Kamis, 31 Januari 2013

Potensi Kerugian Banjir Jakarta Diperkirakan Hingga Rp 32 T

Jumlah tersebut diperkirakan melonjak, karena sejumlah jalan di Jakarta masih tergenang banjir hingga kini.

Jakarta - Total kerugian akibat banjir besar yang melanda Jakarta dan beberapa daerah di sekitarnya, beberapa waktu lalu, diperkirakan mencapai Rp 32 triliun.

"Angka kerugian banjir ini sebesar Rp 32 triliun. Meliputi potential lost di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi) sekitar Rp 7 triliun- Rp 8 triliun, dan dana untuk pemulihan perekonomian kawasan tersebut, yang diperkirakan mencapai 3-4 kali lipat, atau sekitar Rp 21 trilin –Rp 32 triliun," kata Ketua Umum Srikandi HANURA Yani Miryam dalam siaran persnya, di Jakarta, Rabu (30/1).

Pada kesempatan itu, Yani sangat menyayangkan besarnya potensi kerugian tersebut. Sebab, dana sebesar Rp 32 triliun dapat dialokasikan untuk membangun infrastruktur yang memadai di Jabodetabek. Karena itu, Yani mendesak pemerintah segera menuntaskan permasalahan banjir, yang telah mengakibatkan kerugian besar bagi kalangan industri dan perekonomian nasional.

"Kami mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan persoalan banjir. Sampai saat ini, sejumlah jalanan di Jakarta juga belum bisa dilalui karena terendam banjir. Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, dipastikan kerugian akan melonjak tajam, dan masyarakat yang menanggung kerugian tersebut," kata Yani.

Lebih lanjut Yani mengusulkan beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan pemerintah dan kalangan industri dalam menyikapi banjir secara komprehensif di sektor infrastruktur, alokasi pendanaan, dan dukungan politik.

Langkah antisipasi sektor infrastruktur, antara lain mempercepat pembangunan Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) senilai Rp 1,427 triliun, untuk menambah kapasitas Kanal Banjir Barat. Membangun sudetan sepanjang 2,1 kilometer dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur, untuk mengurangi debit air yang mengarah ke Jakarta dengan anggaran Rp 700 miliar. Dan mengeruk kali atau menormalisasi kali sungai-sungai besar.

"Kami juga mengusulkan untuk mempercepat pembuatan 10 ribu sumur resapan, membangun terowongan multifungsi (deep tunel) dengan investasi sekitar Rp 16 triliun, dan mempercepat pembangunan Waduk Ciawi, melakukan pendekatan lestari, memperbaiki lahan di hulu dan hilir dengan memperbanyak tutupan hijau agar menyerap air lebih banyak, menambah kawasan resapan dan mengembalikan fungsi tempat parkir air dan memperketat pengawasan implementasi aturan koefisien dasar bangunan," ujarnya.

"Karena itu kendala lahan harus segera dituntaskan," sambungnya.

Yani menambahkan, upaya mendukung pendanaan percepatan pembangunan infrastruktur sebagai antisipasi banjir, dapat dilakukan dengan berbagai dukungan pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha. Dia mencontohkan pembangunan terowongan multifungsi (deep tunel) dengan investasi sekitar Rp 16 triliun, seharusnya dibangun dengan dana bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah DKI Jakarta, dan investor.

Selain itu, katanya, penggalangan dana untuk program penanggulangan banjir juga bisa dilakukan dengan menggandeng kalangan dunia usaha, agar mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR)-nyamendukung program-program tersebut.

"Kami mendorong agar corporate mengalokasikan dana CSR untuk mendukung program penanggulangan banjir. Dengan demikian, masalah banjir bisa diselesaikan secara bersama-sama oleh masyarakat, pemerintah dan corporate," jelas Yani.

Dia menegaskan pihaknya juga mendorong agar semua partai politik memberikan dukungan nyata kepada pemerintah pusat dan daerah terkait penuntasan masalah banjir tersebut. Sebab, stabilitas Negara juga ditunjukkan oleh ketersediaan infrastruktur memadai, termasuk penanganan permasalahan banjir.

Sumber : http://www.beritasatu.com/megapolitan/94311-potensi-kerugian-banjir-jakarta-diperkirakan-hingga-rp-32-t.html

Rabu, 30 Januari 2013

Macet, Jadi Hambatan Perusahaan Logistik Jepang di Jakarta

TRIBUNNEWS.COM - Macet dan sumber daya manusia jadi hambatan perusahaan logistik Jepang. Olehkarena itu mereka berharap kemacetan dapat diatasi segera dan pendidikan kepada karyawannya akan menjadi perhatian perusahaan, termasuk pengiriman stafnya ke Jepang.

"Seorang staf kami setingkat Asisten Manajer akan dikirimkan ke Jepang mungkin dalam waktu tak lama lagi, untuk kami didik lebih lanjut di Jepang mengenai sistem dan know-how Perusahaan," papar Hisashi Kitazawa, Manager Global Business Development Vantec Corporation, khusus kepada Tribunnews.com di kantornya, Selasa(29/01/2013) sore, di Tokyo, Jepang.

Bukan hanya pendidikan saja, Kitazawa melihat kemacetan di Jakarta menjadi hambatan bagi usahanya karena menjadi tidak bisa diprediksi kapan barang dapat didistribusikan, tiba di tempat tujuan. Maka pelayanan pun menjadi buruk.

Demikian pula pengemudi truk dari luar Vantec yang dipakai, tidak sedikit yang bermasalah dengan manner mereka, misalnya tidak mematuhi peraturan lalu lintas, kelakuan saat deliver barang ke konsumen yang kurang baik, dan sebagainya, yang kesemuanya itu semakin memperburuk citra Perusahaan, tekannya lagi.

Vantec yang baru membuka perusahaan di Indonesia pertama kali bulan Januari ini, dengan nama VIL atau PT Vantec Indomobil Logistics (80 persen saham Vantec Corporation dan 20 persen saham grup Indomobil, PT IMG Sejahtera Langgeng), memiliki kantor lokasi di Purwakarta dekat dengan pabrik mobil Nissan. Didirikan dengan modal Rp 57,57 miliar di atas tanah seluas 42.600 meter persegi.

"Secara keseluruhan memang masih banyak yang harus dibenahi di Indonesia misalnya infrastruktur jalanan, pelabuhan dan sebagainya. Namun dibandingkan 15 tahun lalu tentu saat ini Indonesia sudah sangat baik dan berbeda. Hanya saja di bandara Soekarno Hatta kami masih sering terhambat masuk, antre sangat panjang dan lama tak seperti di Vietnam atau bahkan Myanmar kami kaget juga proses imigrasi di bandara bisa cepat sehingga nyaman rasanya masuk ke sana."

Saat ini sekitar 90 persen memang masih melayani customer mobil Nissan karena Vantec memang memiliki history yang sangat dalam dengan Nissan, dulunya adalah anak usaha Nissan tapi mulai tahun 2000 berdiri sendiri sebagai perusahaan independen.

Saat ini VIL memiliki sekitar 20 staf atau karyawan dan sekitar empat tahun lagi diperkirakan sekitar 50 karyawan yang nantinya kemungkinan bisa melonjak menjadi 150 karyawan, "Semua tergantung kepada perkembangan bisnis yang kami lakukan di Indonesia. Semua karyawan tetap, ada pula yang kontrak sedikit," tambahnya.

Kitazawa juga melihat, VIL bukan untuk saat ini saja, "Kami melihat dalam 10 tahun ke depan Indonesia akan sangat hebat akan sangat sibuk dan perekonomian maju dengan pesat. Karena itu kami masuk sejak sekarang. Kalau menunggu sampai 10 tahun nanti, pasti terlambat sekali kami akan kehilangan bisnis," ungkapnya lagi.

Perusahaan logistik besar Vantec memang memiliki sistem kerja sendiri yang diciptakan sendiri untuk bisa mencapai sistem Just in Time. Semua itu dilakukan di Jepang dan diharapkan juga bisa dilakukan di Indonesia nantinya. Namun dengan peraturan atau hukum di Indonesia di mana pengangguran atau transportasi barang ke tempat berbagai customer-nya harus dilakukan oleh perusahaan tersendiri, Vantec merasa agak kesulitan karena tak dapat mengontrol pengemudi truk pengantar barang yang bersangkutan. Sedangkan apabila membentuk perusahaan khusus pengangkutan tersebut, maksimal saham hanya boleh 49 persen.

"Kalau membentuk perusahaan baru, kami ingin maksimal mayoritas kalau membentuk perusahaan transportasi seperti itu, lagi pula saat ini mungkin masih nmembutuhkan perusahaan transportasi semacam itu, jadi kami menyewa dari perusahaan pengangkutan dari luar. Tetapi tampaknya bermasalah dengan dengan manner para pengemudinya setelah kami perhatikan saat ini."

Karena itu Kitazawa melihat butuhnya kesabaran lebih lanjut untuk berbisnis di Indonesia dalam waktu mendatang. Di Jepang sendiri dan di Thai serta negara lain di Asia Vantec memiliki perusahaan sendiri transportasi sehingga tidak bermasalah dalam pengantaran barang ke customer-nya.

Sumber : http://www.tribunnews.com/2013/01/29/macet-jadi-hambatan-perusahaan-logistik-jepang-di-jakarta

Selasa, 29 Januari 2013

IBM Indonesia dapat Ciptakan Sistem Pengurai Kemacetan Jakarta

Pengelolaan 13 juta kendaraan menjadi tantangan yang besar untuk pemerintah daerah dan pusat

Jakarta - Bagi sebagian besar warga Jakarta - kaya, miskin dan berada diantaranya - lalu lintas merupakan bagian tak terhindarkan dan tidak nyaman bagi hidup di ibukota.

Dengan 10 juta sepeda motor dan 3 juta mobil di jalan-jalan Jakarta, menurut Yoga Adiwinarto dari Institut Transportasi dan Kebijakan Pembangunan, pengelolaan 13 juta kendaraan ini menjadi tantangan yang besar untuk pemerintah daerah dan pusat.

Suryo Suwignjo, Presiden Direktur IBM Indonesia mengatakan dia merupakan salah satu orang yang frustasi dengan jalanan yang padat.

"Sekarang di Jakarta, jarak tidak relevan, waktu tempuh yang lebih relevan. Jika Anda memiliki pertemuan dengan klien pukul 3:00 di Pacific Place, kapan waktu Anda benar-benar berangkat dari kantor? Pada akhirnya Anda bisa menjadi terlalu awal atau sangat terlambat sehingga sangat sulit. Banyak waktu produktif yang dihabiskan di jalan, "kata Suryo dalam sebuah wawancara di kantornya di Jakarta bulan lalu.

Suryo percaya bahwa sekarang mungkin waktu yang tepat untuk ibukota negara keempat di dunia yang paling padat penduduknya untuk mengikuti jejak kota-kota di seluruh dunia dan menerapkan teknologi berbasis sistem untuk memberikan kewenangan kepada mereka yang bertanggung jawab mengelola lalu lintas.

IBM memiliki pengalaman mengembangkan sejumlah sistem disesuaikan dengan kebutuhan pemerintah daerah yang beragam.

Seperti Proyek It's Smarter Cities Unit's yang dilaksanakan pada tahun 2010 di Rio De Janeiro, di mana sebuah pusat operasi dirancang oleh IBM atas permintaan walikota, Eduardo Paes. Kota kedua terbesar di Brasil, yang bersiap-siap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA pada tahun 2014 dan Olimpiade tahun 2016, itu kini dikoordinasikan oleh ruang kontrol di mana data tentang kondisi yang mempengaruhi kota - seperti cuaca, risiko bencana alam, lalu lintas, kejahatan, dan besar acara seperti pesta besar atau kerusuhan - dikumpulkan dan ditampilkan secara real time.

Informasi ini kemudian dipantau dan diproses oleh pekerja pusat yang bisa berkomunikasi dengan otoritas terkait - membantu dengan respon dan interkoneksi antara lembaga-lembaga publik.

Lebih dekat ke rumah di Asia, di selatan kota Davao phillippine sebuah pusat komando telah dibentuk dengan tujuan keamanan publik meningkat terhadap kecelakaan, banjir, kebakaran, kejahatan dan ancaman lain terhadap keselamatan.

Sementara itu, di Zhenjiang, sebuah kota dari tiga juta penduduk di Cina timur, IBM memasang perangkat lunak yang telah diintegrasikan ke dalam sistem transportasi kota untuk memprediksi kemacetan lalu lintas sebelum mereka terjadi, yang memungkinkan pihak berwenang untuk lebih siap serta memulai jadwal bus baru untuk lebih mencerminkan kali di mana angkutan umum yang paling dibutuhkan.

Infrastruktur Kemitraan IBM dan Knowledge Center memperkirakan bahwa kemacetan lalu lintas di Jakarta membuat hilangnya produktivitas sebanyak Rp12,8 triliun ($1,3 miliar) pada tahun 2012.

Sejumlah sistem yang berbeda dapat disesuaikan untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta berdasarkan prioritas pemerintah dan anggaran, menurut Suryo.

Salah satu pilihan langsung akan mengambil keuntungan penuh dari sistem pemantauan sudah diatur di persimpangan paling besar.

"Sekarang, jika Anda memiliki kamera di persimpangan itu, Anda akan dapat melihatnya dari pusat perintah Anda, yang berarti bahwa, jika ada kemacetan lalu lintas, Anda akan tahu," katanya.

"Jika ada kemacetan lalu lintas di persimpangan, semua orang dari arah yang sibuk akan terjebak karena semua arah mendapatkan 60 detik sama lampu hijau. Sebuah sistem yang baik, di bagian paling minimal, akan memungkinkan polisi atau siapa pun mengambil kendali dari sistem lalu lintas untuk mengatakan bahwa, 'Hei antrian di jalan ini sangat panjang jadi saya akan memberi mereka dua menit cahaya hijau dan mengurangi jumlah waktu di hijau untuk jalan-jalan lainnya.'"

Suryo menambahkan bahwa lebih baik akan menggunakan teknologi prediktif untuk menganalisis lalu lintas menuju ke hotspot kemacetan sehingga kemacetan lalu lintas dapat diprediksi. Hal ini akan memungkinkan untuk tindakan pencegahan untuk menghindari kemacetan.

"Pada dasarnya perangkat lunak memprediksi masa depan, tetapi dalam kasus ini adalah masa depan lalu lintas, dan kemudian jika Anda memiliki informasi itu dan menggabungkannya dengan kemampuan Anda untuk menyesuaikan lampu lalu lintas, Anda benar-benar dapat menghindari kemacetan," katanya.

Suryo menegaskan bahwa IBM telah berkonsultasi dengan sejumlah departemen pemerintah yang berbeda pada sistem yang dapat diterapkan di Jakarta, meskipun tidak ada proyek formal direncanakan.

"Kami telah berbagi banyak dengan mereka pada apa yang kita miliki. Semua orang mengakui bahwa ini adalah hal yang baik, tetapi ketika datang untuk menerapkan itu adalah cerita yang berbeda, "katanya.

Suryo menambahkan bahwa sementara satu penghalang mungkin biaya pelaksanaan sistem baru, yang lain adalah kesulitan dari lembaga yang berbeda yang terlibat dalam menjalankan jalan Jakarta koordinasi satu sama lain.

Yoga dari ITDP setuju dan mengatakan bahwa sementara sistem IBM tidak harus dianggap satu-satunya solusi yang layak untuk masalah lalu lintas Jakarta, mereka adalah salah satu cara di mana koordinasi yang lebih bisa ditimbulkan antara instansi pemerintah.

"Paling sering, ini vakum di lembaga tersebut disebabkan oleh prosedur yang ketat dan peraturan yang membatasi mereka melakukan sesuatu di luar tanggung jawab mereka, meskipun mereka tahu masalahnya adalah karena kurangnya staf dan jumlah beban kerja yang ditanggung oleh masing-masing instansi, perbaikan sederhana dengan mudah bisa gagal karena kurangnya komunikasi dan koordinasi antar lembaga, "katanya.

Tampaknya pemerintah Jakarta akhirnya dapat bergerak untuk meningkatkan kerjasama mereka yang bertanggung jawab untuk mengelola lalu lintas kota.

"Untuk memecahkan masalah, kita perlu bekerja pada semua sisi secara bersamaan," kata Udar Pristono, Kepala Dinas Perhubungan kepada Jakarta Globe, di Jakarta.

Pristono menjelaskan bahwa Badan Perhubungan DKI Jakarta telah membangun kerjasama yang bagus dengan Polisi Lalu Lintas Jakarta. Mereka akan segera memiliki satu sistem lalu lintas pemantauan bukan dua sistem yang terpisah yang dijalankan oleh Pusat Manajemen Lalu Lintas Polda Metro Jaya dan Sistem Transportasi Cerdas badan transportasi itu.

"Kombinasi dari kedua sistem berharap untuk dapat mengidentifikasi titik-titik kemacetan segera setelah mereka terdeteksi, sehingga personil dari kedua unit dapat bereaksi dengan cepat dan membantu memudahkan aliran lalu lintas," kata Pristono.

Suryo mengatakan kepemimpinan yang kuat akan menjadi penting dalam menyelesaikan kebuntuan lalu lintas Jakarta dan bahwa pemerintahan baru di kota mungkin dapat membuat kemajuan, berkat Gubernur Joko Widodo.

"Mulailah dengan kepemimpinan dan hanya jika Anda memiliki masalah yang dapat diselesaikan. Karena, sama seperti aku ingin mengatakan bahwa teknologi IBM adalah No 1 di sini, apa yang saya katakan adalah bahwa beberapa solusi yang tidak begitu canggih seperti orang berpikir, "katanya.

Sumber : http://www.beritasatu.com/megapolitan/93855-ibm-indonesia-dapat-ciptakan-sistem-pengurai-kemacetan-jakarta.html

Senin, 28 Januari 2013

Sampah Banjir Jakarta Capai 5.000 Ton Kubik

Liputan6.com, Jakarta : Banjir besar lima tahunan di Jakarta sudah surut. Kini usai banjir menimbulkan permasalahan baru yakni soal sampah yang menggunung. Sejak puncak banjir melanda, hingga kini sudah berton-ton sampah dikumpulkan.

"Hampir 5.000 ton kubik sampah, di luar dari sampah rutin," kata Gubernur DKI Joko Widodo atau Jokowi di Jalan Pasar Ikan, Jakarta Utara, Minggu (27/1/2013).

Jokowi mengaku pemerintah provinsi DKI sudah mengerahkan 50 sampai 100 unit truk-truk sampah ke seluruh lokasi banjir. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi tumpukan sampah berhari-hari.

Maka itu, Jokowi mengimbau masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya. Jangan sampai, lokasi yang sudah dibersihkan itu tak pernah bersih dari sampah.

Jokowi juga sedikit kesal dengan perilaku warga yang membuang sampah sembarangan. "Jadi kami imbau masyarakat saja. Ini kemarin sudah habis, timbul lagi, habis-timbul lagi sampahnya," sesal Jokowi.

Jokowi juga mengimbau bagi warga lain yang melihat tetangganya membuang sampah sembarangan untuk memberikan teguran. "Jaga kebersihan lingkungan dari diri sendiri," tegas mantan Walikota Solo ini. (Ism)

Sumber : http://news.liputan6.com/read/497727/sampah-banjir-jakarta-capai-5000-ton-kubik

Rabu, 23 Januari 2013

Jokowi: Kerugian Akibat Banjir Jakarta Rp 20 Triliun

Jakarta - Banjir Jakarta yang menerjang perumahan serta pusat bisnis, termasuk ikon Ibu Kota di Bundaran HI, mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Setidaknya Rp 20 triliun melayang akibat musibah langganan ini.

"Kerugian akibat banjir tidak sedikit. Kalau dihitung-hitung, total kerugian banjir pada tahun ini kira-kira mencapai Rp 20 triliun," kata Jokowi dalam acara silaturahmi antara DPRD Jakarta dengan Pemprov DKI di Balai Agung, Balaikota DKI, Jakarta (22/1/2013). Silaturahmi ini membahas mengenai penanganan banjir di Jakarta.

Terkait kerugian itu, Jokowi memiliki pendapat agar anggaran pemerintah yang digunakan untuk membayar kerugian akibat bencana banjir lebih baik dialokasikan untuk pembangunan deep tunnel.

Menurut Jokowi, pembangunan deep tunnel penting untuk dilaksanakan karena dianggap sebagai suatu skenario paling ampuh untuk mengantisipasi banjir di Ibu Kota.

"Deep tunnel ini merupakan solusi banjir jangka panjang. Jadi, daripada terus mengeluarkan uang untuk membayar kerugian, lebih baik kita membangun deep tunnel," ujar Jokowi.

Banjir Jakarta pada Kamis pekan lalu, bisa dibilang yang terbesar dalam 6 tahun terakhir. Kawasan Sudirman-Thamrin, tergenang. Tak hanya itu saja, air bahkan sampai merambah ke kawasan ring satu yakni ke Istana Negara.

Lebih 20 korban jiwa melayang akibat banjir ini. Bahkan dalam hitungan BNPB, jumlah pengungsi akibat banjir ini sempat mencapai 50.000 pengungsi.

Deep tunnel merupakan terowongan raksasa multifungsi, yang rencananya dibangun di bawah tanah ruas Jl MT Haryono hingga Pluit. Untuk pembangunan deep tunnel, Pemprov DKI menyediakan Rp 16 triliun secara multiyears selama 4-5 tahun. Terowongan ini diharapkan turut mengatasi masalah banjir dan kemacetan lalu lintas.

Sumber : http://news.detik.com/read/2013/01/22/182253/2149936/10/jokowi-kerugian-akibat-banjir-jakarta-rp-20-triliun?9922022

Selasa, 22 Januari 2013

Seminggu Terjang Jakarta, Banjir Renggut 26 Korban Jiwa

Jakarta, GATRAnews- Banjir yang melanda kota metropolitan, Jakarta merenggut puluhan korban jiwa. Dari data kepolisian Polda Metro Jaya sejak Selasa (15/1) sampai Senin (21/1) hari ini tercatat banjir telah merenggut sebanyak 26 korban jiwa. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto mengatakan korban yang meninggal lebih didominasi karena tenggelam dan terseret banjir. "Macam-macam ya penyebabnya dari 23 kejadian ada 26 yang meninggal. Korban didominasi karena tenggelam dan terseret arus air baru kemudian karena tersetrum," jelasnya kepada wartawan.

Berikut data-data korban yang berhasil dicatat pihak kepolisian:

1. Raif Anjar Agasi (13) warga Gang Anggur VI, Tanjung Duren, Jakbar meninggal akibat mandi di kali saat banjir kemudian korban terbawa arus.

2. Mujiyo (43) korban tersengat listrik saat memperbaiki instalasi listrik di rumahnya di RT 05/05 Kelurahan Kedauang Kaliangke, Cengkareng, Jakbar.

3. Muhammad Haikal (2), korban terjatuh dari tempat tidur di rumahnya di RT 05/05 Kelurahan Kedauang Kaliangke, Cengkareng, Jakbar, saat itu rumahnya terendam banjir 1 meter, korban tenggelam dan tewas.

4. Sanin (68), korban pulang mencari rumput di areal persawahan ang sat itu banjir setinggi 1,7 meter. Korban yang menggunakan perahu dari gabus tiba-tiba terjatuh dan tenggelam. Korban ditemukan tewas di Kampung Banteng RT 02/01 Desa Pasir Munceng, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tengerang.

5. Santan (60), korban sedang menggembala kerbau di pinggir sungai Cimanceri, Tigaraksa, Kabupaten Tangerang yang sedang dalam keadaan meluap (banjir), kemudian korban jatug dan terbawa arus.

6. Karno (35), korban bermaksud menyebrang kali di Jalan J RT 06/10 Kebon Baru, Tebet, Jaksel ke wilayah timur pada saat banjir kemudian terbawa arus dan diemukan mati.

7. Omang (62) korban ditemukan warga dalam keadaan tewas di sungai Cibeet Bojongmangu Kab Bekasi dikarenakan korban hanyut terbawa arus saat menyebrangi sungai di Kampung Cibarengkok RT 05/03 Tanjung Sari, Kab Bogor.

8. Andi Alias Abi (17) korban sedang mandi di Kali Spion RT 03/03, Gondrong, Cipondoh, Kota Tangerang yang sedang banjir kemudian korban tenggelam, korban ditemukan satu hari kemudian.

9. Suharyanto bin Tagam (55), korban ditemukan MD oleh istrinya diduga tersengat listrik dari rumah korban di Jalan Kayu Mas Timur Nomor 20 RT 04/03 Pulogadung Jaktim.

10. Riko (6), korban bersama dua orang anak lainnya main dipinggir kali yang banjir di Kali Cilangkap Setu RT 04/04 Setu Cipayung Jaktim kemudian korban terpleset dan terbawa arus, sampai saat ini korban belum ditemukan.

11. Solahudin (35), Korban tewas tersetrum saat menolong saksi (Adilia) di Jalan Gang 20 RT 05/05 Kelurahan Kalibata, Pancoran, Jaksel.

12. Abdul Arif Agus (34), karyawan UOB yang ditemukan tim SAR dalam keadaan MD dengan hidung mengeluarkan darah akibat terjebak di basement yang terendam banjir.

13. Hendro Suwono (68), korban terjebak macet karena adanya banjir di Depan RS Pluit Jalan Pulit Jaya VIII penjaringan jakut. Kemudian korban menghentikan mobil tanpa mematikan mesin, karena terlalu banyak menghirup gas C02 korban kehilangan kesadaran dan meninggal. Istri korban yang berada dalam satu mobil, masih dalam proses penyelematan.

14. Uidn Wahyudin (34), korban meninggal dunia akibat tenggelam di rumahnya di RT 08/08 Kedaung, Kaliangke, Cengkareng, Jakbar.

15. Handoko Waluyo (60), korban ditemukan meninggal terapung di Jalan Baldongan RT 06/01 Tambora, Jakbar, diduga korban tewas terperosok ke saluran pembuangan air yang cukup dalam.

16. Rudi Tiono (43), korban dalam keadaan lumpuh dan kurang waras, korban ditemukan mengambang di air tertutup kasur di dalam rumahnya di Perum Daan Mogot Estate Blok Fa 4/4 RT 04/15 Cengkareng Timur, Jakbar.

17. Muhayaolloh (15), korban bersama empat teman berenang di Kali Spion Ampera Depan Masjid Al Huston Poris Jaya, Batu Ceper, Kota Tangerang yang saaat itu banjir, korban kemudian terbawa arus dan tenggelam.

18. Asep Saipul Bahri (19), korban bermaksud menyebrangi sungai di Kampung Busuk RT 03/05 Pasirbanjir Cikarang Pusat, Bekasi Kabupaten, yang banjir dengan cara berenang, namun korban terseret arus dan meninggal.

19. Kasim (48), Nanang (21), Suratman (25), Rudi (22), saat itu korban kebanjiran dan listrik padan kemudian menyalakan genset dan para korban ditemukan dilantai atas dalam keadaan MD diduga keracunan asap genset, TKP Taman Permata Indah 1 Blok PN 3A RT 14/07 Penjagalan Jakut.

20. MR X korban ditemukan mengambang di kolam ikan milik Sukiman di Jalan YDPP Selatan, Nomor A2, RT 006/002 Cilandak Jaksel.

21. MR X korban ditemukan warga dipinggir kali Ciliwung saat membersihkan rumah pasca banjir di Jalan Bina Marga RT 003/07 Pancoran Jaksel.

22. Tri santoso (34) Warga Jalan Kud RT 10/17 Sukmajaya Cilodong, Depok Jabar, dan Tito (30), warga Klender Jakti. Dua orang ini adalah korban selamat di basement UOB. (WFz)

Sumber : http://www.gatra.com/nusantara/nasional/23433-seminggu-terjang-jakarta,-banjir-renggut-26-korban-jiwa.html

Jakarta banjir, proyek MRT dipertanyakan

JAKARTA. Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningtyas meminta pemerintah DKI Jakarta mengkaji ulang proyek  Mass Rapid Transit (MRT) setelah kejadian banjir melanda kawasan Bundaran Hotel Indonesia dan jalan MH Thamrin.

"Karena MRT akan dibangun bawah tanah dari Senayan-Bunderan HI, bahkan terus hingga Kampung Bandan. Dengan keadaan geologis daerah tersebut, maka proyek itu patut dipertanyakan lagi," ujar Darmaningtyas kepada KONTAN, Minggu (20/1).

Menurutnya, dengan situasi seperti saat ini, tanpa pembenahan tata ruang yang baik, maka pembangunan MRT yang menghabiskan dana triliunan itu cukup beresiko. Untuk itu, Ia mengusulkan, Pemprov DKI memprioritaskan Transjakarta dengan 15 koridor agar bisa segera diselesaikan dengan perbaikan manjemen dan penambahan armada hingga 6.000 unit bus dan mengangkut6 juta penumpang.

Selain itu, kemungkinan yang paling realistis dengan kondisi geologis Jakarta saat ini adalah membangun Train Way atau kereta listrik yang nantinya bisa diintegrasikan dengan Transjakarta. Selain itu, Pemprov DKI juga perlu membangkitkan kembali Waterway yang dulu sempat digagas. Menurutnya Waterway bermanfaat sebagai bagian dari rehabilitasi sungai.

Seperti diketahui, pada 17 Januari lalu, banjir sekitar 1 meter menerjang kawasan Bunderan HI dan Jalan MH Thamrin. Jebolnya tanggul Banjir Kanal Barat (BKB) di Jalan Latuharhary dan sistem drainase yang buruk dianggap sebagai penyebab utamanya.

Sumber : http://industri.kontan.co.id/news/jakarta-banjir-proyek-mrt-dipertanyakan/2013/01/20

Bagi Jakarta, Banjir Seolah Menjadi Takdir

KOMPAS.com - Jan Pieterszoon Coen memimpikan duplikat Amsterdam di Belanda ketika meminta Simon Stevin merancang sebuah kota di muara Sungai Ciliwung yang sering kebanjiran pada 1619. Kota yang dibangun di atas reruntuhan Jayakarta itu dikelilingi parit-parit, tembok kota, lengkap dengan kanal.

Dengan kanal-kanal itu, Coen berharap bisa mengatasi banjir, sekaligus menciptakan sebuah kota yang menjadi lalu lintas pelayaran, sebagaimana kota-kota di Belanda. Sungai Ciliwung yang berkelok-kelok dialihkan dan digantikan sebuah terusan lurus, Kali Besar, memotong kota menjadi dua bagian.

Namun, impian Coen hanya bertahan singkat. Kota Batavia, yang dibangun Coen, memang sempat dijuluki ”Venesia dari Timur”. Namun, tak lama kemudian, pertumbuhan kota tak terkendali, rumah-rumah yang ada sempit dan berimpit. Endapan lumpur yang memampetkan terusan berbau busuk dan menjadi sarang malaria.

Riwayat banjir

Banjir ternyata tak terbendung. Hanya tiga tahun sejak dibangun, tahun 1621, Batavia kebanjiran. Banjir juga terjadi pada 1654 dan sejak itu terus membesar. Kota yang dirancang Coen ini perlahan ditinggalkan.

Menurut catatan Restu Gunawan, sejarawan yang meneliti riwayat banjir Jakarta sejak zaman kolonial hingga sekarang, pada akhir abad ke-18, terjadi perpindahan besar-besaran penduduk Batavia ke daerah yang lebih tinggi dan sehat di selatan, yaitu Weltevreden.

Weltevreden yang semula hutan dan rawa-rawa lantas berkembang pesat. Apalagi 1807, Herman Willem Daendels membangun pusat pemerintahan ibu kota koloni Belanda di Asia di Weltevreden. Awalnya, Daendels hendak membangun pusat pemerintahan di Semarang atau Surabaya. Karena alasan biaya, dia membangun di Weltevreden. Pada 1830, ibu kota Hindia Belanda resmi pindah ke Weltevreden, sekitar Lapangan Banteng saat ini.

Daerah ibu kota itu kemudian berkembang pesat. Namun, banjir tak beranjak pergi. Menurut Restu, 1 Januari 1892, Weltevreden kebanjiran. Seperti ditulis koran Siang Po, banjir terjadi setelah turun hujan lebat selama delapan jam. Curah hujan yang tercatat di Batavia saat itu 286 milimeter. Sebagai catatan, ketinggian curah hujan saat itu jauh lebih tinggi dibandingkan curah hujan rata-rata selama dua hari terakhir, 40-100 mm, yang menyebabkan banjir besar di Jakarta. Artinya, faktor perubahan cuaca boleh diabaikan sebagai penyebab banjir Jakarta.

Setahun kemudian, banjir lebih besar melanda. Hampir seluruh kota terendam. Kampung Pluit Belakang, Sawah Besar, Kandang Sapi, Pasayuran, Kebon Jeruk, Kemayoran Wetan, dan Sumur Batu terendam air hingga 1 meter. Banjir memicu wabah kolera sehingga banyak warga meninggal.

Restu juga mencatat, Batavia kembali kebanjiran pada 1895, 1899, 1904, dan 1909. Pemerintah kolonial dinilai gagal mengatasi banjir. Pada 19 Februari 1909, koran de Locomotief menulis berita berjudul ”Batavia Onder Water”, pelesetan dari singkatan BOW (Burgelijke den Openbare Werken), kantor yang menangani sarana dan prasarana pemerintah, termasuk pengairan.

Sejak itu, banjir di Batavia terus meluas seiring pembengkakan jumlah penduduk. Januari 1918, Batavia dilanda banjir hebat sehingga melumpuhkan aktivitas kota selama sebulan. ”Belanda coba mengatasi banjir dengan membangun kanal dan pintu air,” kata Restu.

Peninggalan itu, antara lain, Kanal Banjir Kalimalang, pintu air Matraman, dan pintu air Karet. Kanal Banjir Kalimalang, menurut Restu, bisa menyelamatkan kawasan Menteng dan sekitarnya yang dihuni kalangan elite Belanda dari banjir tahun 1923. Namun, permukiman pribumi di Batavia tetap banjir.

Sistem kanal tidak bisa mengatasi banjir besar yang melanda Batavia pada 1932 dan 1933. ”Kanal itu dibangun bukan untuk menyelesaikan seluruh banjir Jakarta, hanya beberapa kawasan saja, karena air pasti meluber ke daerah lain yang lebih rendah,” kata Restu.

Dari dulu, kanal tidak memberi jaminan, apalagi Kanal Barat yang dirancang Herman van Broeen tahun 1923 dan baru dibuat pada 1973. Proyek itu sudah ketinggalan 50 tahun. Adapun Kanal Timur dibangun pada 2006. ”Sistem Kanal Banjir Kalimalang yang dibuat ketika penduduk Jakarta masih di bawah 800.000 orang saja tidak bisa mengatasi banjir. Anehnya, kita sekarang masih mengandalkan kanal, bahkan mau membangun deep tunnel,” ungkapnya.

Restu mengatakan, kegagalan sistem kanal yang dirintis Belanda karena topografi Jakarta yang datar dan tingginya tingkat sedimentasi.

Cekungan banjir

Ahli geologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jan Sopaheluwakan, mengatakan, banjir Jakarta tak akan bisa diselesaikan dengan sistem kanal karena geologis Jakarta sebenarnya cekungan banjir. Sebaliknya, kawasan utara sekitar Ancol dan Teluk Jakarta mengalami pengangkatan karena proses tektonik. Akibatnya, air dari 13 sungai yang bermuara di Teluk Jakarta tidak bisa mengalir lancar ke laut dan kerap terjebak di cekungan besar Jakarta.

”Itu sebabnya, Teluk Jakarta tidak bisa membentuk delta, seperti Delta Mahakam di Kalimantan. Endapan kasar yang dibawa sungai-sungai mengendap di cekungan Jakarta sehingga tidak sampai ke laut dan membentuk delta,” katanya.

Teluk Jakarta, menurut Sopaheluwakan, adalah tinggian lokal, sementara dari Pantai Teluk ke arah darat (ke selatan) adalah kawasan rendahannya. Dataran rendahan (cekungan) ini dibatasi tinggian Ciputat. Jadi, dari barat Ciputat hingga Teluk Jakarta ibarat sebuah mangkuk raksasa. Jakarta tepat berada di tengah mangkuk itu sehingga secara geomorfologi disebut ”dataran banjir Jakarta”.

Cekungan Jakarta, menurut Sopaheluwakan, terbentuk dari tanah sedimen muda sangat tebal tetapi belum terkonsolidasi. Akibatnya, secara geologis, tanah di Jakarta perlahan turun. Penurunan tanah di Jakarta diperparah pengambilan air tanah secara besar-besaran. ”Penurunan tanah di Jakarta bervariasi di beberapa tempat, 4-20 sentimeter per tahun,” katanya.

Kondisi tanah yang secara geologis merupakan cekungan menyebabkan pada masa lalu sebagian kawasan Jakarta berupa rawa-rawa yang dikepung sungai-sungai. Sebagian dataran yang kering pada musim kemarau menjadi daerah parkir air waktu banjir. ”Di masa kolonial, daerah luapan banjir dinyatakan sebagai daerah parkir air dan dinyatakan sebagai daerah pertanian dan kawasan hijau. Pemanfaatannya untuk kawasan terbangun maksimal 5 persen dari luas tanah,” kata Restu.

Sejak 1960-an, kawasan parkir air diuruk. Sebagai contoh, kawasan Tebet yang sebenarnya adalah luapan banjir Sungai Ciliwung, kawasan Mampang yang merupakan luapan banjir Sungai Krukut, dan Kebayoran Lama yang merupakan luapan banjir Sungai Grogol.

Ancaman banjir di Jakarta bertambah parah seiring perubahan kawasan dataran tinggi yang mengelilingi cekungan menjadi pusat permukiman baru. Waduk-waduk dan rawa-rawa yang banyak di pinggiran Jakarta kini dikeringkan dan dijadikan hunian. Akibatnya, kawasan untuk resapan air justru mengirim lebih banyak air permukaan ke Jakarta.

Sopaheluwakan menyarankan, untuk mengurangi banjir Jakarta, kota ini harus menambah kawasan resapan dan mengembalikan fungsi tempat parkir air. ”Gambir ke selatan harus ada lebih banyak ruang terbuka hijau dan situ-situ untuk menyerap air. Ini dimungkinkan dengan merevisi total tata ruang yang ada. Lahan terbuka diperbanyak dan pembangunan dilakukan ke atas,” katanya.

Kawasan penyangga juga harus dihijaukan kembali. Tidak boleh lagi menghabisi lahan di Tangerang, Bogor, dan sekitarnya untuk hunian.

Sejarah mencatat banjir sudah mengakrabi Jakarta sejak awal pendirian kota ini. Yang jadi masalah, warga kota tidak beradaptasi dengan banjir dan masih bermimpi menyelesaikan banjir ”hanya” dengan kanal-kanal dan deep tunnel. ”Jika takut banjir, jangan bangun rumah di bantaran sungai atau bekas situ. Boleh saja bangun rumah di sana, tetapi berbentuk rumah panggung atau rumah terapung, seperti di Sumatera dan Kalimantan,” kata Restu.

Sumber : http://sains.kompas.com/read/2013/01/18/09141229/Bagi.Jakarta.Banjir.Seolah.Menjadi.Takdir

Senin, 21 Januari 2013

Banjir lumpuhkan aktivitas warga Jakarta

Hujan yang mengguyur Jakarta sepanjang malam mengakibatkan aktivitas di sebagian wilayahnya mengalami kelumpuhan akibat kendaraan tidak bisa melalui banyak jalan utama yang tergenang banjir dengan rata-rata ketinggian airnya antara 20cm hingga satu meter.

Kawasan di sepanjang Jalan Sudirman hingga MH Thamrin yang merupakan kawasan pusat bisnis Jakarta juga mengalami kemecetan luar biasa akibat ketinggian genangan air mencapai ketinggian sebetis orang dewasa.

Kendaraan yang berasal dari arah Bendungan Hilir menuju MH Thamrin harus berhenti sebelum Halte Busway Tosari akibat genangan air tidak bisa lagi dilewati kendaran berjenis sedan.

Banjir juga telah memaksa PT KAI membatasi sejumlah perjalanan kereta api yang melayani penumpang dari sejumlah tujuan seperti Bogor, Bekasi dan Serpong.

Perjalanan dari Bogor dilaporkan cuma sampai stasiun Manggarai sementara dari Bekasi cuma sampai stasiun Jatinegara, dari arah Depok cuma sampai Palmerah.

Curah hujan di Jakarta menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah mengakibatkan ketinggian air sungai Ciliwung terus mengalami kenaikan.

Istana banjir

"Tinggi muka air Sungai Ciliwung terus naik. Hingga pukul 09.00 pagi tadi di Manggarai terukur 1.020 cm. Jauh di atas batas Siaga I yaitu 950 cm," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada BBC Indonesia.

"Dengan kondisi demikian maka wilayah Jakarta yang terendam banjir makin meluas. Ini ditambah dengan banyak titik-titik genangan dan banjir yang merata di Jakarta."

Dia mengatakan kondisi banjir yang terjadi di Jakarta hari ini telah dilaporkan oleh BNPB kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono termasuk rencana untuk mengambil sejumlah langkah yang berpotensi mengakibatkan Istana juga mengalami banjir.

"Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah melaporkan mengenai ancaman banjir dan upaya penanggulangannya. Dengan tinggi muka air 1.020 cm maka kemungkinan debit sungai Ciliwung sebagian dialihkan ke Sungai Ciliwung lama. Jika tidak maka dikhawatirkan tanggul Kanal Banjir Barat dapat jebol dan banjir makin meluas," jelasnya tentang pertemuan tersebut.

"Tadi presiden menyampaikan bahwa tidak masalah istana terendam banjir. yang penting masyarakat terlindungi. Lakukan upaya penanggulangan banjir dengan mengerahkan seluruh potensi nasional yang ada."

Laporan sejumlah media megatakan sebagian kawasan istana negara juga telah tergenang banjir hingga setinggi lutut orang dewasa.

Kerugian akibat banjir di Jakarta hari ini diperkirakan mengakibatkan kerugian besar bagi ekonomi warganya,

Pada tahun 2007 lalu saat Jakarta dilanda banjir besar, kerugian diperkirakan mencapai 4,3 triliun rupiah dan mengakibatkan korban jiwa lebih dari 30 orang.

Sumber : http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2013/01/130117_banjir_jakarta.shtml

Rabu, 16 Januari 2013

JAKARTA BANJIR: Pengungsi Capai 6.101 Orang, Inilah Wilayah yang Terendam Banjir

JAKARTA–Sedikitnya 6.101 orang mengungsi ke sejumlah tempat, karena rumahnya di kawasan Jakarta Timur terendam banjir luapan Sungai Ciliwung yang tercatat hingga Selasa (15/1/2013) sekitar pukul 20.00 WIB hingga pagi ini, Rabu (16/1/2013).

Laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan data sementara ada sebanyak 50 kelurahan di kawasan tersebut terendam banjir.

Beberapa wilayah yang terendam banjir di Jakarta adalah sebagai berikut:

A. Jakarta Timur
- Daerah yang terendam banjir adalah Kecamatan Jatinegara (Kelurahan Bidara Cina dan Kampung Melayu), Kec Kramat Jati (Kel Cawang dan Cililitan).

B. Jakarta Selatan
- Banjir menggenangi Kecamatan Tebet (Kelurahan Bukit Duri dan Kebon Baru), - Kecamatan Pancoran (Kel Rawajati), Kecamatan Pasar Minggu (Kelurahan Pejaten Timur dan Cilandak Timur), Kecamatan Kebayoran Lama (Kelurahan Pondok Pinang dan Kebayoran Lama Utara), Kecamatan Pesanggrahan (Kelurahan Petukangan Selatan, Bintaro, Ulujami dan Cipulir), Kecamatan Cilandak (Kelurahan Cilandak Barat dan Kelurahan Pondok Labu), Kecamatan Kebayoran Baru (Kelurahan Petogogan), dan Kecamatan Jagakarsa (Kelurahan Tanjung Barat).

C. Jakarta Pusat
- Banjir di 3 kelurahan, yaitu Kelurahan Galur, Kecamatan Johar Baru, dan di Kelurahan Petamburan di Kecamatan Tanah Abang, serta di Kelurahan Cideng di Kecamatan Gambir.

D. Jakarta Barat
- Banjir terjadi di Kecamatan Kebon Jeruk (Kelurahan Kedoya Utara, Duri Kepa dan Sukabumi Selatan), Kecamatan Kembangan (Kelurahan Kembangan Utara, Joglo dan Meruya), Kecamatan Grogol Petamburan (Kelurahan Grogol, Tomang, Tanjung Duren Selatan, Tanjung Duren Utara, Jelambar, Jelambar Baru, dan Wijaya Kusuma), Kecamatan Cengkareng (Kelurahan Kapuk, Cengkareng Timur, Duri Kosambi, Cengkareng Barat, Kedaung Kaliangke dan Rawa Buaya).

E. Jakarta Utara
- Banjir terjadi di Kecamatan Kelapa Gading (Kelurahan Kepala Gading Timur dan Pegangsaan Dua), Kecamatan Tanjung Priok (Kelurahan Tanjung Priok, Sunter Agung dan Kebon Bawang), KecamatanPademangan (Kelurahan Pademangan Barat), Kecamatan Penjaringan (Kelurahan Penjaringan, Pejagalan, Kamal Muara, Kapuk Muara dan Pluit).

Sumber : http://www.solopos.com/2013/01/16/jakarta-banjir-ribuan-orang-mengungsi-368938

Selasa, 15 Januari 2013

Katulampa Siaga I, Jakarta Banjir

INILAH.COM, Jakarta - Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan Bendung Katulampa, Kota Bogor, sudah berada di posisi Siaga I atau tingkat siaga tertinggi.

"Pukul 07.30 WIB tinggi muka air di Bendung Katulampa mencapai 210 cm. Artinya debit sungai Ciliwung Hulu sudah posisi Siaga I atau tingkat siaga tertinggi," kata Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Selasa (15/1/2013).

Dia mengatakan batasan Siaga I adalah lebih dari 200 cm. Dengan kondisi level siaga tertinggi seperti ini, maka kewenangan pengendaliannya menjadi kewenangan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum.

Dengan kondisi itu, kata dia, diperkirakan pukul 18.00-19.00 WIB banjir akan menggenangi wilayah sekitar Sungai Ciliwung di Jakarta dengan tinggi genangan air lebih tinggi dibandingkan Desember 2012.

"Daerah yang berpotensi terkena banjir adalah sekitar bantaran Sungai Ciliwung, yaitu Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Gang Arus Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu," tuturnya.

Menurut dia, Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta telah meminta para Walikota dan 9 Kepala SKPD di DKI Jakarta agar meningkatkan kesiapsiagaannya terkait Siaga I untuk memantau dan merespon banjir yang berpotensi terjadi.

Di Jakarta Timur banjir berpotensi terjadi di Kelurahan Cililitan, Cawang , Bidara Cina, Kampung Melayu, dan Kebon Manggis. Sedangkan di wilayah Jakarta Selatan potensi banjir di Kelurahan Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Kebon Baru, dan Bukit Duri.

Di Jakarta Pusat banjir berpotensi terjadi Kelurahan Cikini, Petamburan, dan Cideng. Sedangkan di wilayah Jakarta Barat potensi banjir di Kelurahan Duri Kosambi, Rawa Buaya, Kedoya Utara, dan Cengkareng.

Selain Katulampa, beberapa sungai lain juga perlu diwaspadai, karena pada pukul 7 pagi:

Sungai Pesanggrahan tinggi airnya 140cm (siaga IV),
Krukut Hulu 120cm (siaga IV),
Depok 160cm (siaga IV),
Manggarai 775cm (siaga III),
Cipinang Hulu 110cm (siaga IV),
Sunter Hulu 70cm (siaga IV),
Pulogadung 550cm (siaga IV) dan
Pasar Ikan 185cm (siaga III).

"Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Pantauan hujan secara real time dari radar hujan BPPT menunjukkan hujan saat ini merata di Jabodetabek," katanya. [ant]

Sumber : http://metropolitan.inilah.com/read/detail/1947357/katulampa-siaga-i-jakarta-banjir

Senin, 14 Januari 2013

26 Kelurahan di Jakarta Terendam Banjir

Curah hujan yang terjadi sepanjang Sabtu dan Minggu telah mengakibatkan banyak wilayah Jakarta yang terendam banjir

Hujan yang terus menerus terjadi selama Sabtu (12/1) hingga Minggu (13/1) telah mengakibatkan 26 kelurahan di tujuh kecamatan terendam banjir.

Dalam kawasan tersebut, ada sebanyak 74 RT dari 61 RW yang terendam banjir. Dan ada sebanyak 657 jiwa terpaksa mengungsi ke tempat-tempat pengungsian yang telah disiapkan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Arfan Arkili mengatakan curah hujan yang terjadi sepanjang Sabtu dan Minggu telah mengakibatkan banyak wilayah Jakarta yang terendam banjir.

Berdasarkan data BPBD DKI, wilayah yang terkena banjir tersebar di 26 kelurahan dari tujuh kecamatan. Rinciannya adalah di Kecamatan Kebon Jeruk ada tiga kelurahan yang terendam banjir yaitu Kelurahan Kedoya Utara, Kedoya Selatan dan Duri Kepa.

Kemudian di Kecamatan Grogol Petamburan terdapat lima kelurahan yakni Kelurahan Grogol Petamburan, Wijaya Kusuma, Tanjung Duren Utara, Tomang, Jelambar Baru, dan Jelambar.

Kecamatan Cengkareng tercatat ada enam kelurahan terendam banjir. Antara lain, Kelurahan Kapuk, Cengkareng Timur, Duri Kosambi, Cengkareng Barat, Kedaung Kaliangke, dan Rawa Buaya.

"Ada juga di Kecamatan Tambora meski hanya satu kelurahan. Yakni Kelurahan Tambora. Dan Kecamatan Pademangan juga satu kelurahan yaitu kelurahan Ancol," kata Arfan di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (14/1).

Selanjutnya, ada empat kelurahan terendam banjir di Kecamatan Kalideres. Yaitu, Kelurahan Kalideres, Tegal Alur, Kamal, dan Semanan. Serta ada lima kelurahan di Kecamatan Penjaringan, yakni Kelurahan Penjaringan, Kapuk Muara, Pluit, Kamal Muara, dan Pejagalan.

Arfan mengungkapkan banjir menyebabkan 657 warga di Kelurahan Rawa Buaya terpaksa mengungsi. Diantaranya sebanyak 307 jiwa di RW 01 dan 350 jiwa di Rw.02. Pengungsi ditampung di pos RW 02 sebanyak 350 jiwa, serta sentra kaki lima Rawa Buaya sebanyak 307jiwa.

"Untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi, telah didirikan pos kesehatan dan dapur umum di lokasi pengungsian," ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, BPBD DKI juga telah memberikan bantuan berupa 100 selimut dan 20 terpal. Serta bantuan nasi bungkus sejumlah pengungsi dari Camat Cengkareng dan Lurah Rawa Buaya.

Diharapkannya banjir di 26 kelurahan tersebut segera surut, karena kondisi ketinggian muka air di pintu air (PA) sekarang hampir semua dalam posisi normal yaitu siaga 4. Hanya satu pintu air yang dalam starus siaga tiga, yaitu PA Angkehulu dengan ketinggian air 160 centimeter (cm).

Ketinggian muka air di beberapa pintu air hasil pantauan BPBD DKI pukul 06.00, yaitu Pintu Air Katulampa 60 cm (siaga 4); Pesanggarahan 100 cm (siaga 4); Cipinang Hulu 80 cm (siaga 4); Sunter Hulu 50 cm (siaga 4); Pulogadung 450 cm (siaga 4); Depok 140 cm (siaga 4); Manggarai 690 cm (siaga4); Karet 440 cm (siaga 4); Krukut Hulu 80 cm (siaga 4); dan Pasar Ikan 168 cm (siaga 4).

"Semua wilayah di seluruh pintu air tersebut dalam keadaan mendung. Karena itu, warga Jakarta tetap harus waspada dengan banjir," tuturnya.

Sumber : http://www.beritasatu.com/megapolitan/91702-26-kelurahan-di-jakarta-terendam-banjir.html

Jumat, 11 Januari 2013

Tim Bersama Dibentuk Kaji Pembangunan Deep Tunnel Jakarta

JAKARTA, Jaringnews.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sepakat membentuk tim bersama untuk mengkaji rencana pembangunan terowongan multiguna (Multi Purposes Deep Tunnel). Rencananya deep tunnel teknologinya akan meniru Jepang. Menteri PU Djoko Kirmanto mengatakan itu di Jakarta.

Keberadaan tim bersama itu penting untuk mengkaji lebih jauh dari keberadaan deep tunnel itu nanti. Sebab tidak semua deep tunnel berhasil mengatasi banjir.

“Di Malaysia ada yang kurang optimum, tetapi di Jepang efektif,” jelas Direktur Jenderal Sumber Daya Air Mohammad Hasan.

Salah satu permasalahan yang yang akan dikaji tim bersama ialah sistem pembuangan endapan dalam terowongan. Berbeda dengan Jepang yang air banjirnya relatif bersih, menurutnya banjir di Jakarta selalu dipenuhi sampah dan lumpur.

Hasan meyakini, pembangunan deep tunnel layak secara ekonomi. Hal itu didasari besarnya kerugian ekonomi yang terjadi setiap kali banjir di Jakarta. Dia mencontohkan, banjir besar pada 2007 yang menimbulkan kerugian ekonomi hampir Rp6,5 triliun.

Sumber : http://jaringnews.com/ekonomi/investasi/31733/tim-bersama-dibentuk-kaji-pembangunan-deep-tunnel-jakarta

Kamis, 10 Januari 2013

Banjir Merendam, Warga Pilih Tak Pergi Kerja

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-- Warga Kelurahan Bidaracina, RT 06-12 /RW 11, Kampung Dalam Jakarta Timur tidak bisa bekerja karena kedatangan tamu tak diundang, banjir kiriman, sejak Kamis (10/1/2013) subuh tadi.

Pantauan Tribunnews.com, kebanyakan warga memilih bertahan di rumah (berlantai dua) untuk menjaga barang peralatan mereka. Pun demikian warga yang mengungsi di Gereja HKBP MT Haryono Cawang dan gedung Karangtaruna.

Selain mengungsikan barang peralatan di dua gedung tersebut, sebagian warga yang telah lelah tampak beristirahat.

Sebagian lainnya tampak berdiri dan bercengkrama dengan warga lainnya sembari menjaga sepeda motor yang diparkirkan di tempat yang lebih tinggi.

Warga Kelurahan Bidaracina, RT 06-12 /RW 11, Kampung Dalam Jakarta Timur kembali kedatangan tamu tak diundang, banjir kiriman, Kamis (10/1/2013) subuh.

Sekitar pukul 04.00 WIB, banjir telah menggenangi sebagian rumah warga yang berada di tempat yang lebih rendah. Tak berselang lama, arus air semakin deras hingga merendam rumah warga di sekitar gereja HKBP MT Haryono.

Sejak itu pula warga tampak memindah-mindahkan peralatan dan barang dari rumah masing-masing ke dalam gereja dan tempat yang lebih tinggi. Kendaraan bermotor pun demikian dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi.

"Tadinya saya lihat sekitar jam tigaan air belum setinggi dan deras ini. Sekarang sudah tinggi seperti ini, tambah angin yang dingin," ujar Respon Zagoto.

Dia katakan, tidak ada hujan mengguyur. Namun, banjir kiriman itu telah menggenangi sebagian besar rumah warga.

Sebelumnya, banjir setinggi dua meter terjadi di Bidara Cina, Jakarta Timur sejak Senin (24/12/12) lalu.

Sumber : http://jakarta.tribunnews.com/2013/01/10/banjir-merendam-warga-pilih-tak-pergi-kerja

Rabu, 09 Januari 2013

Atasi macet Jakarta, Kemenhub pilih KRL daripada ganjil genap

Pemprov DKI Jakarta serius menggarap kebijakan pembatasan kendaraan berdasarkan nomor pelat ganjil dan genap. Namun, Kementerian Perhubungan tampaknya kurang tertarik dengan opsi itu.

Menurut Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, Pemprov DKI harus berkoordinasi dengan pihak terkait agar masalah kemacetan di Jakarta bisa diatasi bersama-sama.

"Kita persilakan kepada provinsi melakukan manajemen seperti itu. Tapi kita ingatkan ini tidak berdiri sendiri," kata Bambang usai mengadakan seminar tentang transportasi di Balai Kota, Jakarta, Rabu (9/1).

Sebenarnya sistem ini baik. Namun, jika tidak ada kekuatan pendukung seperti perbaikan moda transportasi lainnya, maka keberhasilan kebijakan itu tidak sempurna.

"Jadi pembatasan lalu lintas seperti itu harus diikuti dengan kebijakan memperkuat angkutan umum. Ketersediaan angkutan umumnya juga harus dilihat agar masyarakat bisa lebih mudah mencari alternatif, sehingga masih bisa menjalankan aktivitas intinya itu," jelasnya.

Dia menyarankan, ada baiknya Pemprov DKI bekerja sama dengan PT KAI untuk penguatan KRL Jabodetabek. Alasan memilih KRL, karena daya tampung moda ini lebih besar.

"Jadi berkaitan dengan ganjil genap tadi, itu akan dibarengi dengan perkuat KRL. Penguatan KRL misalnya penyediaan tempat parkir, jadi orang yang ingin ke Jakarta bisa memarkir kendaraannya di stasiun atau di tempat parkir lainnya," jelas Bambang.

Seperti diketahui, Pemprov DKI bersama Ditlantas Polda berencana menerapkan sistem ganjil genap di ruas jalan protokol. Namun, kebijakan ini masih dalam pembahasan dan belum bisa dipastikan kapan akan diujicoba.

Sumbner : http://www.merdeka.com/jakarta/atasi-macet-jakarta-kemenhub-pilih-krl-daripada-ganjil-genap.html

Selasa, 08 Januari 2013

19 Blok Rusun Marunda Tak Berpenghuni

KEBON SIRIH - Rumor terjadinya jual-beli unit Rumah Susun (Rusun) Marunda sampai juga ke telinga Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi). Karenanya meski belum tahu kepastian adanya jual-belu, namun Jokowi dalam waktu dekat akan menyambangi rusun itu.

Seperti diketahui, Rusun Marunda masuk kategori rusun sewa. Sehingga tidak bisa diperjualbelikan. Kabar beredar bahwa jual beli Rusun Marunda dengan harga rata-rata Rp 20 juta per unit. "Saya belum dengar adanya jual beli, nanti saya cari tahu,"ujar Jokowi di Balai Kota, Senin (7/1).

Kendati demikian Jokowi akan berusaha menggali informasi terkait dengan kabar terjadinya jual beli rusun itu. Termasuk dengan adanya dugaan keterlibatan pihak ketiga.

"Seperti itu harus dikontrol, harus dicek. Kalau nggak bener ya dibenerin. Ini memang saya temukan banyak yang nggak benar. Itulah perlunya manajemen lapangan, manajemen kontrol dan manajemen cek ricek," tandasnya.

Jokowi juga menyayangkan Rusun Marunda dibiarkan kosong selama lima tahun terakhir. Dari 26 blok yang ada, terdapat 19 blok tak terisi. Kondisi ini membuat puluhan blok menjadi rusak karena tak berpenghuni. Rencananya Pemprov DKI akan melakukan perbaikan.

"Kami akan perbaiki blok-blok yang rusak. Kami ingin semua blok terisi. Dalam perbaikan tersebut, akan dikomplitin dengan integrasi moda transportasi, puskesmas dan pasar. Mau kami komplitin. Tahun ini harus komplit," ungkap dia.

Selain itu, sebanyak 19 blok yang mengalami kerusakan ditargetkan perbaikannya rampung pada akhir tahun 2013. Termasuk perbaikan fasilitas air bersih yang selama ini sulit didapatkan di rusun tersebut. "Beri saya waktu. Sampe akhir tahun ini," janji Jokowi.

Awalnya, pembangunan Rusun Marunda diperuntukan untuk keperluan relokasi warga yang selama ini kerap terkena banjir. Di antaranya adalah warga yang berada di pemukiman Kampung Melayu, Jakarta Timur. Namun relokasi tersebut tidak berjalan mulus. Sebab warga menolak direlokasi lantaran jaraknya yang jauh dari lokasi usaha. (rul)

Sumber : http://www.jpnn.com/read/2013/01/08/153467/19-Blok-Rusun-Marunda-Tak-Berpenghuni-

Senin, 07 Januari 2013

Macet Parah di Jakarta, Bagaimana Mobil Ambulans Lewat?

TRIBUNNEWS.COM - Atsuko Kato, Koordinator Program Pelatihan Dokter-dokter dari Asia atau Japanese Council for Medical Training (JCMT), termasuk dari Indonesia di Rumah Sakit Toranomon, Tokyo, sangat prihatin dengan lalu-lintas di Jakarta. Bisa dibayangkan,, dari Hotel Sultan Jakarta ke Hotel Mulia dekat TVRI memakan waktu sekitar satu jam dengan menggunakan taksi.

Staf dari Rumah Sakit Toranomon ini yang 25 November tahun lalu ke Jakarta selama tiga minggu itu sangat kaget melihat perubahan kota Jakarta yang begitu cepat saat ini, "Sudah 15 tahun saya tidak ke Jakarta, lalu akhir tahun lalu saat bersama beberapa dokter RS Toranomon ke Jakarta, satu membantu di RS Cipto Mangunkusumo dan satu lagi membantu di RS Dharmais, saya melihat kemacetan di Jakarta luar biasa parah ya," paparnya khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (4/1/2013).

Menurutnya, saat ada pertemuan di Mulia Hotel, Kato pakai taksi dari Sultan Hotel, menuju lokasi hotel Mulia yang tidak jauh itu. Ternyata perjalanan memakan waktu satu jam, "Mungkin ada acara sesuatu di dekat situ ya, sehingga lalu lintas sangat macet sekali saat itu," paparnya lagi.

Sebagai petugas sebuah rumah sakit besar di Tokyo, Kato mempertanyakan, "Seandainya ada orang sakit, dan dibawa menggunakan mobil ambulance di Jakarta, dengan kemacetan parah ini bagaimana ya jadinya?" tanyanya lagi.

Kato sangat memprihatinkan keadaan transportasi tersebut khususnya terkait dunia medis dan pertolongan pertama bagi orang sakit atau kecelakaan. Dia mengakui tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada pasien bila keadaan macet parah itu terus-menerus terjadi di Jakarta.

Selain pengiriman tenaga medis RS Toranomon ke Indonesia, undangan kepada dokter Indonesia ke RS tersebut juga sudah mencapai sekitar 60 dokter Indonesia sempat mendapatkan pelatihan, atau pun diskusi medis di RS Toranomon, antara lain Prof. Menaldi Rasmin, dr, Sp.P(K) Ketua Konsil Kedokteran Indonesia dan mantan Ketua Ikatan Dokter Indonesia Dr. Priyo Sidipratomo, SpRad..

Tahun 2013 ini mungkin juga akan ada pengiriman dokter ke Indonesia dan penerimaan dokter Indonesia di RS Toranomon. Namun karena anggaran terbatas, tidak seperti tahun lalu yang seiring dengan perayaan 30 tahun RS tersebut sehingga 6 dokter diundang ke RS Toranomon, termasuk 4 orang dokter dari Indonesia, ungkap Kato lebih lanjut.

Sumber : http://jakarta.tribunnews.com/2013/01/05/macet-parah-di-jakarta-bagaimana-mobil-ambulans-lewat

Jumat, 04 Januari 2013

VVIP Melintas, Tol Jagorawi Arah Jakarta Macet 17 Kilometer

Jakarta - Bagi anda yang biasa menggunakan ruas Tol Jagorawi ke arah Jakarta, ada baiknya mengambil alternatif jalan lainnya. Pasalnya, VVIP melintas menuju arah Jakarta dan berdampak kepada kemacetan yang mencapai 17 kilometer.

Menurut salah seorang petugas Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC), Dilla, antrean kendaraan dari Bogor menuju Jakarta terjadi sejak pukul 07.00 WIB.

"Imbas perjalanan VVIP yang mengarah ke dalam kota," kata Dilla saat dihubungi detikcom, Jumat (4/1/2013). Petugas tidak menyebutkan siapa VVIP yang dimaksudnya itu.

Selain itu, kegiatan buka tutup jalur di interchange Cawang diberlakukan. Ini dilakukan terkait aktivitas sterilisasi perlintasan yang akan digunakan VVIP itu.

"Ada sterilisasi dan jalur diberlakukan buka tutup," katanya.

Sumber : http://news.detik.com/read/2013/01/04/073148/2132822/10/vvip-melintas-tol-jagorawi-arah-jakarta-macet-17-kilometer?9911012

Kamis, 03 Januari 2013

DKI Segera Bangun Deep Tunnel

JAKARTA (Suara Karya): Kondisi gorong-gorong di Ibu Kota yang hanya berdiameter 60 sentimeter dinilai tidak memadai lagi untuk mengimbangi curah hujan yang mencapai 100 milimeter per jam. Karena itu, Pemprov DKI akan membangun terowongan air atau deep tunnel yang berdaya tampung besar.

"Jakarta ini kronis, harus satu-satu diselesaikan. Ada yang mengikuti blue print, action lapangan, serta terobosan lainnya, tapi harus tetap mengikuti desain besarnya. Kalau banjir tidak ada terobosan dan kita tunggu tiap tahun (perbaikan) 8 titik, butuh berapa lama," kata Jokowi, Gubernur DKI Jakarta, saat meninjau gorong-gorong di kawasan Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Rabu (26/12).

Nantinya, menurut Jokowi, deep tunnel yang akan dibuat berdiameter 16 meter mulai dari sepanjang Jalan MT Haryono hingga Pluit, Jakarta Utara. Diperkirakan anggaran yang diperlukan untuk membangun deep tunnel ini mencapai Rp 16 triliun.

Untuk mendanai pembangunan terowongan itu, selain dari APBD DKI Jakarta, Jokowi mengaku akan menggandeng investor. Ditargetkan pengerjaan terowongan raksasa itu bisa selesai dalam waktu 4-5 tahun.

Terkait pendanaan Jokowi menegaskan, pihaknya lebih memilih melibatkan investor daripada pemerintah pusat. "Sekarang belum, tapi nanti Januari (investor) pasti akan antre karena lihat feasible-nya," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, deep tunnel itu akan dibangun multifungsi, sehingga tidak hanya dapat menangani banjir, tetapi juga bisa untuk utilitas, saluran air limbah, jalan, saluran air baku PDAM, dan sebagainya.

"Kenapa tidak, karena penggunaannya tidak hanya untuk banjir saja. Di negara lain sudah ada, kan hanya penggunaannya akan ditambah. Sehingga DKI dapat pemasukan juga," tambahnya.

Dalam pembangunan deep tunnel itu, dirinya mengaku tidak akan melibatkan pemerintah pusat. Padahal dalam kajian pada era Gubernur Sutiyoso, pusat mengalokasikan 25 persen dan Pemprov DKI 25 persen untuk proyek tersebut. Sisanya baru dilempar ke publik. "Sementara ini belum terpikir minta bantuan pusat. Biar segera nanti kita putuskan," ujarnya.

Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta akan dibebani pembangunan itu, lantaran berkaitan dengan air dan jalan. Ia memastikan akan membangun deep tunnel karena sudah teruji bisa mengatasi banjir di beberapa negara, seperti Kuala Lumpur. "Di negara lain sudah ada, kok. Kalau harus uji-uji terus, nanti habis waktu saya," ucapnya.

Ia menegaskan, rencana pembangunan deep tunnel sudah ada sejak dulu. Sehingga ia bisa menggunakan desain yang sudah ada, hanya saja disesuaikan dengan kondisi saat ini. "Kalau gambarnya sudah komplet, nanti saya tunjukkan," katanya.

Sementara itu, Ketua DPRD DKI Jakarta, Ferrial Sofyan, justru meminta agar pembangunan deep tunnel harus dikaji ulang. Selain itu, harus dimasukkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Pemprov DKI Jakarta sendiri hingga saat ini belum menyerahkan RPJMD kepada DPRD DKI Jakarta. "Itu harus masuk dalam RPJMD karena termasuk program jangka panjang," ujarnya.

Dikatakan Ferrial, Pemprov DKI Jakarta juga belum memasukkan program tersebut ke Rancangan APBD 2013. Tetapi, jika memang kebutuhannya mendesak, bisa saja dimasukkan dalam APBD perubahan nanti. "Memang tidak ada di anggaran penetapan, tapi bisa di perubahan pertengahan tahun depan," ujarnya.

Sementara itu, program pembebasan lahan trase kering Banjir Kanal Timur (BKT) mengalami kemajuan. Dari 1,162 bidang seluas 40,2 hektare, tahun 2012 dapat dibebaskan sebanyak 192 bidang seluas 34.341 m2 (3,43 hektare). (Yon Parjiyono/Dwi Putro AA)

Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=318150

Rabu, 02 Januari 2013

Sampah Pesta Tahun Baru Jakarta 600 Ton

Metrotvnews.com, Jakarta: Sampah berserakan pada area pesta rakyat acara Jakarta Night Festival (JNF) terkait pergantian tahun baru 2012 ke 2013, Senin (31/12) malam ke Selasa (1/1) dini hari.

Jumlah sampah dari acara JNF yang digelar sepanjang Jl Sudirman, Senayan, hingga Jl Medan Merdeka Selatan dengan konsep Car Free Night (CFN) itu diprediksi mencapai 600 ton, atau 10 persen dari sampah yang dihasilkan seluruh wilayah Jakarta dalam satu hari itu.

CFN digelar hanya lima jam sejak pukul 21.00 - 02.00 WIB. Acara itu dimeriahkan 16 panggung hiburan dengan satu panggung utama di Bundaran Hotel Indonesia.

Kepala Dinas Kebersihan DKI, Unu Nurdin, yang sejak semalam memantau kondisi kebersihan di lokasi-lokasi pusat hiburan di Jakarta, Selasa (1/1), menjelaskan secara keseluruhan penambahan volume sampah mencapai 10 persen dari total harian.

"Peningkatan volume sampah saya prediksi sebesar 10 persen. Memang lebih banyak dari tahun lalu yang hanya enam persen. Tapi untuk hitungan riilnya masih ada di TPA (Tempat Pengolahan Akhir) sampah Jakarta di Bantar Gebang, Bekasi," kata Unu.

Dia mengatakan, kenaikan presentase volume sampah tersebut disebabkan adanya ajang CFN secara harfiah hanya boleh dilalui manusia, bukan kendaraan bermotor.

"Semalam ribuan, bahkan lebih manusia berkumpul sepanjang jalur area CFN itu. Sampah memang tidak terkontrol jadinya. Kalau bisa dilalui kendaraan, seperti mobil, kebanyakan mereka punya tempat sampah di dalamnya kan," ujarnya. (Ssr/OL-2)

Sumber : http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/01/01/5/119627/Sampah-Pesta-Tahun-Baru-Jakarta-600-Ton