, saya jamin enggak gratis," kata Adhie dalam diskusi publik Mengungkap Dugaan Korupsi di Balik Gagalnya Pembangunan Stadion Olahraga di Taman BMW, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (8/4/2015).

Adhi mengatakan, wewenang eksekutif yang besar dalam pemberian izin berpotensi disalahgunakan. Ia mengatakan bahwa penyalahgunaan wewenang yang dilakukan memiliki dampak negatif jauh lebih buruk ketimbang penyalahgunaan wewenang oleh legislatif dalam pengusulan program dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD).

"Kalau DPRD paling hanya bisa mengandalkan APBD," ujar dia.

Adhi kemudian mengatakan, berdasarkan kajian yang dilakukan aktivis lingkungan, proyek reklamasi 17 pulau di Teluk Jakarta tak memberikan dampak positif terhadap upaya mengatasi banjir. Ia pun menyarankan agar Ahok berusaha mengusahakan pembatalan proyek bernilai sekitar Rp 500 triliun itu.

"Jakarta banjir kan karena air kiriman dari Bogor, kenapa harus laut di utara yang direklamasi," ucap dia.

Kementerian Kelautan dan Perikanan sempat mempersoalkan perihal izin yang diberikan oleh Ahok. Mereka menganggap izin reklamasi bukan merupakan kewenangan kepala daerah, melainkan Kementerian Kelautan. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti bahkan memprediksi reklamasi 17 pulau akan membuat Jakarta akan semakin banjir.

"Kalau Jakarta banjir ya tidak aneh. Kenapa aneh? Apa pun kita ambil wilayah air, kalau tidak ada pengganti wilayah air lagi akan banjir. Kalau ada reklamasi 10 hektar, harus ada wilayah genangan 10 hektar, kalau tidak airnya mau ke mana?" ujar Susi saat berbincang di kantornya, Kamis (12/2/2015).

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2015/04/09/10261451/Izin.Reklamasi.17.Pulau.di.Teluk.Jakarta.Dinilai.Tidak.Gratis

Rabu, 08 April 2015

Fahira Idris: Pemda Jakarta Satu-satunya di Dunia yang Punya Saham Miras

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Fahira Idris, Ketua Gerakan Nasional Anti Miras (minuman keras) mengatakan, Jakarta mungkin jadi satu-satunya kota di dunia yang pemerintah daerahnya (Pemda) mempunyai saham di pabrik miras.

Hal itu diungkapkan Idris terkait dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang tetap mendukung keberadaan perusahaan bir, PT Delta Djakarta. Dukungan itu dilakukan dengan cara tak mencabut saham Pemprov di perusahaan tersebut.

"Inilah Jakarta kita!," kata Idris dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (7/4).

Idris juga menghimbau agar Ahok tidak menakuti publik kalau Jakarta akan menjadi seperti Amerika jika miras dilarang .Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Heru Budi Hartono menlai pencabutan saham milik Pemprov pada perusahaan bir PT Delta Djakarta adalah salah.

"Pabrik investasi di sini kasihan. Di Bali, Kemang, dan Jalan Jaksa apa nggak boleh, kan kasihan. Seharusnya tinggal diatur saja," kata Hartono.

Dia juga menjelaska keuntungan PT Delta Djakarta sudah menurun sekitar 50 persen. "Saham PT Delta kalau dihitung-hitung pendapatan sudah turun 50 persen. Setahun biasa Rp 50 miliar diberikan ke kami (Pemprov), kalau sampai turun 50 persen hingga 80 persen, bisa-bisa dapatnya hanya Rp 4,5 miliar," ujar mantan Wali Kota Jakarta Utara tersebut.

Sumber : http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/15/04/08/nmg6p4-fahira-idris-pemda-jakarta-satusatunya-di-dunia-yang-punya-saham-miras

Senin, 06 April 2015

Menanti KRL Jakarta Kota-Tanjung Priok

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu jalur baru untuk layanan kereta rel listrik (KRL) Commuterline telah dibuka sejak 1 April lalu. Jalur tersebut adalah jalur yang menghubungkan Citayam hingga ke Nambo, Kabupaten Bogor.

Sebenarnya, ada satu jalur lagi yang direncanakan akan dibuka pada bulan ini. Jalur tersebut adalah jalur yang menghubungkan Jakarta Kota hingga ke Tanjung Priok, Jakarta Utara. Namun untuk jalur ini, PT Kereta Api Indonesia (KAI) belum dapat memastikan kapan akan mulai dioperasikan.

"Sudah dalam tahap finishing, cuma belum tahu kapan (akan dioperasikan). Karena sampai saat ini masih ada beberapa prasarana yang masih harus dibenahi," kata Kepala Humas Daops I PT KAI Bambang Prayitno kepada Kompas.com, Minggu (5/4/2015).

Menurut Bambang, salah satu permasalahan yang dihadapi dalam persiapan pengoperasian jalur Jakarta Kota-Tanjung Priok adalah adanya longsoran tanah di beberapa titik di jalur yang membentang sepanjang 8,086 kilometer itu. Ia mengatakan bahwa saat ini PT KAI bersama dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, masih berupaya mengatasi permasalahan tersebut.

Rute Jakarta Kota-Tanjung Priok berjarak sekitar 8,086 kilometer. Ada empat stasiun yang berada pada jalur ini, masing-masing Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Kampung Bandan Atas, Stasiun Ancol, dan Stasiun Tanjung Priok.

"Pada awalnya memang mau dibuka dua jalur langsung sekaligus. Cuma kan kondisi antara tempat yang satu (Citayam-Nambo) dengan tempat yang lain (Jakarta Kota-Tanjung Priok)," ujar dia.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2015/04/06/08221171/Menanti.KRL.Jakarta.Kota-Tanjung.Priok

Kamis, 02 April 2015

Buka Kantor di Jakarta, Inilah Sederet Rencana CEO Twitter

TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial Twitter kini memiliki kantor di Indonesia. Kantor tersebut berlokasi di One Pacific Place, kawasan SCBD, Senayan, Jakarta.

Beroperasinya kantor ini bertujuan memudahkan pengembangan bisnis Twitter. Ada sejumlah strategi yang siap dilaksanakan Twitter untuk menunjang bisnisnya di Tanah Air.

"Strategi yang kami terapkan adalah bekerja sama dengan mitra bisnis dan penyedia teknologi," ujar Chief Excutive Officer Twitter Dick Costolo dalam acara Media Roundtable di Jakarta, Kamis, 26 Maret 2015.

Costolo menyebutkan kerja sama dengan mitra bisnis dilakukan bersama pelaku usaha kecil-menengah. Adapun kerja sama teknologi berkaitan dengan inovasi pengolahan data dengan cara menghimpun informasi lewat data Twitter.

Tidak lupa, Costolo melanjutkan, Twitter menggandeng pemerintah dan perguruan tinggi. Khusus bagi pemerintah, Costolo mengapresiasi pemanfaatan Twitter sebagai sarana untuk menyebar informasi tentang adanya bencana. "Apalagi Indonesia memiliki kondisi geografis yang sangat luas. Kami ingin Twitter menjadi semacam alarm," ujar Costolo.

Sedangkan di bidang pendidikan Twitter bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. Twitter berupaya mendorong perempuan agar semakin melek terhadap teknologi informasi. "Kami memberikan beasiswa kepada mahasiswi."

Lantas, apa alasan Twitter baru membuka kantor di Indonesia? Rupanya, perusahaan yang bermarkas di San Francisco ini memilih melaksanakan sejumlah prioritas terlebih dahulu. "Salah satunya, kami berfokus mengembangkan iklan mobile sejak 2010."

Costolo melanjutkan, untuk sementara hanya ada dua orang yang menjalankan manajemen Twitter di Indonesia. Jumlah ini sangat jauh dibanding 85 pegawai Twitter di kantor Singapura. Menurut Costolo, sejalan dengan perkembangan Twitter di Indonesia, akan ada penambahan jumlah pegawai.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/03/26/072653202/Buka-Kantor-di-Jakarta-Inilah-Sederet-Rencana-CEO-Twitter

Rabu, 01 April 2015

Jasa Marga: Jakarta Macet Tak Ada Obatnya

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Umum PT Jasa Marga Tbk Adityawarman memprediksi kemacetan di DKI Jakarta akan semakin menjadi-jadi. Bahkan, Aditya mengakui kemacetan takkan bisa terobati meskipun Jasa Marga membangun banyak ruas jalan tol di Jakarta sekalipun.

“Ada dua juta mobil baru setiap tahunnya, sedangkan jalan tol berapa yang baru?” ujar dia kepada Tempo, Jumat, 27 Maret 2015. Adityawarman mengatakan sekarang ini secara teori, volume kendaraan yang bisa ditampung jalan tol hanya 150 ribu kendaraan, sedangkan kendaraan yang ternyata melintas sebanyak 500 ribu unit.

Kepadatan lalu lintas Ibu Kota akan diperparah dengan selesainya proyek jalan tol Cikampek-Palimanan yang akan dibuka tahun ini. Jalan tol tersebut, ujar Adityawarman, dapat mempersingkat waktu tempuh menuju Jalur Pantura dari lima-enam jam menjadi 1,5 jam dengan kecepatan rata-rata 80 km/per jam.

Selanjutnya, gaji baru fantastis pegawai Pemda DKI Jakarta yang akan diterapkan tahun 2015 ini juga akan ikut andil. “Makin banyak yang beli mobil nanti,” kata dia.

Menurut Adityawarman, fungsi jalan yang sesungguhnya adalah sebagai pelancar sirkulasi kendaraan. Kelancaran sirkulasi sangat berpengaruh terhadap jumlah volume kendaraan yang melewatinya.

“Perlu ada dorongan membangun potensi moda transportasi selain kendaraan pribadi, kalau hanya mengandalkan jalan tol takkan bisa mengatasi kemacetan,” kata Adityawarman.

Karena itu, dirinya menyatakan mendukung dan siap membantu pemerintah pusat maupun Pemerintah DKI Jakarta dengan rancangan moda transportasi massal seperti MRT dan LRT.

Selain itu, Jasa Marga juga tetap akan menggenjot target 1.000 kilometer jalan tol baru yang dimandatkan Presiden Jokowi kepada Kementerian Pekerjaan Umum.

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2015/03/28/083653653/Jasa-Marga-Jakarta-Macet-Tak-Ada-Obatnya