Jumat, 28 September 2012

Indonesia Tanpa Road Map Transportasi

JAKARTA, (PRLM).- Indonesia hingga saat ini dinilai belum mempunyai road map (peta jalan) moda transportasi ke depan. Akibatnya intermoda yang dimiliki belum terintegrasi satu sama lainnya. Kondisi ini lmenyebabkan biaya transportasi kita masih sangat tinggi.

Demikian disampaikan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat memberikan sambutan penutup pada Seminar Internasional Green Freight Transport yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Perhubungan di Jakarta, Kamis (27/9)

Dijelaskan, dengan tidak adanya road map moda transportasi kita belum bisa menghitung atau membagi, berapa persen logistik yang diangkut dengan transportasi darat seperti truk dan kendaraan roda empat, berapa yang diangkut kendaraan berbasis rel, berapa melalui udara dan berapa melalui laut dengan kapal tongkang atau kapal laut lainnya.

Masalah angkutan logistik ini harus disebar secara merata, jangan semata-mata mengandalkan transportasi darat. Karena jika tetap dipaksakan, selain akan merusak jalan juga akan terhambat oleh kemacetan. Waktu tempuh akan menjadi lama dan biaya operasional pasti akan menjadi lebih mahal.

Truk berukuran besar memang menjadi salah stau alternatif untuk mengenagkut barang dalam jumlah banyak sehingga bisa ditekan efisiensi.

Namun ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu kondisi truknya itu sendiri yaitu kondisinya harus yang sehat, kedua harus menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan dan ketiga pengemudinya harus disiplin dan tidak boleh ugal-ugalan.

"Jika satu dari tiga hal ini tidak saling melengkapi, ya tidak akan tercapai yang namanya greeb freight transport," ujar Bambang.

Untuk itu Wamenhub yang juga Presiden Intellejen Transport System (ITS) Indonesia mengimbau perlu dilakukan koalisi yang sehat dengan cara membentuk suatu lembaga atau forum, yang beranggotakan pemerintah, swasta, akademisi dan NGO. (A-78/A-26).***

Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/205164

Kamis, 27 September 2012

Proyek Pengelolaan Sampah Rp 1,3 Triliun Mangkrak

PEMBANGUNAN Intermediate Treatment Facilities (ITF) Sunter, Jakarta Utara terancam mangkrak. Pasalnya, pascapenundaan proses lelang beauty contest sejak awal September hingga kini, Dinas Kebersihan DKI Jakarta belum menjadwal ulang tender yang hanya diikuti tiga peserta itu.

Terhambatnya proses beauty contest mengindikasikan adanya dugaan bahwa ketiga peserta lelang tidak memiliki modal seperti diamanatkan dalam aturan pengikatan. Situasi dan kondisi tersebut bisa menjadi salah satu beban bagi Gubernur DKI Jakarta yang terpilih dalam Pilkada langsung.

"Kalau memang ketiga peserta lelang ITF tidak lolos verifikasi, ya harus ditender ulang," ujar Ketua Jakarta Procurement Monitoring (JPM), Ivan Parapat, Rabu (26/9).

Hingga kini, sambung Ivan, banyak pihak yang kawatir akan adanya permainan untuk meloloskan ketiga perusahaan peserta lelang kendati tidak memiliki kemampuan financial yang memadai. "Dikhawatirkan, apabila panitia lelang tetap memaksakan akan berdampak buruk buat cagub-cawagub terpilih. Jangan sampai kasus ini menyandera pemimpin baru Jakarta," tandasnya.

Ivan pun mengingatkan Dinas Kebersihan DKI agar tidak bermain-main dalam proyek pengelolaan sampah ini. Menurutnya, jangan sampai panitia lelang tidak melakukan pengecekan langsung persyaratan administrasi ketiga perusahaan peserta tender ITF Sunter sehingga ada jaminan bahwa prosesnya tidak cacat hukum.

Apalagi, proyek sampah modern ini merupakan barometer pengolahan sampah di Indonesia. Ketiga perusahaan yang berhak mengikuti beauty contest adalah PT Phoenix Pembangunan Indonesia (kerjasama dengan Singapura), PT Jakarta Green Initiatives (kerjasama dengan Jepang), serta PT Wira Gulfindo Sarana (kerjasama dengan India).

Sementara anggota Komisi D DPRD DKI M Sanusi mengungkapkan, ketiga perusahaan peserta lelang ITF diwajibkan mengantongi modal 30 persen atau Rp 390 miliar dari total investasi Rp1,3 trilliun. Sejauh ini disinyalir terdapat perusahaan peserta lelang yang tidak punya modal investasi yang mencukupi.

Kalaupun terdapat perusahaan yang memiliki modal dimaksud, kata Sanusi, DPRD DKI mendesak panitia lelang ITF Sunter untuk melakukan klarifikasi ke Bank Indonesia. Hal itu untuk memastikan keberadaan deposito tersebut asli atau tidak. "Walaupun seluruh perusahaan telah menyerahkan jaminan berupa bank garansi sebesar Rp 39 miliar," beber Sanusi.

Di sisi lain, Kepala Dinas Kebersihan DKI Eko Bharuna mengaku serius menggarap proyek ITF Sunter. Diharapkan proyek tersebut tidak berhenti di tengah jalan. Pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu dalam kota itu dibangun dari dana investor, bukan berasal dari APBD DKI. (rul)

Sumber : http://www.jpnn.com/read/2012/09/27/141093/Proyek-Pengelolaan-Sampah-Rp-1,3-Triliun-Mangkrak-

Selasa, 25 September 2012

Ada Monorel Cibubur-Senayan, Jasa Marga Siapkan Parkir 1.000 Mobil Orang Jakarta

Jakarta - PT Jasa Marga Tbk berencana membangun monorel di atas jalan tol (elevated) dalam kota untuk rute Cibubur-Senayan. Cara ini lebih efektif mengurangi kepadatan kendaraan di jalan dan memperlancar aktivitas masyarakat dari Bogor atau Cibubur.

Atas rencana ini, Jasa Marga berencana menghadirkan parkir kendaraan yang ekstra luas bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan moda transportasi masal tersebut. Demikian disampaikan Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman saat berbincang dengan detikFinance, Senin (24/9/2012).

"Kita akan sediakan lahan untuk menampung mobil baru masyarakat yang pakai monorel. Mobil diparkir," katanya.

Lahan ini diperkirakan mampu menampung 1.000 mobil. Namun ide ini masih terus dimatangkan perseroan, termasuk posisi lahan parkir ekstra tersebut.

"Lahannya belum namun kalau melihat posisinya, tanah yang masih cukup luas antara pintu tol Cibubur dengan Bukit Golf (Cimanggis). Kita bebaskan untuk parkir," paparnya.

Ide pembangunan monorel Cibubur-Senayan ini merupakan pengganti rencana awal, yaitu jalan tol layang. Monorel sengaja dipilih karena proyek ini paling layak, dibandingkan jalan tol. Daya angkut monorel juga lebih banyak, dibandingkan mobil yang jalan layang diatas jalan tol dalam kota.

Ongkos pembangunan monorel dianggap lebih murah dibandingkan jalan tol. Biaya struktur lebih efisien karena beban angkut monorel lebih kecil dibandingkan mobil. "Pembangunannya jauh lebih murah karena kalau monorel bisa dipastikan bebannya. Namun mobil jika dalam keadaan macet, semua menumpuk. Beban jadi lebih besar," ucap Adit.

Sumber : http://cybernews.cbn.net.id/cbprtl/cybernews/detail.aspx?x=Economy&y=cybernews%7C0%7C0%7C3%7C19666

Senin, 24 September 2012

JK Tuntaskan Monorail

JAKARTA, FAJAR -- Joko Widodo dipastikan melanjutkan pembangunan megaproyek monorail setelah dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 7 Oktober mendatang. HM Jusuf Kalla siap memberi dukungan penuh.

KEPASTIAN ini terungkap setelah Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih versi quick count, Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok, mengunjungi kediaman HM Jusuf Kalla (JK) di Jalan Brawijaya 6, Jakarta Selatan, Minggu, 23 September. Ahok dengan kemeja kotak-kotaknya, tiba di kediaman JK sekitar pukul 15.30.

JK menyambut Ahok dengan hangat. JK yang mengenakan kemeja batik cokelat, berbincang santai dengan Ahok di ruang tamu. JK didampingi kerabatnya yang CEO PT Bosowa, Erwin Aksa.

Pada pertemuan tersebut, Ahok meminta masukan dan wejangan dari JK, termasuk solusi untuk mengatasi persoalan Jakarta, seperti kemacetan, banjir, kekumuhan, serta masalah ketertiban. Ahok juga meminta JK untuk tidak bosan-bosan menerima dirinya dan Jokowi untuk berkonsultasi mengenai Jakarta.

"Tadi saya sampaikan juga ke Pak JK, kalau saya tidak sanggup untuk tahan makan sampai sore seperti Pak Jokowi. Tapi Pak JK memberikan tips, supaya kalau pagi-pagi makan bersama dulu," ujar Ahok yang disambut senyum oleh JK.

Sementara itu, JK pada kesempatan tersebut mengatakan, Jokowi-Ahok berdasarkan survei sudah menang, tinggal menunggu hasil formal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Menurutnya, sebagai seorang warga Jakarta, JK merasa turut bertanggung jawab memberikan masukan untuk melihat langkah apa yang terbaik bagi Jakarta ke depan.

"Karena Jakarta adalah milik kita, tadi kita memikirkan hal-hal apa yang harus dilakukan. Kesulitan Jakarta kan, macet, banjir, rumah kumuh di pinggir jalan, dan bagaimana menjaga ketertiban," ujar JK.

Menurut JK, mengatasi kemacetan Jakarta, perlu angkutan massal. Untuk itu, dirinya siap membantu Jokowi-Ahok dalam membangun infrastruktur angkutan massal, termasuk monorail. Dia juga mengatakan, program Foke yang baik, masih perlu dilanjutkan, karena kata dia, gubernur bukan pribadi, tapi institusi.

"Sebagai investor dalam negeri, kami siap membantu pemerintah DKI Jakarta dalam membenahi kemacetan di Jakarta," jelas JK.

JK menampik kalau dirinya berada di belakang Ahok untuk kepentingan 2014. Menurut dia, dirinya riil mendorong Jokowi-Ahok, karena melihat visi misi keduanya sangat bagus dan dibutuhkan warga DKI Jakarta. "Dulu saya juga mendorong Foke, dan saya tidak punya kepentingan apa-apa," jelasnya.

Selain belajar kemacetan, Ahok juga belajar bagaimana mengatasi banjir. JK sendiri memberi masukan yang cukup sederhana kepada Ahok, tentang bagaimana JK membagikan cangkul untuk warga Jakarta Utara. Menurut Ahok, itu adalah langkah sederhana, tapi sangat bernilai untuk membangkitkan kembali semangat gotong royong warga Jakarta.

Jika dilantik nanti, Ahok mengaku akan lebih senang tinggal di rumah pribadi. Ahok juga menerima saran dari JK, untuk tidak terlalu jauh melampaui wewenang Jokowi, saat dirinya dilantik nanti menjadi wakil gubernur. "Yang terpenting, saya akan berada di belakang Pak Jokowi, untuk mendukung program-program beliau," jelas Ahok.

Pada Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta, 20 September lalu. Beberapa lembaga penghitungan cepat atau Quick Count di Indonesia, merilis hasil yang nyaris sama, kemenangan Jokowi-Ahok atas rivalnya yang juga calon gubernur petahana, Fauzi Bowo-Nachrowi. Salah satunya, Jaringan Suara Indonesia merilis, Jokowi-Ahok unggul dengan perolehan suara 53,24 persen suara, sedangkan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, 46,76 persen. (asw/yun)

Sumber : http://www.fajar.co.id/read-20120923232616-jk-tuntaskan-monorail

Jumat, 21 September 2012

Ini Program 100 Hari Jokowi-Basuki

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Hasil penghitungan cepat menempatkan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai pemenang Pilkada DKI Jakarta. Jokowi pun mengaku sudah menyiapkan program 100 hari setelah dilantik menjadi Gubernur DKI Jakarta.

"Perombakan sistem birokrasi menjadi melayani, kemudian masalah macet, banjir yang bisa dieksekusi programnya segera dieksekusi," kata Jokowi di Posko Pemenangan Jalan Borobudur, Jakarta, Kamis (20/9/2012).

Jokowi mengatakan agar perkembangan dapat terasa di masyarakat, maka program tersebut harus langsung dieksekusi. "Perencanaan sudah digarap orang yang kompetensi di bidangnya," tuturnya.

Jokowi juga mengatakan ia dan pendampingnya, Ahok,akan membuka akses kepada media.

"Yang ingin wawacara saya dan Basuki. 24 jam penuh saya layani. Semua. Mau telepon, ke rumah. Semua. Kalau balaikota yang siang. Silahkan," imbuhnya.

Jokowi mengatakan bahwa hal itu juga ia lakukan di Solo. Menurut Jokowi, media digunakan sebagai alat kontrol dan pengawas bagi dirinya.

"Jangan sampai informasi tidak terdeteksi dengan baik. Saya juga tidak menutupi hal tidak baik di Jakarta. Kita memang cari yang tidak baik, tapi kita komitmen untuk segera perbaiki," tandasnya.

Sumber : http://jakarta.tribunnews.com/2012/09/21/ini-program-100-hari-jokowi-basuki

Kamis, 20 September 2012

Kejaksaan Pastikan Proyek BKT Dikorupsi

JAKARTA - Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta memastikan bahwa pembebasan lahan proyek Banjir Kanal Timur (BKT) mengandung pidana korupsi. Kepastian ini muncul setelah penyidik melakukan penyelidikan mendalam, hingga diputuskan kasusnya dinaikan ke penyidikan.

"Sudah kita tingkatkan ke penyidikan," kata Kepala Seksi Penerangan dan Hukum (Kasi Penkum) Kejati DKI Jakarta, Albert Napitupulu, Rabu (19/9). Dugaan awal korupsinya, lanjut Albert, kasus BKT merugikan keuangan negara mencapai Rp 1,6 miliar.

Menurut Albert, modus korupsinya adalah dengan menggelembungkan harga atau mark up lahan pengganti Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya III, Pondok Bambu, Jakarta Timur. Berdasarkan hasil penyelidikan kejaksaan, harga lahan pengganti senilai Rp 537 ribu per meter dinilai tak wajar.

Walau naik ke penyidikan, Albert menyebutkan pihaknya belum menetapkan satu orang pun jadi tersangka. Pihak yang layak dimintai pertanggungjawaban secara hukum, tegasnya, baru bisa diketahui setelah penyidik memeriksa saksi-saksi yang diperkirakan tahu kasus tersebut.

Proyek BKT dibuat untuk mengatasi banjir yang kerap melanda Jakarta. Proyek senilai Rp 4,9 triliun yang sering dibangga-banggakan Gubernur DKI Fauzi Bowo tersebut diprediksi menampung aliran air dari Kali Cililitan, Ciliwung, Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat dan Kali Cakung. Nantinya, BKT akan melintasi 13 kelurahan sepanjang 23,5 kilometer. (pra/jpnn)

Sumber : http://www.jpnn.com/read/2012/09/19/140289/Kejaksaan-Pastikan-Proyek-BKT-Dikorupsi-

Rabu, 19 September 2012

Janji Foke dan Jokowi Bila Jadi DKI 1

Apapun janjinya, warga Jakarta harus ingat betul program yang dikeluarkan oleh kedua kandidat tersebut. Sehingga, para gubernur terpilih tak begitu saja melupakan janji jika sudah terpilih kelak.

Janji, itulah hal yang dilontarkan para kandidat Gubernur DKI Jakarta untuk meraih simpati dan suara rakyat ibu kota, jelang pemilu kada putaran kedua, 20 September mendatang.

Semasa kampanye, beberapa hari lalu, kedua calon pemimpin Jakarta itu, saling berusaha meyakinkan warga jika dirinya adalah yang terbaik.

Di hadapan warga, keduanya juga mengaku siap untuk mengatasi kompleksnya persoalan Jakarta, dengan program-program yang telah dibuatnya.

Fauzi Bowo (Foke), calon gubernur petahana (incumbent) itu, mengaku siap melanjutkan program pembangunan yang telah dijalankannya. Dan, khusus untuk lima tahun ke depan, Foke pun akan fokus pada masalah kemacetan Jakarta, seperti yang telah dipaparkannya dalam rapat paripurna DPRD, pada 24 Juni lalu.

Selain banjir, Foke juga akan meningkatkan kinerja di bidang transportasi umum. Menurutnya, pembangunan transportasi bakal mewujudkan Jakarta yang lebih maju, nyaman dan sejahtera, ketimbang saat ini.

Lain Foke, lain pula Jokowi. Calon gubernur yang diusung PDI Perjuangan dan Gerindra itu menjanjikan program-program yang cukup menarik. Seperti, pembangunan mal khusus pedagang kaki lima (PKL), revitalisasi permukiman padat dan kumuh, dan pembangunan superblok rumah susun, tanpa melakukan penggusuran.

Berikut program-program lengkap yang dilontarkan Foke dan Jokowi, bila terpilih menjadi Gubernur DKI:

Foke:

1. Meningkatkan kualitas publik yang mudah diakses dan merata. Misi ini di antaranya ditempuh melalui penyempurnaan kebijakan, pengaturan perizinan, serta layanan publik berbasis sistem online.

2. Memperkuat pemberdayaan masyarakat pada berbagai aspek kehidupan. Misi ini ditempuh melalui pendekatan yang berbasis komunitas.

3. Mempercepat pembangunan infrastruktur kota untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan ini ditujukan untuk menjamin ketersediaan dan melengkapi sarana serta prasarana kota yang lebih maju.

4. Mengelola lingkungan kota yang bersih, sehat, layak huni serta inspiratif. Pola hidup warga jakarta yang berkualitas sangat ditentukan oleh ketersediaan layanan pendidikan dan kesehatan berstandar tinggi.

Jokowi:

1. Merevitalisasi permukiman padat dan kumuh dan membangun superblok berupa rumah susun, dengan tidak melakukan penggusuran.

2. Mengatasi masalah banjir. Salah satunya dengan membeli daerah tangkapan air, seperti situ atau waduk di hulu sungai agar debit air yang masuk ke Jakarta bisa dikendalikan.

3. Memperbanyak angkutan massal demi mengatasi kemacetan di Jakarta. Selain penambahan bus Transjakarta juga akan dirintis pembangungan MRT dan subway.

4. Meluncurkan kartu sehat untuk memperpendek jalur birokrasi pelayanan kesehatan di rumah sakit pemerintah.

5. Membangun mal khusus bagi pedagang kaki lima (PKL) agar lebih tertib dan tidak mengganggu pengguna jalan. Juga meningkatkan kembali keberadaan pasar tradisional agar bisa bersaing dengan pasar modern dan menggerakkan perekonomian warga kota.

6. Melaksanakan reformasi birokrasi agar pemerintahan berjalan bersih/ transparan dan profesional.

7. Berjanji tidak akan menggunakan voorijder agar bisa merasakan keadaan warga.

Apapun janjinya, warga Jakarta harus ingat betul program yang dikeluarkan oleh kedua kandidat tersebut. Sehingga, para gubernur terpilih tak begitu saja melupakan janji jika sudah terpilih kelak.

Sumber : http://www.beritasatu.com/megapolitan/72413-janji-foke-dan-jokowi-bila-jadi-dki-1.html

Pertarungan Foke-Jokowi Sengit

JAKARTA – Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 sulit ditebak. Pertarungan antara dua pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur (cagub-cawagub) berlangsung sengit dengan selisih suara sangat tipis.

Hasil survei sejumlah lembaga menunjukkan perbedaan suara pasangan Fauzi Bowo- Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dan Joko Widodo- Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) tidak signifikan. Kedua kandidat masih memiliki peluang yang sama besar untuk menang pada pemungutan suara putaran kedua, 20 September mendatang.

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan 2–7 September lalu menunjukkan, pasangan Foke-Nara didukung 44,7% suara, sedangkan Jokowi- Ahok 45,6%.Adapun pemilih yang menjawab tidak tahu atau tidak mau memberikan jawaban mencapai 9,7%. ”Perbedaannya secara statistik tidak signifikan. Dengan margin of error 5%, kami melihat masih ada kemungkinan keduanya saling mendahului nanti,” ujar Direktur Eksekutif LSI Kuskridho Ambardi di Jakarta kemarin.

Survei yang dirilis MNC Media dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) sebelumnya juga menunjukkan hasil serupa.Tidak ada pasangan cagub-cawagub yang dominan. Pasangan Foke-Nara mengantongi dukungan 44,2%,sedangkan Jokowi- Ahok 45,6%. Sebanyak 10,2% responden menjawab tidak tahu atau tidak mau memberikan jawaban. Kuskridho Ambardi menjelaskan, dengan persentase selisih suara yang sangat tipis,pada pemungutan suara 20 September mendatang keadaan bisa berbalik. Dengan margin of error plus-minus 5%, dalam kenyataannya nanti bisa saja Foke-Nara memperoleh 49,7% dan Jokowi- Ahok 40,6%.

”Atau sebaliknya, Jokowi-Ahok 50,6% dan Fauzi lebih rendah,”sebutnya. Menyikapi ketatnya persaingan perolehan suara, tim sukses kedua kandidat menyatakan akan berupaya keras untuk menjaring suara. Kendati demikian, mereka menjamin tidak akan terjadi eskalasi politik mengarah pada gangguan keamanan dan merusak tatanan masyarakat. Sekretaris tim sukses Foke- Nara, Budi Siswanto, mengatakan, pihaknya akan terus memantapkan jaringan tim sukses di tingkat bawah.Hal itu dilakukan dengan menggalang komunikasi lebih intensif di simpul-simpul suara.

”Basis suara Foke-Nara di beberapa titik akan terus ditingkatkan komunikasinya dan dijaga agar tidak mengalami kemerosotan,” ungkapnya. Tim sukses Jokowi-Ahok,M Taufik, mengaku telah melakukan pemetaan tempat pemungutan suara (TPS) yang perolehan suara Jokowi-Ahok di putaran pertama rendah.Komunikasi dengan lokasi-lokasi itu akan ditingkatkan. ”Pada dasarnya komunikasi perawatan suara dan jaringan di bawah itu sama. Hanya saja di titik TPS perolehan suara rendah, intensitasnya lebih tinggi dibandingkan di tempat menang,” tandas Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu.

Lebih Panas

Pengamat politik Universitas Indonesia Donny Gahral Ardian berpandangan, selisih perolehan suara kedua calon berdasarkan hasil survei yang sangat tipis dapat memanaskan suhu politik di Jakarta.Kedua pasangan calon berusaha mencari celah untuk mendapatkan suara demi memenangi pilkada.Tim sukses akan memainkan berbagai cara untuk mendongkrak suara.

Semisal tim sukses akan berusaha melihat kecurangan pilkada ini, baik dugaan pelanggaran dari penyelenggara atau peserta sendiri. Isu pelanggaran ini akan dibawa ke ranah Panwaslu DKI Jakarta dan dilanjutkan ke Mahkamah Konstitusi (MK). ”Jika kandidat yang menang itu secara fair, Pilkada Jakarta tidak terlalu panas.Bila terjadi upaya ketidakjujuran untuk mencapai kemenangan, pihak lain akan berusaha menjatuhkan,” ujar Donny.

Selain munculnya isu beragam laporan pelanggaran,masyarakat Jakarta akan dihadapkan dengan isu sensitif yang dapat memengaruhi pemahaman masyarakat dalam menilai salah satu pasangan.Namun, dia meyakini isu-isu itu tidak laku di tengah masyarakat Jakarta.”Masyarakat telah cerdas dalam menyikapiinformasiterkaitpolitik. Apalagi Jakarta,”ujarnya.

Pengamat psikologi politik Hamdi Muluk berharap menjelang pemungutan suara 20 September mendatang tidak muncul isu-isu murahan yang bisa memanaskan suasana.Dia berharap tiap kandidat mengolah isu cerdas yang membuat masyarakat lebih dewasa dalam berpolitik.”Kerasionalan masyarakat Jakarta akan diuji dalam hal ini,”katanya. Demi menjaga suasana agar tetap kondusif, dia juga berharap Panwaslu bertindak profesional dalam menyelesaikan laporan pelanggaran. Lembaga pengawas mesti lebih cermat dalam menanggapi laporan yang disampaikan tim sukses atau masyarakat.

”Kalau Panwaslu kurang profesional, nanti dapat merugikan pihak lain. Kondisi itu tidak akan diterima oleh kandidat yang dirugikan,”ungkap Hamdi. megiza/ilham safutra

Sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/527245/

Jumat, 14 September 2012

DKI Akui Lambat Tangani Public Transport

JAKARTA (Suara Karya): Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengakui, terlambat menangani masalah angkutan umum atau public transport. Akibatnya, pelayanan seluruh moda transportasi umum sangat buruk.

Kemacetan semakin parah karena warga Jakarta dan kota-kota penyangga memilih menggunakan kendaraan pribadi saat menjalani aktifitas sehari-hari. Pilihan menggunakan mobil dan motor adalah keterpaksaan saja, karena pelayanan angkutan umum jauh dari nyaman, aman, dan tidak tepat waktu.

Masyarakat sebenarnya sadar, menggunakan mobil pribadi terpaksa menanggung konsekuensi, biaya yang tinggi. Macet berjam-jam di jalan, telah membakar bahan bakar minyak (BBM) sia-sia.

"Ya, kita memang terlambat menangani public transport tetapi kita terus mengupayakan peningkatan pelayanan busway yang sudah berusia 10 tahun terakhir. Tahun 2012 ini sudah ditambah melayani 11 koridor. Dan, tahun 2013 akan menambah lagi dua koridor baru," ujar Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta, Sarwo Handayani menjawab pertanyaan masyarakat pada seminar publik menyongsong Jakarta 2025 di Jakarta, Kamis (13/9).

Lebih lanjut Sarwo Handayani menambahkan, keterlambatan penanganan transportasi umum karena di bidang ini hanya dianggarkan 10 persen dari total Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

"Sektor public transport hanya dianggarankan 10 persen dari total APBD 2012. Peran swasta yang seharusnya menjadi mitra pemerintah dalam pelayanan angkutan umum juga belum maksimal," katanya.

Di bidang infrastruktur, kata Sarwo Handayani juga diperlakukan sama, bahkan hanya dialokasikan 5 persen. Sehingga, tak heran bila fasilitas pelayanan umum misalnya, penambahan jalan minim, gedung-gedung puskesmas masih banyak yang kurang standard, kantor pelayanan umum masih jauh dari harapan," katanya.

Ia berdalih, Pemprov DKI, mengedepankan pelayanan pendidikan. "Bidang pendidikan dianggarkan mencapai 22 persen lebih. Karena, kita memang menginginkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Jakarta lebih baik dari daerah lain," ucap Sarwo Handayani lagi.

Seminar publik juga menampilkan pakar transportasi, Guru Besar Transportasi Universitas Gajah Mada (UGM) yang juga Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Prof Dr Danang Parikesit, Deputi Gubernur DKI Bidang Transportasi dan Perindustriaan, Sutanto Suhodo.

Menurut Danang Parikesit, untuk menangani kusutnya masalah transportasi di Ibu Kota, perlu kebijakan yang integral, antara pemerintah pusat dan daerah.

"Jakarta akan tetap menjadi daya tarik masyarakat dari daerah-daerah, sehingga pemerintah tidak boleh cape atau lelah menyediakan fasilitas angkutan massal, sarana untuk mereka yang senang berjalan kaki," ucap Danang. (Yon Parjiyono)

Sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=311304

Kamis, 13 September 2012

FOTO: Tempat Sampah Raksasa di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Permasalahan sampah di Jakarta semakin mengkhawatirkan. Tak hanya menumpuk di pemukiman warga atau di jalan-jalan, berbagai jenis sampah itu bahkan menumpuk di saluran air. Fungsi kali sebagai saluran air pun berubah menjadi genangan sampah.

Kondisi itu terlihat di Kali Kecil yang melintas melewati lima RT, yaitu RT 01, 02, 03, 08, dan 10, serta dua RW 01 dan 06, Batuampar, Kramatjati, Jakarta Timur. Selama lebih dari satu bulan terakhir, warga sekitar kali merasa tidak nyaman atas tumpukan sampah yang menumpuk sepanjang kurang lebih 1 km.

Kali selebar lima meter tersebut penuh dengan berbagai jenis sampah, mulai dari sampah rumah tangga hingga kayu bekas. Karena penuhnya sampah, sepanjang mata memandang tak lagi tampak adanya air di kali tersebut. Bahkan, di bagian bawah sampah terlihat kering sehingga bisa untuk berpijak.

Selain tak sedap di pandang mata, yang paling membuat tidak nyaman adalah munculnya bau tak sedap serta tumbuhnya belatung di tumpukan sampah itu. Kondisi itulah yang membuat warga sekitar khawatir akan ancaman penyakit yang mengintai. Itu dikarenakan di sepanjang kali tersebut kerap menjadi tempat bermain anak-anak.

Kali Kecil merupakan saluran penghubung yang mengalir dari Pasar Induk, Kramatjati, dan berujung di Sungai Ciliwung. Sepanjang saluran tersebut, terdapat saluran pembuangan limbah manusia dari warga di sepanjang kali. Sampah di kali itu semakin banyak seiring dengan bertambahnya penduduk yang bermukim di bantaran sungai.

Hingga kini belum ada tindakan dari pemerintah melalui instansi terkait. Sementara itu, ancaman penyakit semakin lama menghantui warga. Belum lagi musim hujan yang sebentar lagi akan tiba.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/12/17015047/FOTO.Tempat.Sampah.Raksasa.di.Jakarta

Rabu, 12 September 2012

Rakyat Lebih Terteror Kemacetan Ketimbang Teroris

JAKARTA - Banyak pihak masih sangsi maraknya aksi teror benar-benar dilakukan oleh jaringan teroris. Aksi ini diduga sengaja diciptakan oleh pihak-pihak tertentu demi keuntungan kelompoknya.

Sebab, selama ini terdakwa teroris yang telah dijerat oleh pengadilan tidak pernah diungkap ke publik terkait bukti-bukti dan kaitannya dengan kelompok terorisme.

Wasekjen DPP PAN, Teguh Juwarno, menilai aksi terorisme masih kalah dengan teror lain yang lebih mengancam masyarakat. Kata dia, teror yang lebih mengancam adalah persoalan kemacetan, kenaikan harga sembako, dan lain-lain.

"Yang meneror masyarakat saat ini bukan teroris tapi kemacetan, soal ekonomi, kebutuhan sehari-hari masyarakat, lonjakan harga pangan itu yang meneror," ungkap Teguh kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/9/2012).

Oleh sebab itu, Teguh mendesak Mabes Polri dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) segera mengungkap secara tuntas dan membuktikan secara serius ancaman terorisme. Namun, kata dia jika aparat tidak bisa membuktikan secara jelas tentang bukti-bukti dan keterkaitannya para pelaku dengan kelompk teroris maka maraknya aksi teroris patut dicurigai.

Sumber : http://news.okezone.com/read/2012/09/11/337/688156/rakyat-lebih-terteror-kemacetan-ketimbang-teroris

Selasa, 11 September 2012

Hiii! Sungai Sampah Bau Sepanjang 5 Km Ada di Jakarta Timur

Jakarta Bukan sulap bukan sihir. Ini benar-benar nyata ada di ibu kota negara, Jakarta. Ya, sungai sampah sepanjang 5 km sepanjang Kali Kecil di Batu Ampar, Jakarta Timur.

"Ini sudah ada sejak 2 bulan lalu," kata Antun Mat Sani (70) yang juga tokoh masyarakat di RT 01/08, Batu Ampar, Jaktim saat ditemui detikcom, Senin (10/9/2012).

Sampah itu pun beraneka rupa. Mulai dari sampah rumah tangga, sampah plastik, dan bermacam-macam lainnya. Pastinya bau tak sedap tercium dari tumpukan sungai sampah itu.

Sejatinya, sungai sampah itu adalah Kali Kecil. Air Kali Kecil ini merupakan air yang mengalir ke Cililitan kemudian ke Sungai Ciliwung. Tapi kini, air sudah hilang lenyap dari Kali Kecil.

"Ini baunya luar biasa. Dari mana-mana sampahnya ini," keluh Antun.

Sampah tersebut datang dari para pengendara sepeda motor yang main lempar sampah ke kali itu. Di sisi kanan dan kiri Kali Kecil itu memang ada jalan kecil yang bisa dilalui sepeda motor.

"Kita sudah mengadu ke kelurahan tapi tidak ada tanggapan," sambungnya.

Sudah 2 bulan ini juga, 6 RW di sepanjang sungai sampah itu mesti menghirup bau tidak sedap. Bahkan lalat pun banyak beterbangan di sekilar lingkungan sungai sampah.

Sumber : http://news.detik.com/read/2012/09/10/144058/2013643/10/hiii-sungai-sampah-bau-sepanjang-5-km-ada-di-jakarta-timur?9911012

Senin, 10 September 2012

Kalau Tak Ngomel Macet, Usia Warga Jakarta Lebih Panjang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harapan hidup warga Jakarta bisa lebih panjang jika tak sering mengomel soal kemacetan yang ada di Jakarta.

Hal ini dikatakan Gubernur DKI Fauzi Bowo (Foke) usai menghadiri acara senam pagi HUT dan dialog dengan masyarakat dan pegawai RSUD Tarakan di Lapangan Monas, Minggu (9/9/2012). Foke mengakatan satu diantara indikator pelayanan kesehatan di Jakarta baik dilihat dari usia harapan hidup.

"Harapan hidup warga Jakarta paling tinggi se-Indonesia. Yang wanita bisa sampai 78 tahun. Yang pria lebih rendah karena masih banyak yang merokok. Ini termasuk juga banyak yang ngomel," ujar Foke.

"Kalau nggak banyak ngomel karena macet, usianya bisa lebih panjang lagi," ujar pria berkumis itu.

Foke menjelaskan saat ini bukannya Pemprov DKI tak melakukan apa-apa untuk mengatasi macet di Jakarta. Menurutnya Pemprov DKI sedang mengerjakan solusi untuk mengatasi macet di Jakarta.

"Sekarang ini lagi dicari solusinya. Dan penyelesaiannya (macet) tidak bisa selesai dalam waktu yang singkat," paparnya.

Calon incumbent yang berpasangan dengan Nachrowi Ramli dalam pemilukada DKI ini menjelaskan pihaknya akan membangun secara masif sarana dan prasarana angkutan umum di Jakarta. Caranya, lanjut Foke, dengan mengintegrasikan dalam satu sistem terpadu baik dalam ticketing maupun tarif.

"Sampai akhirnya banyak orang menggunakan angkutan massal daripada kendaraan pribadi. Itu yang jadi penyelesaian macet, bukan janji karena kami sudah mulai membangun MRT," tegasnya.

Sumber : http://jakarta.tribunnews.com/2012/09/09/kalau-tak-ngomel-macet-usia-warga-jakarta-lebih-panjang

Jumat, 07 September 2012

Warga Sambut Jalur Sepeda di KBT, tapi...

JAKARTA, KOMPAS.com — Pembuatan jalur khusus sepeda di trase kering Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, disambut baik oleh para pengguna sepeda. Program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tersebut dianggap mengakomodasi kebutuhan penggemar sepeda akan keselamatan di jalan.

Raditya Aditama (37), salah seorang penggemar sepeda, mengungkapkan hal tersebut. Warga Kavling DKI, Duren Sawit, Jakarta Timur, itu mengatakan, jalur sepeda dapat mengurangi risiko kecelakaan. Pasalnya, pria yang bekerja di wilayah Kuningan itu merasakan diskriminasi yang tinggi saat melintas di jalan umum, terutama dengan motor.

"Ya senang, mengurangi risiko. Setiap hari kan pulang pergi ke kantor naik sepeda, jaraknya 11 kilometer. Dari rumah lewat sini (KBT), lima kilometer safe-lah, enam kilometer sisanya baru fight lagi," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Rabu (6/9/2012) sore.

Pria yang sudah setahun terakhir pergi pulang dari rumah ke kantor dengan sepeda lipatnya itu berharap, jalur sepeda tersebut benar-benar dimanfaatkan warga untuk beraktivitas. Terlebih bagi kendaraan bermotor, untuk tidak memanfaatkan jalur tersebut sebagai jalan pintas. Pasalnya, hal itu dapat mengganggu kenyamanan dan keselamatan para penggemar sepeda.

"Kalau masalah motor, memang sepertinya enggak cukup kalau cuma dipasang rambu. Pasti dilanggar, harus ada palang. Itu saja masih sering dilewati juga sih," ujarnya.

Senada dengan Radit, demikian juga yang dirasakan David Herio (23), warga Duren Sawit, Jakarta Timur. Meski tak setiap hari melewati jalur itu dengan sepeda, dia bersama teman-temannya kerap melakukan aktivitas di sepanjang jalur KBT pada hari Minggu pagi. Dengan adanya jalur itu, dia tak perlu jauh-jauh mencari tempat untuk melepas keringat.

"Di sini sudah enak, kalau Minggu jadi pilihan juga buat olahraga. Jadi enggak perlu jauh-jauh ke Senayan cuma buat sepedaan dan ngejar car free day di sana," ujarnya.

Meski demikian, masih banyak hal yang perlu diperhatikan pemerintah agar tempat tersebut menjadi tujuan favorit warga. Misalnya, masih terlihatnya pengendara motor yang melintas. Belum lagi kurangnya fasilitas kamar mandi serta penjual minuman dan makanan ringan yang sembarangan mendirikan lapak. Pasalnya, hal itu bisa membuat kesan kumuh.

"Yang paling parah motor sih memang. Sampai pernah kan orang kampung pinggiran KBT bakar satu motor gara-gara nabrak orang kampung lagi melintas mau nyari angkot buat kerja, kan bahaya banget," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sepanjang 23,5 km trase kering KBT, Jakarta Timur, akan menjadi surganya pengendara sepeda. Senin lalu, petugas Dinas Perhubungan pun telah memasang rambu-rambu khusus jalur sepeda. Pembangunan jalur sepeda itu akan dilakukan secara bertahap dan diprediksi rampung pada Desember 2012 mendatang.

Untuk sementara, Dishub baru menyiapkan rambu dan marka sepanjang 6,7 km mulai dari Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, sampai Pondok Kopi. Itu pun baru satu sisi saja, yaitu trase kering yang bersebelahan dengan Jalan Basuki Rachmat, sementara sisi yang satunya belum.

Sumber : http://megapolitan.kompas.com/read/2012/09/06/14373085/Warga.Sambut.Jalur.Sepeda.di.KBT.Tapi

Kamis, 06 September 2012

Jepang Pinjamkan Dana Bangun Subway di Jakarta

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah Indonesia berencana membangun jaringan transportasi subway atau stasiun kereta bawah tanah di Jakarta pada 2014. Transportasi tersebut diharapkan mampu memecah kemacetan di Ibu Kota. Pemerintah pun mendapat pinjaman dari Jepang untuk merealisasikan rencana tersebut.

Transportasi subway memang menjadi andalan di sejumlah negara, seperti Jepang. Negara Sakura itu juga pernah bermasalah dengan kemacetan. Keberadaan subway pun menjadi alternatif untuk memecahkan kemacetan. Jumlah pengguna jasa transportasi itu pun banyak.

Lantaran itu, Indonesia berencana membangun sarana tersebut pada 2014. Menurut Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Japan International Coorperation Agency (JICA) membantu Indonesia merealisasikan rencana tersebut.

JICA menyediakan dana pinjaman sebesar Rp14 triliun. Proyek pembangunan subway itu termasuk dalam program Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

Namun anggota Komisi V DPR RI Saleh Husein pesimistis dengan rencana tersebut. Ia mencontohkan pembangunan proyek monorail yang diusung Pemda DKI Jakarta. Pembangunan monorail Jakarta pun menjadi proyek mati.(RRN)

Sumber : http://www.metrotvnews.com/read/newsvideo/2012/09/05/158828/Jepang-Pinjamkan-Dana-Bangun-Subway-di-Jakarta/2

Selasa, 04 September 2012

WiFi Gratis Untuk Jakarta Yang Macet

Mungkin tidak ada solusi instan untuk penyakit kemacetan Jakarta, tapi paling tidak mereka yang terjebak kemacetan bisa menikmati internet gratis.

Bulan ini, pemerintah ibu kota berencana mengaktifkan internet nirkabel (WiFi) gratis di beberapa ruas jalan protokol. Warga Jakarta, yang tergila-gila Twitter dan Facebook, bisa membuang waktu di jalanan dengan lebih efisien.

Para pemilik mobil dengan supir, para pengguna taksi, atau penumpang ojek bisa mengirim status dengan gratis, berkat wireless hotspot yang saat ini tengah dipasang, kata Gubernur Jakarta Fauzi Bowo yang akrab disapa Foke.

“Pemda DKI tidak mengeluarkan satu rupiah pun untuk internet gratis ini,” ujarnya dalam konferensi pers. “Hotspot disediakan oleh pihak swasta yang memasang kabel serat optik di jalanan.”

Pemerintah kota Jakarta menyatakan WiFi di jalan utama ini adalah langkah pertama dalam rencana mereka menjadikan ibu kota sebagai salah satu kota dengan koneksi internet paling luas di dunia pada 2015. Dalam rencana itu, internet gratis ini akan dipasang di semua fasilitas umum, termasuk rumah sakit dan tempat ibadah.

Beberapa pihak merasa ragu apakah kualitas WiFi-nya bisa diandalkan, dan sebagian orang bahkan menduga ini adalah upaya menggalang suara menjelang putaran kedua pemilihan Gubernur DKI tanggal 20 September. Dalam pemilu ini, Foke harus berhadapan dengan Joko Widodo alias Jokowi, tokoh populer yang saat ini menjabat wali kota Solo. Persaingannya begitu ketat, kata para pengamat, sehingga suara dari segelintir pengguna Twitter bisa sangat berpengaruh.

Foke menampik anggapan bahwa internet gratis ini adalah alat untuk “membeli” suara. Kepada media, ia menegaskan gagasan ini sudah ada sebelum ia sadar bahwa persaingan di pemilu akan sangat ketat.

Para pendukung Jokowi memang selama ini telah mencoba merangkul pemilih-pemilih muda yang melek teknologi.

Belum lama ini, fans Jokowi meluncurkan sebuah permainan mirip Angry Birds dengan sang cagub sebagai tokoh utama. Dalam game itu, Jokowi harus memberantas musuh-musuh Jakarta, seperti koruptor dan preman.

Sementara itu, sebuah video YouTube yang mendukung Jokowi menjadi populer dan telah dilihat lebih dari 800.000 kali. Video itu menampilkan parodi lagu “What Makes You Beautiful,” tembang populer dari boy band Inggris One Direction. Lirik lagunya mengkritik kegagalan pemerintah DKI mengurai kemacetan dan memberikan pelayanan masyarakat yang memuaskan.

Budi Siswanto, sekretaris tim sukses Foke, berkata peluang kandidatnya di pemilu nanti tidak terpengaruh oleh game atau lagi itu. Menurut Budi, Foke memasang WiFi gratis itu hanya untuk meningkatkan kualitas hidup warga.

“Fokus kami adalah soft campaign, seperti bertemu langsung dengan warga dan mendengarkan apa kata mereka mengenai masalah yang dihadapi, serta bagaimana ide mereka untuk memperbaiki Jakarta,” ujarnya. “Kami juga mengincar mereka yang belum menentukan pilihan. Ada 2,5 juta orang yang tidak memilih di putaran pertama.”

Jadi, mana yang akan menentukan siapa yang bakal memimpin ibu kota berikutnya? Parodi lagu atau download kencang di kala macet? Masih belum jelas, tapi beberapa sudah merasa ragu apakah kualitas gratisan itu bisa diandalkan. Seorang pengguna Twitter bernama Anna Soemarmo Tandayu bertanya: “Habis kampanye, mati nggak WiFi-nya?”

Sumber : http://realtime.wsj.com/indonesia/2012/09/03/wifi-gratis-untuk-jakarta-yang-macet/?mod=google_news_blog