Senin, 31 Agustus 2015

Proyek Waterway Jakarta Bentuk Kegagalan Pemprov DKI

Metrotvnews.com, Jakarta: Proyek angkutan sungai (Waterway) yang digagas Pemprov DKI Jakarta sia-sia. Pasalnya, hingga saat ini alat transportasi air yang bertujuan mengurangi beban di jalan tidak beroperasi secara maksimal.

Pengamat Perkotaan Nirwono Joga mengungkapkan, proyek Waterway yang menghubungkan Marunda ke Muara Baru, Jakarta Utara itu seperti dibuat setengah hati tanpa perencanaan yang matang. Padahal kata dia, transportasi air sangat membantu mengurangi kemacetan Jakarta.

"Waterway yang diresmikan di Muara Angkeh enggak jelas," kata Nirwono kepada Metrotvnews.com, Minggu (30/8/2015).

Bahkan menurut koordinator Gerakan Indonesia Menghijau ini, proyek Waterway merupakan bentuk kegagalan Pemprov DKI Jakarta dalam menyediakan alat transportasi alternatif yang mapan. "Waterway bisa dibilang gagal lah," tegas dia.

Seperti diketahui, proyek Waterway diresmikan pada masa Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo pada 12 Februari 2013. Waterway mulanya diprioritaskan untuk penghuni rusunawa Marunda yang mengalami kesulitan akses trasnportasi menuju Muara Baru.

Waterway ini baru memiliki dua unit kapal khusus berkapasitas 24 penumpang dengan kecepatan 20 knot perjam, jarak Marunda-Muara Baru sepanjang 11 mil atau 17,7 kilometer bisa ditempuh selama 30 menit.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/2015/08/30/163904/proyek-waterway-jakarta-bentuk-kegagalan-pemprov-dki

Jumat, 28 Agustus 2015

Saatnya Sepeda Jadi Feeder Angkutan Massal di Jakarta

Jakarta, CNN Indonesia -- Transportasi di DKI Jakarta tak pernah lepas dari masalah kemacetan yang tiap hari selalu menghampiri hampir setiap sudut jalanan. Mulai dari alat transportasi kecil semacam mikrolet hingga alat transportasi besar seperti bus Transjakarta tak bisa lepas dari kemacetan Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pun memutar otak agar masalah transportasi di provinsi yang ia pimpin bisa teratasi secepatnya. Mass Rapid Transport (MRT) menjadi program terbaru untuk mengurai kemacetan.

Meski demikian, beberapa alat transportasi kecil seakan dilupakan keberadaannya oleh sang gubernur yang akrab disapa Ahok tersebut. Salah satunya sepeda. Pengguna sepeda di Jakarta tidak memiliki area mumpuni saat berkendara di jalanan Jakarta lantaran kendaraan bermotor jauh lebih mendominasi dan berkuasa.

Kondisi itu berbeda jauh dengan di kota-kota besar lain di dunia, di mana sepeda justru menjadi alat transportasi utama warganya. Sepeda digunakan sebagai kendaraan mereka dari rumah menuju halte bus atau stasiun kereta. Oleh sebab itu tempat penitipan sepeda amat lazim terdapat di dekat tiap halte atau stasiun. (Lihat galeri foto: Melongok Beijing, Kota Ramah Transportasi)

Walau begitu, salah satu komunitas sepeda terpopuler di Indonesia, Bike2Work Indonesia, menolak anggapan bahwa mereka dianaktirikan oleh Ahok. Chairman Bike2Work Indonesia Toto Sugito mengatakan ada skala prioritas yang membuat pengguna sepeda sedikit terpinggirkan saat ini.

"Yang membuat Jakarta macet itu mobil pribadi dan sistem lalu lintas yang buruk. Artinya yang perlu dibenahi saat ini adalah transportasi massal agar kendaraan pribadi bisa dikurangi," kata Toto saat berbincang dengan CNN Indonesia, Kamis (27/8).

Selain itu, ujar Toto, meski sepeda termasuk alat transportasi, keberadaan mereka tak akan bisa mengurai kemacetan yang sudah menjadi makanan sehari-hari warga Jakarta.

Namun bukan berarti Bike2Work Indonesia diam saja melihat semrawut lalu lintas Jakarta dan sepeda yang terpinggirkan sebagai pilihan alat transportasi. Toto punya ide agar sepeda bisa berkontribusi dalam mewujudkan Jakarta sebagai kota ramah transportasi.

Pejalan kaki dan pesepeda --yang termasuk jenis alat transportasi tak bermotor-- perlu difasilitasi dengan baik. "Yang saya sampaikan ke Pak Ahok adalah sepeda ataupun pejalan kaki bisa menjadi feeder untuk transportasi massal," kata Toto.

Rencana sepeda menjadi feeder transportasi massal sudah dicanangkan sejak 2009, bahkan rencana induknya sudah dibuat. Sayangnya rencana tinggal rencana.

"Master plan-nya adalah di beberapa lokasi ditempatkan parkir sepeda. Menurut saya itu menjadi salah satu aspek integritas antara transportasi tak bermotor dengan transportasi umum," kata pria yang menjadi Chairman Bike2Work Indonesia sejak 2005 itu.

Kini dengan makin banyaknya alat transportasi umum di Jakarta, mulai bus Transjakarta, kereta api listrik, hingga MRT yang sedang dalam pengerjaan, Toto berharap Ahok bisa memberikan fasilitas, terutama trotoar layak bagi pejalan kaki dan jalur sepeda bagi pesepeda, agar integrasi transportasi massal bisa segera diwujudkan.

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150828010132-20-75043/saatnya-sepeda-jadi-feeder-angkutan-massal-di-jakarta/

Saingi Go-Jek dan GrabBike, Blu-Jek Rekrut 3.000 Pengemudi

TEMPO.CO, Jakarta - Tren bisnis ojek online yang marak bermunculan di Jakarta rupanya kini masih menjadi lahan bisnis yang menggiurkan bagi beberapa kalangan. Setelah sebelumnya muncul Go-Jek dan GrabBike, kini muncul layanan ojek berbasis aplikasi lain yang bernama Blu-Jek.

"Selain menggunakan aplikasi, sistem pembayaran juga akan dihitung per kilometer," ujar Arlingga Putranto, Marketing Commercial Staff Blu-Jek, saat ditemui Tempo di kantornya di Jalan Cendrawasih, Gandaria, Jakarta Selatan.

Arlingga enggan menjelaskan lebih detail mengenai bagaimana cara memesan layanan Blu-Jek dan berapa tarif yang ia pasang. Dia mengatakan hal itu akan dijelaskan pada September mendatang setelah proses perekrutan selesai. Arlingga juga menampik jika Blu-Jek disama-samakan dengan perusahaan lain, seperti Go-Jek. Sebab, menurut dia, ada beberapa perbedaan antara perusahaannya dan perusahaan transportasi roda dua lainnya. "Akan kami beri tahu nanti apa bedanya," katanya. (Baca: Soal Blu-Jek, Bluebird Bantah Buka Layanan Ojek Online)

Arlingga mengatakan ide untuk membentuk perusahaan Blu-Jek ini tercetus pada Februari lalu. Menurut dia, Blu-Jek dibuat sebagai solusi untuk menghindari kemacetan yang ada di Jakarta. Di samping itu, kata dia, Blu-Jek juga dapat mengurangi jumlah pengangguran yang ada di Jakarta, dengan membuka lowongan pengemudi bagi warga Jakarta.

Dia melanjutkan, sejak awal Agustus, sudah ada 3.000 orang lebih yang mendaftar untuk menjadi pengemudi Blu-Jek. "Tanggal 20 Agustus kemarin pendaftaran sudah kami tutup. Kami akan buka lagi pertengahan September mendatang," tuturnya. Mengenai jumlah pengendara yang akan direkrut, Arlingga mengatakan Blu-Jek masih merahasiakannya.

Dalam formulir pendaftaran Blu-Jek, tertulis beberapa keuntungan yang bisa didapatkan pengendara Blu-Jek. Di antaranya pengemudi bisa mendapatkan minimal lima order per hari, mereka bisa mendapatkan gaji sebesar Rp 4-6 juta per bulan, mendapat asuransi kesehatan BPJS, mendapat akun Mandiri dan e-Money yang dapat digunakan untuk keperluan kerja dan pribadi, serta mendapatkan pelatihan dan pengarahan langsung dari Polda Metro Jaya tentang rambu-rambu lalu lintas

Sumber : http://metro.tempo.co/read/news/2015/08/27/083695426/saingi-go-jek-dan-grabbike-blu-jek-rekrut-3-000-pengemudi

Senin, 24 Agustus 2015

Dari Depok, Kini Bisa Naik Transjabodetabek ke Jakarta

TEMPO.CO , Depok - Sebanyak 28 armada Transjabodetabek siap beroperasi di Kota Depok, pekan ini. Untuk tahap awal, rencananya bus tersebut bakal beroperasi dari Terminal Depok sampai PGC Cililitan.

Kepala Seksi Angkutan Dalam Kota Dinas Perhubungan Akhmat Zaini mengatakan, Sabtu sore, Transjabodetabek sudah diluncurkan di Jakarta. Di Depok, dalam beberapa hari ke depan, bus Transjabodetabek sudah bisa beroperasi.

"Tapi sementara dengan armada 28 baru bisa melayani sampai PGC Cililitan. Nunggu armada tambahan baru bisa melayani sampai Terminal Grogol," kata Zaini, Minggu, 23 Agustus 2015.

Adapun rute Transjabodetabek dari Depok dimulai dari Terminal Terpadu Depok, Jalan Juanda, Tol Cijago-Jagorawi, ke luar Universitas Kristen Indonesia, lalu masuk jalur Transjakarta. Untuk sarana dan prasarana, untuk sementara digunakan yang sudah ada lebih dulu lantaran belum ada pembangunan baru.

Headway Transjabodetabek pada jam sibuk adalah setiap 7 menit dan di luar jam sibuk 15 menit. Jam operasional Transjabodetabek adalah pukul 05.00-22.00 WIB. "Penambahan armada diperkirakan akhir tahun ini atau awal tahun depan sebanyak 25 bus Transjabodetabek," ujarnya.

Salah satu kewajiban yang diberikan Kementerian Perhubungan kepada Dishub Kota Depok adalah kepastian soal standar pelayanan minimal headway Transjabodetabek yang sudah ditetapkan Kementerian. Secara teknis, Transjabodetabek berada di bawah Kementerian Perhubungan. Namun, secara usaha dipegang PPD, yang menjadi bagian dari badan usaha milik negara.

Untuk tahap awal ini, penumpang naik dan turun di Terminal Depok, Jalan Kedondong Pesona Khayangan, Juanda di Sugutamu dan Saminten, serta Pelni, yang sudah dipasangi rambu shelter. "Kami akan sediakan 14 halte di Depok. Empat di Margonda dan sepuluh di Jalan Juanda," ujarnya.

Endah Pangestuti, 23 tahun, menyambut positif rencana pengoperasian armada Transjabodetabek. Perempuan yang bekerja di Jakarta ini mengaku memang selalu menggunakan kendaraan umum untuk menuju tempat kerjanya.

"Ya mudah-mudahan bisa lebih cepat dengan adanya Transjabodetabek ini. Tapi seharusnya ada jalannya sendiri kayak jalur bus Transjakarta, agar enggak macet," ujarnya.

Transjabodetabek merupakan inisiatif dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan. Pembentukan badan layanan usaha (BLU) angkutan umum perkotaan untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) ini menjadi salah satu solusi dalam mengatasi kepadatan lalu lintas di jalan raya Ibu Kota yang terus tumbuh pesat.

Sumber : http://metro.tempo.co/read/news/2015/08/24/083694414/dari-depok-kini-bisa-naik-transjabodetabek-ke-jakarta

Jumat, 21 Agustus 2015

437 KK Kampung Pulo Bersedia Pindah ke Rusun Jatinegara

Jakarta - Meski penertiban warga bantaran kali Ciliwung di kawasan Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur (Jaktim) sempat ricuh, tetapi warga mulai setuju untuk direlokasikan ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Jatinegara Barat.

Hingga kemarin malam, jumlah warga Kampung Pulo yang menyatakan bersedia pindah ke rumah susun Jatinegara Barat mencapai 437 kepala keluarga (KK). Dari jumlah tersebut, 315 diantaranya sudah mengambil kunci.

Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI, Ika Lestari Adji mengatakan rusunawa Jatinegara Barat memiliki kapasitas 520 unit. Ia menyebut, jumlah tersebut disesuaikan dengan peta bidang rumah-rumah warga yang akan digusur.

"Artinya, seluruh unit rumah susun Jatinegara Barat hanya diperuntukan bagi warga Kampung Pulo. Saya pastikan warga Kampung Pulo tidak akan direlokasi ke tempat lain selain ke Rusunawa Jatinegara Barat," Ika, Jakarta, Jumat (21/8)

Dia memperkirakan jumlah warga yang menyatakan pindah ke rumah susun yang dibangun di atas lahan yang dulunya menjadi lokasi Kantor Teknis Suku Dinas Pekerjaan Umum Jaktim itu akan terus bertambah.

"Mungkin siang ini jumlahnya sudah semakin bertambah," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, warga yang terkena penertiban dan relokasi di Kampung Pulo ada sebanyak 518 KK. Dia bersyukur telah semakin banyak warga yang bersedia pindah dan mengambil kunci unit hunian di Rusunawa Jatinegara Barat.

"Kita mulai pengundian langsung, ada 429 orang pertama. Lalu kenapa bisa begitu ramai? Dulu mereka berpikir dapat rusun bisa jual. Makanya, semua mau. Begitu sistemnya saya ubah dan tidak bisa jual langsung, yang ambil kunci tinggal 227 waktu itu, yang lain nggak jadi. Tapi sekarang sudah nambah 315 KK yang sudah ambil kunci," kata Basuki.

Salah satu syarat untuk mendapatkan rusunawa, warga harus memiliki KTP sesuai dengan alamat rusunawa. Selain itu, langsung dibuatkan rekening Bank DKI untuk pembayaran retribusi sebesar Rp 10.000 per hari.

"Syaratnya, kalau masuk rusun, langsung Dinas Dukcapil tukar KTP kamu, sesuai alamat di rusun. Lalu, kamu langsung dibuatkan ATM Bank DKI, yang alamatnya juga di rusun. Berarti kamu nggak bisa jual," terangnya.

Mantan Bupati Belitung Timur ini mengungkapkan, jika dijual, satu unit rusunawa bisa mencapai Rp 400 juta, karena fasilitas yang ada sudah seperti apartemen dan dilengkapi lift.

Sumber : http://www.beritasatu.com/megapolitan/300762-437-kk-kampung-pulo-bersedia-pindah-ke-rusun-jatinegara.html

Kamis, 20 Agustus 2015

Siap Bangun Jakarta Lebih Pintar, Ini Juara #HackJak2015

Jakarta - 'Merdeka Indonesia, smarter Jakarta dengan data terbuka," demikian tagline yang digaungkan kompetisi #HackJak2015. Acara ini pun sudah merampungkan kegiatannya dan memunculkan pemenang Hackathon, Visualthon dan Scrapathon.

#HackJak memiliki tiga jenis kompetisi: Hackathon, Scrapathon dan Visualthon. Hackathon adalah kompetisi pengembangan aplikasi umum dan aplikasi game secara bersama-sama dalam periode waktu tertentu dengan mendayagunakan portal Open Data DKI Jakarta (http://data.jakarta.go.id) serta sumber resmi lainnya.

Scrapathon merupakan kompetisi scrapping data yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta secara bersama-sama dalam periode waktu tertentu menjadi open format data yang layak dipergunakan secara terbuka dan berulang.

Sedangkan Visualthon adalah kompetisi penyusunan infografis yang ramah baca bagi masyarakat tentang layanan Pemprov DKI Jakarta yang juga berasal dari portal Open Data DKI Jakarta, dilakukan secara bersama- sama dalam periode waktu tertentu.

Kompetisi #HackJak2015 ini berbasiskan data terbuka (open data) dengan tema Pelayanan Publik dan Pariwisata. Para 10 (sepuluh) finalis, tim maupun perorangan hadir sekaligus untuk memamerkan karya mereka ke hadapan publik.

Adapun para pemenang, adalah sebagai berikut:
Scrapathon
- Pemenang 1: Firman Maulana (mahasiswa ITS)
- Pemenang 2: Eri Wirandana (swasta)
- Pemenang 3: Laras Aristia (mahasiswa ITS)

Ketiganya menghasilkan 278 data set baru yang akan menambah 512 data set terbuka di portal resmi Pemprov DKI Jakarta di http://data.jakarta.go.id.

Visualthon
- Pemenang 1: Tim G x E (anggota: Gilang Ananda S dan Ervitasari) dengan karya infografis berjudul “Mpok Siti (City Tour Jakarta)”
- Pemenang 2: Tim HIASA (anggota: Faia Faaizah dan Dyang Intan M.) dengan karya infografis berjudul “STOP Kekerasan Terhadap Wanita dan Anak”
- Pemenang 3: Tim Hakuna Matata (anggota: Vani Rakhmawati dan Dendra Ichsan Maulana) dengan karya infografis berjudul “Kartu Jakarta Pintar, Mudah Dapatnya Besar Manfaatnya”.

Hackathon
-. Pemenang 1: Tim Anging Mamiri (anggota: Kristrian Ibrahim, Adi Nugroho dan Bashir Arrohman)
dengan karya aplikasi JAKCARE. Sebuah aplikasi yang memudahkan seseorang untuk mencari, membantu, dan melaporkan keberadaan fakir miskin atau orang yang membutuhkan bantuan uluran tangan di sekitar kita.
-. Pemenang 2: Tim Triglav (anggota: Banu AW, Mahisa A.K, dan Citra Ika W.) dengan karya aplikasi game J-EXPLORE. Sebuah game yang bertema location based quiz untuk mensosialisasikan tujuan dan/atau obyek wisata di Jakarta.
-. Pemenang 3: Tim Online UKM (anggota: Aci Suprianto, Paradita Umbara dan Alan Darma Saputra) dengan karya aplikasi PARKIRMU.com. Sebuah aplikasi penyedia informasi kapasitas tempat parkir dan lokasi tempat parkir alternatif. Konsep yang diusung adalah berbagi lahan, mengatur tempat parkir dan dapat melakukan pemesanan parkir di awal.

Ilham Habibie, Ketua Pelaksana Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Nasional, yang dipercaya sebagai salah satu juri pada putaran final #Hackjak2015 menyatakan apresiasinya pada karya aplikasi Hackathon dan semoga Hackjak tahun depan makin beragam lagi.

“Kalau dilihat dari hasilnya (pemenang Hackathon-red) termasuk para finalis sangat beragam sekali dari parkir, pariwisata, ada sosial juga. Ini menunjukkan yang bisa ikut serta gak hanya sektor-sektor tertentu,” tegasnya.

Shita Laksmi, Manajer Pengembangan Program dari Hivos, lantas menjelaskan rencana tindak lanjut berupa inkubasi dan adopsi oleh Pemprov DKI Jakarta atas karya para pemenang. “Karya dari Scrapathon akan mendukung penambahan data di portal http://data.jakarta.go.id dan tidak menutup kemungkinan diselenggarakan Scrapathon kedua terpisah dari #HackJak2015,” paparnya.

Tim HackJak2015 pun telah menyiapkan inkubasi untuk para pemenang Hackathon. “Para pemenang Hackathon yang memilih mengembangkan aplikasinya sendiri akan diinkubasi oleh East Ventures selama 4 bulan ke depan agar aplikasi tersebut lebih matang dan siap diluncurkan sebagai bagian dari Smart City Jakarta dalam melayani masyarakat,” ujar Shita.

Adapun 10 infografis yang mendapatkan penilaian tertinggi dalam Visualthon, akan dimanfaatkan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam menyampaikan informasi layanan secara kreatif dan ramah baca, tentu saja dengan pemberian pengakuan yang layak bagi pembuat karya infografis tersebut.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki T. Purnama, mengapresiasi keseluruhan karya, baik dari para pemenang maupun para finalis 10 besar. Karya dari kompetisi #HackJak2015, menurut Gubernur yang kerap disapa Ahok ini sebagai bukti nyata bahwa anak muda bisa turut memaknai kemerdekaan Indonesia dengan berkontribusi kepada negara menghasilkan solusi yang kreatif. “Hasilnya (hasil kompetisi-red) sesuai dengan harapan saya,” ujarnya, dalam keterangan tertulis.

Kompetisi #HackJak2015 yang diinisasi oleh HIVOS bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta ini diluncurkan oleh Ahok pada 30 Juni 2015 lalu, diawali dengan lokakarya, hingga sesi penjurian kemudian diakhiri dengan malam penganugerahan.

Sumber : http://inet.detik.com/read/2015/08/19/104534/2995289/398/siap-bangun-jakarta-lebih-pintar-ini-juara-hackjak2015

Selasa, 18 Agustus 2015

JK Dukung Go-Jek: Cocok untuk Konsep Smart City

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung usaha Go-Jek yang diinisiatori oleh Nadim Makarim. Menurut dia, Go-Jek merupakan model transportasi modern karena berbasis teknologi. "Cocok diterapkan dengan konsep Kota Cerdas," kata Kalla, di Jakarta, Kamis malam, 13 Agustus 2015.

Kalla mengatakan dengan adanya Go-Jek, memudahkan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan transportasi. Apalagi, kata dia, Go-Jek juga melayani jasa kurir yang sangat memudahkan masyarakat ketika ingin membeli sesuatu.

Go-Jek, kata Kalla, diprediksi juga akan mengurangi kemacetan di Jakarta sampai 10 persen. "Dengan pemikiran yang cerdas, Go-Jek bisa mengurangi kemacetan. Kalau tidak ada GoJek, orang mau ke mana, misalnya beli roti, pasti bawa mobil dan semakin macet. Jadi pas ada Go-Jek bisa mengurangi kemacetan," ujarnya.

Selain itu, dengan adanya Go-Jek juga memunculkan lapangan kerja baru. Artinya, kehadiran Go-Jek dengan sistem pengupahan yang adil, membuat masyarakat, khususnya pengemudi ojek asli, kesejahteraannya meningkat.

"Saya lihat itu banyak pelamar Go-Jek, artinya ini kan meningkatkan lapangan pekerjaan. Teknologi harus punya manfaat dengan menciptakan lapangan kerja baru," ujarnya.

Kalla mengatakan Go-Jek harus diintegrasikan dengan moda transportasi lain. Dengan demikian, nantinya seluruh informasi transportasi menggunakan teknologi demi menunjang sebuah kota yang cerdas.

Sumber : http://metro.tempo.co/read/news/2015/08/15/231692093/jk-dukung-go-jek-cocok-untuk-konsep-smart-city

Jumat, 14 Agustus 2015

Hanya 6% Trotoar di Jakarta yang Layak

Metrotvnews.com, Jakarta: Koalisi Pejalan Kaki menyebut jumlah trotar yang layak di Ibu Kota hanya 6%. Selebihnya, rusak atau banyak disalahgunakan pihak tertentu.

"Cuma 6 persen trotoar yang kondisinya bagus. Di daerah Thamrin dan Monas selebihnya sudah diserobot. DKI harusnya barometer dan wajah Indonesia. Kalau trotoar jelek, orang asing yang datang akan menilai Jakarta sebagai Ibu Kota yang tidak manusiawi," kata Ketua Koalisi Pejalan Kaki Ahmad Syafrudin kepada Metrotvnews.com di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (14/8/2015).

Dirinya bersama 300 aktivis lainnya membangun Koalisi Pejalan Kaki pada 20 Juni 2011. Tujuannya untuk menyuarakan hak pejalan kaki dengan berbagai riset. Koalisi ini juga tersebar di beberapa kota besar di Indonesia, seperti Bandung, Surabaya, Palembang, dan Garut.

Syafrudin mengklaim Car Free Day adalah salah satu kesuksesan koalisi yang dibentuknya. Kata dia, riset yang mereka lakukan selalu diserahkan ke pemda setempat untuk diolah menjadi sebuah kebijakan.

"Kita akan lakukan hal serupa (riset untuk trotoar) seperti yang kita lakukan sebelumnya untuk perjuangan hari bebas berkendaraan dulu. Intinya Pemda juga harus sigap dan masyarakat juga mau bekerjasama," tegas dia.

Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/2015/08/14/421181/hanya-6-trotoar-di-jakarta-yang-layak

Kamis, 13 Agustus 2015

Warga Jakarta, Laporkanlah Masalah di Sekitarmu...

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan Qlue diharapkan mampu menjembatani antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk berinteraksi dengan masyarakat, maupun sebaliknya.

Marketing Qlue Ivan Renald Tigana menceritakan bagaimana selama ini Qlue digunakan masyarakat dan Pemprov DKI. Menurut dia, warga Jakarta melaporkan hal apa pun yang terjadi di sekitar mereka. Hal kecil sekali pun, seperti tumpukkan daun yang menutupi saluran air, juga dilaporkan.

Laporan warga itu, kata Ivan, memacu kinerja Pemprov DKI melalui aparatnya untuk bekerja cepat.

"Kita bisa lihat contohnya kinerja Dinas Perhubungan yang awalnya belum kelihatan progress apa-apa, sekarang cepat sekali penanganannya," kata Ivan kepada Kompas.com, Selasa (11/8/2015).

Dalam kaitannya dengan Dinas Perhubungan DKI, kata Ivan, warga bahkan melaporkan tentang kopaja yang ngetem sembarangan. Selang beberapa jam, laporan tersebut ditindaklanjuti dan sopir kopaja tersebut langsung ditilang. Hal itu bisa dilihat dari keterangan di dalam timeline aduan, jika ada tanda berwarna hijau, berarti telah ditindaklanjuti.

"Sekarang, setiap petugas yang men-TL (tindak lanjuti) laporan warga harus foto juga, sebagai bukti sudah dikerjakan. Foto itu nanti bisa dilihat di Qlue. Kalau penanganannya belum pas, warga bisa laporkan kembali. Semudah itu interaksinya," ujar Ivan.

Cara kerja Qlue

Sistem di Qlue mudah dipahami karena sama dengan sosial media yang lain. Komunikasi antar akun dilakukan dengan cara mention.

Masyarakat bisa mention lurah setempat jika ada keluhan di wilayahnya, seperti jalan rusak, sampah, dan sebagainya. Tidak hanya lurah yang punya akun, sampai ke kalangan petugas kebersihan dan petugas lapangan lainnya juga punya akun sendiri di Qlue.

Para petugas yang menerima laporan pun jadi tahu ada masalah apa di wilayahnya karena laporan yang dimuat mencakup foto terkini, keterangan wilayah dari GPS, dan cerita akun yang memuat laporan tersebut.

Kemudahan ini dimanfaatkan pejabat Pemprov DKI untuk "unjuk gigi" sekaligus jadi cara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan penilaian terhadap kinerja dinasnya, lurah, camat, dan anak buahnya yang lain.

Menurut Ivan, sampai saat ini, jumlah masyarakat Jakarta yang memakai Qlue baru sekitar 50.000 orang. Angka itu terhitung masih sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk di Jakarta yang mencapai 10 juta lebih.

Petugas dan kalangan Pemprov DKI juga belum banyak yang mengoptimalkan penggunaan Qlue. Jika ke depannya semua aktif di Qlue, penanganan dan penyelesaian masalah di Jakarta diharapkan bisa lebih baik lagi.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/13/0529002/Warga.Jakarta.Laporkanlah.Masalah.di.Sekitarmu

Rabu, 12 Agustus 2015

8.500 Orang Melamar jadi Sopir Ojek GrabBike

Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan peranti lunak GrabTaxi yang menyediakan jasa pemanggilan kendaraan, menggelar acara yang mempersilakan 8.500 pengemudi ojek mendaftar untuk bergabung dengan GrabBike di kawasan Plaza Barat Komplek Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (12/8).

GrabBike yang berada di dalam aplikasi GrabTaxi, memberi layanan untuk menghubungkan konsumen dengan pengendara ojek, sama seperti Gojek yang saat ini memimpin pasar ojek panggilan berbasis aplikasi.

Head of Country Manager GrabTaxi Indonesia, Kiki Rizki mengatakan, acara pendaftaran ini dibagi dalam dua kelompok. Sebanyak 3.500 kandidat sebelumnya sudah pernah mendaftar di GrabBike dan 5.000 lain belum pernah daftar.

"Untuk yang belum pernah daftar, mereka baru kasih lamaran saja dan kita data. Kalau yang 3.500 orang itu mereka bisa langsung mengikuti serangkaian proses dari kami," kata Kiki kepada awak media, Rabu (12/8).

Kandidat pengemudi GrabBike secara bertahap akan mengikuti proses seleksi. Antara lain pemeriksaan kelayakan kendaraan motor pada emisi, rem, dan lampu. Kemudian pemeriksaan latar belakang individu dan catatan kriminal, di sini calon pengemudi diwajibkan memiliki SIM C. Ada pula pelatihan berkendara aman dan edukasi memakai ponsel pintar yang diberikan GrabBike.

"Kami sangat tegas soal SIM. Jadi kalau ada yang tidak bawa atau belum punya, langsung kami pulangkan," sambung Kiki.

Perusahaan asal Malaysia itu menjanjikan asuransi kesehatan dan kecelakaan kepada mitra pengemudinya, yang dijamin oleh perusahaan asuransi yang telah bekerjasama dengan GrabTaxi.

Kiki tidak secara detail menyebut jumlah mitra pengemudi GrabBike, tetapi ia mengklaim jumlahnya mencapai "belasan ribu" di Jakarta dan jumlah tersebut diakuinya masih kurang untuk bisa melayani masyarakat.

"Dari GrabBike Kingdom ini, kita berharap bisa semakin menyebarkan jasa ojek motor untuk masyarakat lebih banyak lagi," kata Kiki lagi.

GrabBike secara langsung bersaing dengan Gojek yang telah memiliki 15 ribu mitra pengendara di empat daerah operasional, meliputi Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Bali. Jumlah tersebut diharapkan bertambah setelah Gojek ekspansi pasar ke Makassar.

Pendiri sekaligus CEO Gojek, Nadiem Makarim, dalam sebuah acara bincang-bincang di CNN Indonesia, secara tegas meminta pihak GrabBike merasionalkan tarif karena selama ini GrabBike memasang tarif promosi Rp 5 ribu untuk jasa transportasi, dan Gojek Rp 10.000.

Gojek telah menaikkan tarif promosi khusus transporasi di Jakarta menjadi Rp 15.000, tetapi untuk jasa lain dan di kota lain, Gojek masih mematok tarif promosi Rp 10.000.

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150812135504-185-71637/8500-orang-melamar-jadi-sopir-ojek-grabbike/

Selasa, 11 Agustus 2015

Terkotor Keempat di Dunia, Mungkinkah Indonesia Bebas Sampah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Apa kabarnya Gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020? Desember 2014 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencanangkan gerakan Indonesia harus bebas dari sampah pada 2020 nanti. Namun, tujuh bulan berjalan, gerakan tersebut dinilai tidak terdengar gaungnya.

Saat ini saja, khusus Provinsi DKI Jakarta, sukses "mengekspor" sampah sebanyak 6.500 ton per hari ke Bantar Gebang, Bekasi. Padahal seharusnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membangun dan memiliki sistem pengelolaan sampah terpadu, serta mampu mengelola sampah secara bertanggung jawab (responsible waste management). Bukan malah membebani kota lain dengan berton-ton sampah.

Menurut pengamat perkotaan Universitas Trisakti Jakarta, Yayat Supriatna, tak bergemanya gerakan ini karena setengah utopis, dan setengah yakin. Gerakan ini diluncurkan tanpa dilengkapi skenario besar, dan infrastruktur pendukung untuk menuju terciptanya Indonesia bersih.

"Selain itu Indonesia belum memiliki kisah sukses (success story) pengelolaan sampah," ujar Yayat kepada Kompas.com, (6/8/2015).

Agar tidak dicap hanya gerakan utopis, Yayat menyarankan, Indonesia Bebas Sampah 2020 harus diskenariokan sebagai sebuah gerakan budaya. Masyarakat dididik untuk tidak membuang sampah sembarangan, dan kalau melanggar harus ada sanksi tegas.

"Itu hal pertama, ajakan, dan sanksi harus diimplementasikan paralel," imbuh dia.

Hal kedua adalah pemerintah harus membangun sistem Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, dan Recycle (TPS3R). Tidak seluruh sampah itu tidak bermanfaat. Ada sampah yang punya potensi dan punya nilai keekonomian.

Pemerintah, kata Yayat, harus membangun bank sampah yang kemudian dapat dimanfaatkan warga untuk diolah kembali menjadi produk-produk yang punya nilai ekonomis.

Perubahan pola pikir dan kebiasaan

Hal ketiga adalah memberikan insentif bagi warga yang mampu memproduksi barang-barang ekonomis berbasis sampah.

"Daripada memberikan kartu Indonesia Sehat atau Indonesia Pintar secara gratis, pemerintah harus menerapkan mekanisme "paksaan" dan insentif. Kartu Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar diberikan bila seluruh warga telah menerapkan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab," tandas Yayat.

Artinya, pemerintah harus bisa memaksa warga pribadi, institusi, sekolah, pusat belanja, dan lain-lain untuk memiliki tempat sampah, dan mengelolanya dengan baik.

"Bila semua itu tidak dijalankan, maka Gerakan Indonesia Bersih 2020 sulit tercapai," ucap Yayat.

Terlebih, menurut perwakilan Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano yang mengutip hasil riset International Earth Science Information Network, Indonesia merupakan negara terkotor keempat di dunia.

Meskipun banyak anggapan gerakan Indonesia Bebas Sampah 2020 sulit dicapai, namun Junerosano yakin bila seluruh elemen masyarakat bahu membahu dan berupaya keras mewujudkannya, Indonesia bisa bebas dari sampah.

"Banyak elemen masyarakat yang merespon positif gerakan tersebut dan saat ini sudah banyak yang mengimplementasikannya. Contohnya, kami digandeng oleh pengembang Gunas Land untuk membangun dan mengelola tempat pembuangan sampah terpadu di perumahan Vida Bekasi seluas 2 hektar," urai Junerosano.

Dia menambahkan, selain membangun TPS secara fisik, pihaknya juga mendorong dan mengedukasi warga penghuni Vida Bekasi untuk mengubah sikap dan kebiasaannya terhadap sampah.

Warga dididik dan dilatih memilah sampah untuk kemudian dikelola secara lebih bertanggung jawab. Inisitatif lainnya adalah dengan menggarap Farm4Life, kebun organik yang pupuknya diperoleh dari hasil pengomposan sampah warga.

“Sudah saatnya masyarakat berubah mindset dalam memandang sampah. Sampah bukanlah sesuatu yang harus kita buang jauh-jauh, tetapi harus kita simpan dan kita kelola secara bertanggung jawab sesuai nilai guna sampah itu," pungkas Junerosano.

Sumber : http://properti.kompas.com/read/2015/08/06/220000521/Terkotor.Keempat.di.Dunia.Mungkinkah.Indonesia.Bebas.Sampah

Senin, 10 Agustus 2015

Setelah Bali, GrabCar Resmi Mengaspal di Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - GrabTaxi secara resmi meluncurkan GrabCar, layanan transportasi kendaraan roda empat berbasis aplikasi, seperti Uber, yang siap beroperasi di wilayah kota Jakarta.

Hadirnya GrabCar di wilayah Jakarta diharapkan pihak GrabTaxi dapat memberikan pengalaman berkendara yang aman dan tentunya menjaga privasi penumpang, serta mengedepankan kecepatan dan ketepatan waktu dalam perjalanan, mengingat sebagian besar jalan utama di wilayah Jakarta sering `langganan` macet.

Sebelumnya, layanan GrabCar telah lebih dulu hadir di Bali pada 20 Juni 2015. Sejatinya, GrabCar memungkinkan pengguna untuk memesan kendaraan pribadi berlisensi melalui aplikasi GrabTaxi.

Pengguna cukup memilih opsi kendaraan GrabCar di aplikasi GrabTaxi dan mengikuti instruksi yang sama seperti saat memesan taksi.

Kiki Rizki, Head of Country Marketing GrabTaxi Indonesia menjelaskan bahwa hadirnya GrabCar dapat bertindak lokal dalam mentransformasi industri transportasi.

"Sejak hari pertama kehadiran kami, masyarakat Indonesia telah memberikan sambutan dan dukungan yang sangat baik. Oleh karena itu kami ingin membalas loyalitas dan dukungan ini dengan bekerja lebih keras dalam menyediakan pekerjaan yang terpercaya bagi masyarakat," tutur Kiki kepada tim Tekno Liputan6.com.

Layanan GrabCar akan hadir dalam update di aplikasi GrabTaxi pada 10 Agustus 2015. Untuk sementara di periode bulan Agustus, penjemputan dan dropping point hanya akan dilakukan di antara wilayah Semanggi sampai Kemang.

Untuk periode Agustus, GrabCar pun akan menyediakan pilihan kendaraan tematik yang akan dihadirkan khusus untuk pemesan.

Mengingat Agustus merupakan momen memperingati hari kemerdekaan, maka GrabCar akan menghadirkan kendaraan roda empat `vintage` yang merupakan mobil antik. Sekitar 20 armada mobil antik akan dikerahkan untuk wilayah coverage penjemputan pemesan GrabCar.

Selain itu, promo menggiurkan yang ditawarkan GrabCar khusus bagi para penumpang adalah dengan memberikan penawaran gratis tanpa batas mulai dari 10 sampai 31 Agustus 2015. Penumpang cukup memasukkan kode promo `INDONESIAKU` untuk mendapatkan promo gratis ini.

Sumber : http://tekno.liputan6.com/read/2288872/setelah-bali-grabcar-resmi-mengaspal-di-jakarta

Jumat, 07 Agustus 2015

Ojek Batal Dilegalkan sebagai Angkutan Umum di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dipastikan batal mengeluarkan peraturan yang melegalkan ojek sebagai angkutan umum.

Kepastian tersebut didapat usai Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta mengadakan rapat bersama dengan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) untuk membahas hal tersebut, Jumat (7/8/2015).

"Meski dibutuhkan, tapi dalam Undang-undang nomor 22 tahun 2009 telah sangat jelas menyatakan ojek tidak dibenarkan sebagai angkutan umum," kata Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansyah usai rapat yang diselenggarakan di kantornya itu.

Dengan demikian, keberadaan ojek masih akan berjalan seperti saat ini, yakni diakui keberadaannya, tetapi tidak akan diakui sebagai angkutan umum.

Bila ingin diatur sebagai angkutan umum, Andri menyarankan agar pihak-pihak yang memiliki usaha di bidang ojek untuk mengajukan revisi UU nomor 22 ke DPR RI.

"Silakan saja kalau mau mengajukan kepada DPR untuk merevisi itu. Sampaikan alasan-alasannya. Kalau DPR mengatakan bisa, silakan. Apapun yang menjadi keputusannya itu yang kita jalankan," ujar dia.

Dalam rapat tersebut, hadir CEO PT Go-Jek Indonesia Nadiem Makarim, Marketing Manager Grab Kiki Rizki, serta sejumlah perwakilan dari Uber.

Selain membahas mengenai legalisasi ojek, rapat juga membicarakan layanan transportasi berbasis teknologi di Ibu Kota.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2015/08/07/13124311/Ojek.Batal.Dilegalkan.sebagai.Angkutan.Umum.di.Jakarta

Rabu, 05 Agustus 2015

DKI Siapkan Sumur Resapan untuk Antisipasi Kekeringan dan Banjir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Tata Air DKI Tri Djoko Sri Margianto berencana membuat sumur resapan air. Diharapkan sumur resapan itu berguna untuk mengantisipasi kekeringan di musim kemarau.

Sumur ini dinilainya dapat menabung air di kala musim hujan. "Saya sudah programkan di Jakarta Selatan kita akan buatkan sumur-sumur resapan sedemikian rupa. Sehingga seluruh resapan air hujan masuk ke sumur itu," kata Tri di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/8).

Ia menilai, sumur resapan ini akan sangat membantu ketika musim kemarau tiba. Masyarakat tidak perlu kembali menggali sumurnya karena sumber air habis. Selain itu sumur resapan dapat membantu mencegah banjir. Sebab, masih kata Tri, debit air dapat dialirkan dan disimpan di sumur resapan, tidak langsung mengalir ke saluran kota ataupun sungai.

Konsep ini akan mulai diterapkan pada 2016. Kini Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menyosialisasikan ke masyarakat untuk juga ikut membangun sumur resapan. Sementara rencana ini masih diprioritaskan di wilayah Jaksel. Wilayah Jakarta Utara dinilai memiliki permukaan tanah yang tinggi, sehingga tidak terlalu efektif.

Dikatakan Tri, guna menangani musim kemarau saat ini, Pemprov DKI masih menyediakan air tanki jika ada daerah yang kekeringan. Saat ini dinasnya masih fokus mengerjakan pengerukan sungai, waduk, ataupun situ untuk antisipasi musim hujan mendatang. Pengerukan ini dilakukan mengingat kondisi sungai ini terlalu banyak sampah dan lumpur yang mengakibatkan tingkat kedalaman air semakin berkurang.

Sumber : http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/15/08/03/nsi4oi282-dki-siapkan-sumur-resapan-untuk-antisipasi-kekeringan-dan-banjir

Selasa, 04 Agustus 2015

Wilayah yang `Haram` Dimasuki Kendaraan di Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Di persimpangan jalan yang cukup luas, biasanya terdapat markah berbentuk persegi berwarna kuning yang letaknya di ruas pertemuan antara persimpangan. Meskipun penting, masih sedikit pengguna jalan yang tahu fungsinya.

Kotak kuning yang dinamakan Yellow Box Junction (YBJ) ini adalah markah jalan yang bertujuan mencegah kepadatan lalu lintas di jalur dan berakibat pada tersendatnya arus kendaraan di jalur lain yang tidak padat.

Sebagaimana menurut laman TMC Polda Metro yang dilansir Kamis (30/7/2015), dengan YBJ, diharapkan kepadatan di persimpangan tidak terkunci, terutama saat jam-jam puncak kepadatan lalu lintas seperti jam pulang kerja.

Sebagaimana yang mahfum diketahui, banyak pengendara kendaraan bermotor tetap menerobos lampu merah saat antrean kendaraan di depannya belum terurai. Padahal, perilaku seperti itu justru akan memperparah kemacetan karena jalanan `terkunci`.

Jadi, meskipun lampu lalu lintas sudah hijau, pengguna jalan yang belum masuk YBJ harus berhenti jika ada kendaraan lain yang masih ada di dalam ruas YBJ. Kendaraan di belakang baru bisa lewat YBJ saat semua kendaraan di dalam YBJ sudah keluar.

YBJ ini merupakan markah yang bersifat global. Artinya, peraturan ini juga diterapkan di tempat-tempat lain. Di Indonesia, salah satu ruas jalan yang menggunakan YBJ adalah di persimpangan lampu merah depan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Sumber : http://otomotif.liputan6.com/read/2282557/wilayah-yang-haram-dimasuki-kendaraan-di-jakarta

Senin, 03 Agustus 2015

Kartu Jakarta Pintar Dapat Digunakan di Pasar Modern

Jakarta, CNN Indonesia -- Para penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) mulai saat ini dapat membelanjakan dana bantuan yang diterima di beberapa toko buku dan pasar modern kenamaan yang ada di ibu kota. Untuk menggunakan dana dalam KJP, penerima bantuan cukup menggunakan kartu tersebut dan membayar peralatan serta perlengkapan sekolah yang dibeli dengan sistem pembayaran non-cash.

"KJP bisa dipakai sebagai alat pembayaran di toko-toko yang mempunyai alat EDC (Electronic Data Capture) Bank DKI atau Jaringan Prima," kata Kepala Sub Bagian Unit Pengelola Teknis (UPT) Pusat Perencanaan Pengendalian Pembiayaan Pendidikan Personal dan Operasional (P60) Dinas Pendidikan DKI, Susie Nurhati , Rabu (29/7).

Hingga saat ini, Susie mengatakan sudah ada dua toko buku besar yang dapat melayani pembelian peralatan dan perlengkapan sekolah menggunakan KJP. Selain itu, pembelian barang menggunakan KJP juga bisa dilakukan di dua pasar modern, dan salah satu toko sepatu di Jakarta.

"KJP juga bisa digunakan untuk belanja di beberapa toko alat tulis di Pasar Jatinegara, Asemka, Tanah Abang, dan Senen," kata Susie.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, sempat mengatakan bahwa dirinya ingin para pemilik KJP membelanjakan dana yang diterima di toko-toko buku dan pasar modern yang memiliki alat EDC Bank DKI serta bank lain.

Menurut Ahok, harga jual peralatan dan perlengkapan sekolah di toko buku dan pasar modern jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga jual barang-barang yang ada di bazar Jakarta Book and Education (JakBook) 2015.

"Bapak dan ibu bisa beli semua peralatan di toko yang ada kerjasama dengan bank. Bapak dan ibu bisa beli di mana saja, karena kartu ini (KJP) adalah ATM yang bisa digunakan dimana saja," ujar Ahok di Parkir Timur Senayan, Senin (27/7) lalu.

Mulai tahun pendidikan ajaran baru dunia pendidikan 2015/2016, para pemegang KJP Jakarta yang bersekolah di sekolah dasar dapat menggunakan uang transportasi sebesar Rp 50 ribu per dua minggu. Untuk siswa tingkat SMP dan SMA, mereka dapat mengambil uang transportasi sebesar Rp100 ribu tiap dua minggu sekali.

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/nasional/20150729155736-12-68895/kartu-jakarta-pintar-dapat-digunakan-di-pasar-modern/